Budaya jepang memang mempunyai fenomena tersendiri bagi penduduk Indonesia, akan jauh berlainan dgn kebudayaan Barat yg menerapkan berbagai faktor kehidupan sosial mereka di masyarakat.
Di Jepang, pengangguran cukup menjadi pertemnan yg baik, untuk dimengerti dgn mengawalnonton film, nongkrong, serta banyak sekali aktivitas yg bisa membuat pengujung untuk mampu dibayar dgn perjam.
Budaya yg memiliki kualitas kerja yg baik, belum dipertimbangkan. Sedangkan dlm hal ini, penduduk Jepang memiliki tugas terhadap aspek kebudayaan yg memang memiliki kegiatan layaknya bertemu orang gila.
Ketika dimengerti bahwa, para perantau yg memang berada pada penduduk Jawa ke Ibu Kota Jakarta, budaya malu menjadi penggalan dr kebudayaan Barat, alasannya adalah mereka disana beraktivitas selaku pengamen, artis atau pekerjaan yg mampu memberika waktu luang untuk kalem di masyarakat, guna menerima bayaran yg layak.
Berbagai kegiatan dijalankan cuma untuk sekedar membaca buku, pula menjadi potongan dr bayaran yg baik, tatkala berdiskusi & yang lain. Dengan demikian, berbagai kebudayaan yg diserap dgn layaknya manusia hendaknya dikenali dgn baik.
Aktivitas penduduk Jepang & Barat tepatnya di Amerika Serikat, tentunya berbanding terbalik dgn aktivitas masyarakat Indonesia dengan-cara biasa . Karena, disana masyarakatnya menerima edukasi yg baik, dgn aktivitas yg mereka kerjakan.
Sementara, untuk mengetahui kebudayaan penduduk Jepang & Amerika Serikat, dapat dimengerti pada sistem pemerintahan yg mereka terapkan dgn kebudayaan yg berbeda dgn Indonesia, sehingga dikenali bahwa Negara itu lebih baik manusianya.
Berbagai kegiatan yg dilakukan merupakan salah satu acara umum yg mereka laksanakan dlm menanggulangi dilema sosial di masyarakat, sehingga tak aneh jika aneka macam Negara memiliki kesan moral yg lebih baik di penduduk untuk menjadi kebudayaan yg mempunyai pedoman luas terhadap perubahan sosial masyarakatnya.