APEC 2023, Asia Tenggara, Laut China Selatan

Singapura – Amerika Serikat, sudah menawarkan untuk menjadi tuan rumah Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada tahun 2023, mengakui pasar besar & dinamis Asia Tenggara & pentingnya bagi Amerika. Prospek ekonomi Amerika yakni bab penting dlm mengembangkan visi optimis kemitraannya dgn tempat, kata Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Selasa (24 Agustus).

Dalam pidato kebijakan yg diselenggarakan oleh Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew & Kedutaan Besar AS di Singapura di Gardens by the Bay, Harris mengatakan ekonomi AS berkembang lebih cepat daripada yg sudah terjadi dlm hampir 40 tahun, & upah serta tingkat pekerjaan di negara meningkat.

“Kami percaya bahwa kemajuan kami tak boleh berhenti di tepi air, tetapi dapat & pula akan menguntungkan mitra kami. Perekonomian kami menyebarkan begitu banyak dgn Asia Tenggara, dr rantai pasokan hingga arus perdagangan dua arah yg stabil,” katanya. 

Mengatakan, mencatat bahwa dengan-cara kolektif, negara-negara Asia Tenggara mewakili pasar ekspor paling besar keempat AS, & jual beli dgn daerah itu mendukung lebih dr 600.000 pekerjaan Amerika. ia menyampaikan dunia sekarang lebih saling berafiliasi & saling bergantung, & negara-negara harus lebih bersedia untuk menghadapi tantangan & menciptakan peluang bersama. 

Kemitraan AS akan didasarkan pada keterusterangan, keterbukaan, inklusivitas, kepentingan bersama & saling menguntungkan, & akan mengejar Indo-Pasifik yg bebas & terbuka yg mempromosikan kepentingannya & kepentingan kawan & sekutunya, tambahnya.

“Selain memperdalam relasi bilateral yg akrab, kami pula akan bekerja dengan-cara multilateral melalui lembaga-lembaga usang seperti Asean, yg tetap menjadi sentra arsitektur tempat ini. Kami pula akan melakukan pekerjaan dgn kalangan-kalangan berorientasi hasil gres seperti Quad & kemitraan AS – Mekong.

  Orang Betawi, Ilmu Pengetahuan, Moralitas & Kekuasaan Di Jakarta

“Saya (Ilmuwan)- yakin bahwa tatkala sejarah periode ke-21 ditulis, sebagian besar akan berpusat di sini di Indo-Pasifik. Niat kami ialah untuk memperkuat kemitraan kami & memperkuat visi bersama kami … Dalam melakukannya, harus ada tak diragukan lagi – kami memiliki kepentingan infinit di wilayah ini, & kami pula memiliki janji abadi.”

Pindah ke persoalan keamanan, Harris memastikan kembali komitmen keselamatan AS untuk daerah & visi keleluasaan navigasi. Kebebasan navigasi sangat penting untuk mata pencaharian jutaan orang yg bergantung pada perdagangan yg mengalir melalui jalur bahari setiap hari. Namun China, katanya, terus “memaksa” & “mengintimidasi”, & bikin klaim atas sebagian besar Laut China Selatan.

“Klaim yg melanggar aturan ini telah ditolak oleh keputusan pengadilan arbitrase 2016, & langkah-langkah Beijing terus merusak tatanan berbasis aturan & mengancam kedaulatan negara. “AS bangun bersama sekutu & mitra kami dlm menghadapi ancaman ini.” ia menyertakan bahwa keterlibatan AS di Asia Tenggara & Indo-Pasifik tak ditujukan terhadap satu negara, pula tak dirancang untuk membuat siapa saja memilih antar negara.