Perubahan yg melanda kehidupan manusia dapat berdimensi horizontal maupun vertical. Jika dilihat setiap pergantian sosial, selalu berkaitan dgn keberadaan tata cara norma atau hukum yg berlaku & akan berlaku di dlm kehidupan masyarakat, yg sesuai dgn perkembangan yg terjadi di dlm penduduk yg bersangkutan.
Perubahan sosial merupakan sebuah gejala yg tak mungkin dapat disingkirkan. Perubahan tersebut dapat berujud contoh prilaku, namun pula dapat berbentukberupa bentuk budaya material atau benda-benda. Hasil pergantian budaya tersebut, baik contoh prilaku maupun budaya material sudah melahirkan hal-hal yg bersifat konkret maupun yg bersifat negative.
Berbagai factor yg menghipnotis terjadinya mobilitas sosial mirip a) perubahan kondisi sosial-status sosial b) ekspansi panduan & gerak populasi, c) komunikasi yg bebas diantara anggota penduduk , d) pembagian kerja yg sungguh tinggi (terspesialisasi) yg terjadi pada penduduk inilah yg banyak ditemui & menjadikan adanya perubahan sosial.
Dan disamping itu dlm perubahan budaya prilaku & budaya materil terkadang dijumpai adanya sikap yg mengarah pada hal-hal yg mampu merugikan banyak pihak, dgn demikian untuk menjaga supaya tak terjadi pelanggaran, maka serangkaian aturan atau produk aturan menjadi perlu dirumuskan supaya terjadi ketertiban sosial.