Cetak Uang ?

Bagaimana ini, memungkinkan kah ekonomi akan total tak berjalan ? Yang kali ini, akan lebih secara tiba-tiba terhenti. “Presiden risikonya memilih cetak uang. Itu bermakna Presiden mengungguli kalangan politik. 

dewan perwakilan rakyat kini sudah dikuasai mazhab cetak duit. Bahkan DPR telah menetapkan harus cetak duit. 

Tekanan politik akan sungguh berpengaruh untuk itu.
Bisa pula Presiden memutuskan pilih mengeluarkan obligasi. Lebih baik menambah utang. Berarti memenangkan kalangan teknokrat ekonomi. Yang di dalamnya dikomandani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani & Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. 
Pilihan yg mana pun tak duduk perkara. Sepanjang pihak yg dikalahkan tak bereaksi negatif. Maka presiden akan menjumlah dgn cermat reaksi negatif itu. 
Kalau Presiden memilih obligasi (utang), bermakna presiden memenangkan mazhab teknokrat. Alias mengalahkan mazhab politik. Akankah itu ada risiko politik? Yang hingga membuat koalisi ambyar? Yang membuat bojo anyar mirip Golkar ngambek? “.
Dalam hal ini, pastinya cebong & kamprett itu sudah tak banyak komentar pula udah baik kok. Tahukan, bila kubu mereka itu senangnya asal komentar. Apalagi pendukungnya, memang tak kalah pentingnya dlm hal ini.

  Pusat Perdagangan Pedesaan : Perkembangan Pedesaan Sebagai Ketahanan Potensial