Memahami kebudayaan orang Dayak, tepatnya orang Dayak akan dimengerti bagaimana culture atau budaya mereka berasimilasi pada masa kolonial, hal ini tak lepas dr pada subhuman Orang Batak yg kali ini bisa dikenali bagaimana insting kebuasaan mereka sebagai insan, dimana berada memakai insting hewan begitu pula melakukan pekerjaan .
Perubahan evolusi insan, menurut habitat mereka tinggal dipedesaan itu terlihat pada kamajuan peradaban mereka pada masyarakat lokal. Insting akan berkaitan dgn hati nurani, & bagaimana mereka berprilaku & karakteristik pada setiap insan diantara mereka.
Pada masyarakat pendatang, akan dipahami bagaimana perlakukan mereka, serta sumber daya apa yg mampu mereka pahami dlm sebuah hati nurani, dgn tata cara pembangunan insan yg dibentuk dr kesadaran insan itu sendiri, “perumpamaan kalau sudah tahu itu tak boleh diteruskan kembali, maka mereka tak patuh terhadap kebijakan setiap pekerjaan mereka itu, tetapi kenapa masih dikerjakan, jelasnya contohnya”.
Dalam tata cara pendidikan, orang Batak paling andal dlm bertutur kata & beradu domba, pengetahuan Belanda serta kebijakan yg dibuat guna menutupi problem evolusi mereka selaku manusia tampak selaku studi kepada keberadaan mereka diberbagai daerah. Hal ini terperinci, banyak sekali hubungan itu sebuah kesadaran yg layak dimengerti untuk mendapatkan simpati jelasnya.
Orang Dayak, dapat di pelajari dr anggapan & pengetahuan mereka didapatkan berdasarkan hasil setiap pekerjaan mereka, sebagaimana mestinya dlm setiap perbuatan mereka, namun hendaknya bukan bearti menggunakan berbagai sekitar didalamnya dgn tak baik.
Pengalaman ini, ditemukan benar pada tahun 2011 berlanjut intens mempelajari budaya Batak & Jawa, termasuk orang Dayak selama bersekolah Kristen, ternyata tak pula mempunyai hal yg baik terhadap mereka, jadi bila dipikir mereka demikian, untuk apa duduk perkara mereka mesti kita pahami. Adanya orang yg menciptakan konflik seksualitas Orang Batak, & Orang Dayak masa sekarang 2011-2021, setelah usai drama politik seksualitas di Kalimantan Barat.
Menciptakan pertentangan sosial, bila tak bahagia memakai jabatan mirip Birokrasi, Pada Daerah, Kader Politik, pula demikian mereka untuk menguasai pajak & ekonomi politik. Sehingga, kebijakan & aturan yg mereka perankan, mampu dibilang drama yg baik untuk dipertontonkan dlm hal ini.
Bagaimana mereka bikin kejahatan, memutarbalikan fakta, & bagaimana untuk mendapatkan sumber ekonomi melalui tata cara budaya. Itu terang akan tampak bagi daerah Pontianak, & DKI Jakarta.
Nurani yg belum timbul dlm suatu kesadaran insan sehingga mempunyai karakteristik yg masih menakutkan untuk di berbudaya dengan-cara mendalam, sebuah persolaan pada masyarakat Orang Batak. Sehingga, insting atau nurani mereka belum bekerja dgn baik, begitu pula dgn Orang Dayak di Kalimantan Barat.