Memahami mengenai konflik sosial, dgn kehidupan kelas sosial berbeda, serta hukum agama yg diterapkan. Tidak serta merta bagaimana orang Kristen Protestan, telah dimengerti bagaimana orang itu tumbuh dgn rasa ketidaksenangan tentang apa yg dihasilkan dr orang yg berbudaya & beragama berlainan.
Jelas bagaimana mereka hidup, berandai ingin didengar apa yg mendasari banyak sekali urusan kehidupan sosial di masyarakat, serta apa yg dimiliki dengan-cara materi.
Pengalaman dr istilah timbul dgn faktor kehidupan sosial budaya mereka, yg pantas dipahami pertama kalimat di media sosial, perihal pulangkan saja, menjadi kelancangan hidup mereka di Pontianak, di Kalimanantan Barat itu diketahui pada budaya melayu.
Rasa malu, menjadi penting bagi budaya Timur & agama mereka di tengah dunia, untuk tak menciptakan konflik sosial, di banyak sekali wilayah & daerah.
Berbagai kebertahanan itu muncul dgn aspek wilayah, ternyata mengetahui wilayah & orang, seperti orang Timur (NTT), yg tampak selalu membahas hasil yg diperoleh memang menurut sejarah agama yg mereka punyai dlm kehidupan beragama.
Apa yg dibicarakan tatkala berkunjung, menjadi diskusi menawan bagaimana ketidaksenangan, keinginan mereka terhadap duduk perkara itu terperinci mampu dimengerti dgn baik keberadaan mereka. Jelas interaksi yg diketahui dlm sebuah kehidupan yg terlihat pada setiap pengertian agama menjadi perbeda tatkala kehidupan sosial dipahami dgn hasil.
Hal ini terang bagaimana mereka hidup ditengah penduduk , dgn desain yg berlangsung dimasyarakat dgn adanya eksistensi mereka tatkala hidup diberbagai wilayah. Berdampingan & tidaknya, akan terlihat bagaimana proses mereka sebagai dasar dr perkembangan agama yg dibentuk dgn aspek budaya Timur seperti Papua berbeda dgn wilayah yang lain.
Memahami berbagai hal terkait urbanisasi, dapat dipahami melalui hasil komoditi yg dihasilkan dlm sebuah penduduk . Jelas bagaimana mereka hidup pada suatu komoditi misalnya, dgn hasil yg baik dlm metode pertanian yg dibuat.