Pada kurun ke 19 teori evolusi beserta pengaruh ajaran Charles Darwin mengenai evolusi biologis, dimana dlm hal ini mengalami kemajuan yg cukup pesat. Dalam konteks ini para ahli teoritis terkadang melihat analogi sosiologis yg dikaitkan dgn organisme hidup. Begitu banyak teori evolusi sebelumnya yg bersifat evaluative khususnya dlm mendefinisikan pertumbuhan yg berkenan dgn penduduk Industri Barat.
Akan tetapi, untuk memahami itu para andal seperti Spencer & Durkheim sudah mengembangkan suatu versi evolusi organisme yg sungguh mempengaruhi oleh pedoman sosiologi yg dikenal hingga sekarang ini. Sehingga, pada era ke 20 teori modernisasi yg berhubungan dgn industrialisasi di Negara-Negara Afrika, Asia, & Amerika Latin, pada sesungguhnya memiliki dampak dr teiri evolusi yg mendahuluinya.
Pengaruh ini terlihat jelas mengenai teori fungsional juga, tetapi simpulan-akhir evolusi sudah direvitalisasi dlm teori neoevolusi yg membangun berbagai pemikiran mirip antropologi & sosiologi pada periode ke 20. Terkait dgn perubahan hal itu, maka ada beberapa hal penunjang dlm perubahan dunia dengan-cara evolusioner yg pada gilirannya mengakibatkan terciptanya berbagai teori evolusi social yg dikenali sudah meningkat saat ini.
Perubahan social yg terjadi pada suatu penduduk menurut persepsi para penganut paham evolusi merupakan tanda-tanda perubahan tata kehidupan penduduk yg terjadi dengan-cara bertahap & bergerak dengan-cara pasti dr keadaan masyarakat sederhana & dengan-cara bertahap & bergerak dengan-cara pasti dr kondisi masyarakat yg lebih kompleks.
Kemudian, kalau suatu perubahan social yg bersifat evolutif tak mengakibatkan gejolak atau kesemrawutan bearti suatu tatanan social di penduduk , umumnya suatu penemuan baru biasanya diterima penduduk melalui berbagai arah perubahan, hal seperti itu dapat dipahami sebagai kepingan dr kebutuhan penduduk .