Cengkeh, Petani di Indonesia

Kretek yakni hasil karya rakyat Indonesia. Berbicara tentang industri tembakau, pula tak mampu dipisahkan dr industri kretek nasional. Berbicara ihwal kretek pula tak bisa dipisahkan dr proses panjang sejarah hingga dikala ini. Kretek berbeda dgn rokok putih. Dalam hal ini, Kretek menjadi bukti kekayaan produk budaya (heritage) Indonesia. Kretek memakai tembakau setempat, cengkeh, klembak, menyan, & merupakan produk asli Indonesia.
Dalam konteks inilah, petani cengkeh & pemangku kepentingan terkait berharap negara hadir untuk melindunginya. Ujung barat Indonesia, yaitu Sabang ternyata punya dongeng tentang tumbuhan cengkeh, & pernah menjadi Pelabuhan Bebas Pertama di Indonesia. Yuk, simak sejarahnya! Setelah sempat keliling Pulau weh & menikmati indahnya rekreasi bahari, ternyata Pulau Weh yg dikenal dgn Sabang ini, mempunyai banyak kebun Cengkeh di banyak sekali sudut sekitar pulaunya.
Masyarakat memanfaatkan lahan dgn menanam pohon cengkeh untuk memajukan ekonomi keluarga. Tak jarang bisa dilihat banyak kebun kelapa pula disisipi pohon cengkeh ini. Untuk traveler ketahui, Cengkeh ialah tanaman orisinil Indonesia, banyak digunakan selaku bumbu kuliner pedas di negara-negara Eropa, & selaku materi utama rokok kretek khas Indonesia. Di Sabang dahulu merupakan salah satu jalur perdagangan berbagai komoditi & rempah-rempah hasil alam Aceh Bahkan Indonesia.
Menurut acuan, bahwa pada tahun 1896 Sabang dibuka selaku pelabuhan bebas untuk jual beli umum & sebagai pelabuhan transit barang-barang hasil pertanian Deli yg telah menjadi kawasan perkebunan tembakau sejak tahun 1863. Kini, cengkeh merupakan salah satu bagian penting Ekonomi Nasional.
  Sejarah Peristiwa Lima Hari Di Semarang Singkat