Mengenal Etnisitas Dalam Konteks Masyarakat Indonesia

Secara konseptual & Teoritias, bahwa etnisitas merupakan suatu rancangan yg cukup kompleks. Pada dasarnya kelompok etnik mengacu pada golongan dgn kesamaan keturunan, sejarah & identitas budaya mirip kesamaan tradisi, nilai, bahasa, teladan prilaku dengan-cara aktual atau dibayangkan.

Dengan demikian, Lake and Rothchild (1998) mengungkapkan bahwa etnisitas sering diartikan selaku identitas bersama atas dasar bahasa, ciri-ciri fisik, persamaan sejarah, tali temali persaudaraan, kawasan & budaya.

Sedangkan eriksen (1993) mengungkapkan etnisitas yaitu sebuah aspek dlm hubungan sosial diantara kalangan dimana dlm kondisi terjadi interaksi. Dari hal ini, lebih menjelaskan bahwa etnisitas lebih merupakan desain budaya, yg mendasarkan diri pada gejala mirip bahasa, agama, pakaian, artifak.

Beberapa jago lain mendefinisikan etnisitas bukan cuma sekedar pengategorian insan menurut budaya, namun lebih dr itu etnisitas mengadung kekerabatan kekuasaan & mempunyai peranan dlm struktur penduduk .

Jika afiliasi terhadap etnis tertentu dengan-cara otomatis diperkirakan akan mengakibatkan adanya eksklusi atau penyingkiran dr keanggotaan etnik lainnya. Namun, keanggotaan etnik tidaklah cukup untuk merupah menjadi kelompok etnik. Harus ada individu atau golongan yg mampu mengartikulasikan keseluruhan kepentingan etnik semoga merubahnya menjadi kelompok etnik yg memiliki tindakan sosial kasatmata.

Pada inti dr hal ini, bahwa etnisitas mampu berubah menjadi negara tatkala sebuah golongan terbentuk atas dasar keanggotaan etnis & tetap bertahan dlm kurun waktu yg lama & mereka yakin pada kesamaan asal ajakan. Dalam interaksi yg terjadi dlm masyarakat, identitas etnik memiliki tiga tingkatan, yaitu identitas yg ditentukan sendiri oleh orang yg bersangkutan, identitas yg dipersepsikan oleh orang lain & identitas yg diputuskan oleh Negara.

  Azas PGRI - Persatuan Guru Republik Indonesia