Perjuangan Kelas, Kehidupan Sosial Budaya Di Kalimantan

Kalimantan – Pelajari penduduk setempat, Indonesia tentunya lebih terarah dr keseharian yg hidup di penduduk tatkala itu. Berbagai hal terkait dgn persoalan masyarakat Tionghoa, tentunya mereka bekerja, berguru dgn pendidikan yg tak berlawanan jauh dgn masyarakat di Negara lain misalnya.

Kenapa begitu berbeda, hal ini yg menbedakan adalah kelas sosial bila di Indonesia, budaya yg berlawanan dgn adanya tak ada kelas sosial yaitu di Negara Amerika Serikat. Tepatnya hal ini akan berlainan pula wawasan, inovasi serta terkait dgn kebutuhan masyarakatnya.

Negara maju itu, memang berada pada posisi sejarah yg mengukirnya, baik itu ada populasi insan yg hidup disana diberbagai Negara, serta berbagai tempat dlm kehidupan mereka tatkala bekerja. Hal ini akan berlawanan dgn Negara meningkat mirip Indonesia, dlm hal ini pembangunan insan & sumber daya alam yg dipunyai 2008-11.

Inovasi & pengetahuan masih jauh berlainan, hal ini jelas bagaimana mereka hidup dgn sumber daya yg sesuai dgn kapasitas, & perjuangan kelas yg amat berkaitan diketahui dgn insan itu biadab atau tidak.

Menjelaskan banyak sekali hal ini akan sempurna sekali bagaimana mereka hidup, & berpengetahuan tetapi menyalahgunakan pengetahuan itu sendiri. Misalnya, profesi apa yg tak boleh di gunakan sebagai aktivitas mereka, patut tak misalnya.

Pada suatu dilema kelas sosial, dimana mereka ingin hidup dlm suatu interaksi & lingkungan sosial mereka, maka yg membedakan yakni Indonesia, & Negaranya. Itu yg menjadi suatu kesadaran yg perlu dimiliki dlm setiap status & kelas sosial mereka sendiri.

Jika tak terima pada nyatanya seperti itu maka timbul suatu pertentangan, kekerasan, & lainya, sampai menciptakan banyak sekali hal terkait dgn agama & kehidupan mereka sebagai sandaran mereka dlm hidup contohnya.

  Adanya Sistem Kasta Pada Beberapa Budaya Tertentu Melambangkan Eksistensi Stratifikasi Sosial Yang Berlaku Adalah Bersifat .

Sementara, ada tuh orang-orang yg memiliki moral dengan-cara konfusisme, tetapi melanggar moral & nilai itu pada suatu masa kehidupan sosial mereka sebagai orang beragama misalnya Budha-Katolik, Islam- Protestan-Nasrani, begitu juga sebaliknya.

Dari situ, untuk membangun Negara itu ada pada sumber daya manusia itu sendiri, hal ini guna mengetahui banyak sekali hal terkait dgn tata cara sosial mereka di penduduk Tionghoa, hendaknya itu menjadi dasar dr suatu nilai kehidupan. 

Kalau di Indonesia berlainan pelanggaran tetap akan ada, utamanya pada masyarakat Desa, kalau kota cuma akan menjadi duduk perkara yaitu manusia itu terutama kehidupan di kota berdasarkan modernisasi & pengetahuan.