Masih dgn kondisi pangan dikala ini, tampaknya di Jawa orangnya bertani, dgn lahan yg baik untuk bercocok tanam. Dengan begitu, aneka macam keperluan pangan pokok masuk ke perkotaan, walaupun dgn catatan ketika ini, pola makan masyarakat diubah sesuai dgn kebijakan yg dibuat.
Pola makan saat ini, pastinya dlm hal ini seperti beras diubah dgn makanan yang lain. Sehingga, konsumsi pangan masyarakat dapat dimanfaatkan dgn baik, mirip ubi, sagu, buah, serta lainnya.
Itu bearti dgn kebijakan yg dibentuk sesuai dgn fungsi yg diketahui dgn aneka macam segmen di penduduk untuk bisa memiliki peran dlm tata cara di penduduk . Dengan begitu, aneka macam hal terkait dgn upaya insan dlm memahami aneka macam tata cara dinamika di penduduk .
Berbagai kepentingan untuk bisa dipakai dgn sesuai dgn kesanggupan pola penduduk , tentunya dlm hal ini untuk bisa difungsikan sesuai dgn peran serta di penduduk . Tetapi, pada masyarakat Desa, pastinya untuk bisa dipahami bahwa pola konsumsi masyarakat, bisa dipahami dgn segmen di penduduk .
Dengan begitu, berbagai peran serta di masyarakat, yg sesaui dgn segmen penduduk , yg sesuai dgn dinamika penduduk , serta tugas budaya yg berbeda, sebab dgn begitu upaya dlm mengerti peran serta penduduk , dgn dinamika sosial yg berperan serta pada sistem kuliner.
Berbagai hal terkait dgn konsumsi masyarakat, yg seringkali menjadi persoalan terhadap aneka macam budaya yg masuk, sehingga dlm hal ini konsumsi masyarakat yg acap kali menjadi teladan kepada konsumsi masyarakat.
Apa yg menjadi dasar dr masalah dr budaya penduduk yg terkadang menjadi persoalannya, yakni bahwa pola kuliner yg mengarah pada kebijakan sebelumnya. Untuk diubah sesuai dgn ketentuan dasar dr metode pangan masyarakat.