Menurut pandangan Georg Simmel bahwa sosiologi menyatukan berbagai keunggulan yg dimiliki oleh naturalism & idealisme, hal ini dikerenakan objek-objeknya memiliki kualitas untuk mampu diakses dengan-cara psikologis, ataupun melalui identitas yg esensial dgn segala sifat kemanusian melalui pengamatan historis, empiric & statistic.
Dalam hal ini Simmel menolak pedoman bahwa sosiologi itu merupakan perjalanan sejarah kemasyarakatan. Mengapa demikian? Menurutnya bahwa sejarah itu tak cukup besar lengan berkuasa untuk meletakan dasar-dasar bagi sosiologi selaku disiplin ilmu yg mandiri. Baginya sosiologi merupakan suatu metode dlm upaya memperoleh wawasan dgn menerapkan prinsip-prinsip heuristik.
Sejauh ini apa yg dimengerti bahwa sosiologi merupakan studi yg semata-mata bukan hanya mengenai kekuatan & bentuk-bentuk sosiasi, tetapi pula merupakan pengembangan dr sosiasi & untuk itu mesti dilandasi oleh bagian sejarah walaupun dimensi historis itu tak akan membawa pada sosiologi sejarah. Dengan begitu, Simmel menyertakan realitas sosial selalu dianggap sebagai sebuah realitas sejarah sehingga orang-orang yg berada didalam kehidupan sosial pula dipandang selaku suatu entitas sejarah.
Dalam hal ini, Simmel pertanda kesimpulan yg mencurigai dr dimensi sejarah bahwa sosiologi itu tak akan mampu mengabaikan kemajuan sejarah. Hal yg penting disini ialah bahwa didalam menimbang-nimbang penggunaan elemen-elemen sejarah bukan memiliki arti memperlakukan sosiologi selaku sosiologi sejarah (Frisby, 1984). Implikasinya ialah bahwa didalam studi-studi yg spesifik, studi perihal (etika) kebiasaan (fashion) contohnya, memberikan bahwa banyak sekali formasi sosial itu selalu berganti dr waktu ke waktu, & terus menerus.
Dalam karyanya berjudul The Philosophy of Money menerangkan bahwa dimungkinkan untuk melacak aneka macam netuk sejarah terkait dgn bentuk-bentuk pertukaran & banyak sekali konsekuensi korelasi sosial. Hanya saja, apabila pelacakan bentuk-bentuk sejarah yg terkait dgn bentuk pertukaran duit itu dapat diwujudkan, maka sejarah sosiologi yg mengkaji mengenai peran duit akan hilang. Bagi Simmel hal itu, merupakan upaya yg sangat penting dlm membedakan desain-desain sosiologinya & tentunya dgn desain hebat sosiologi Weber.
Pengamatan Simmel dlm memperhatikan kombinasi historis yg terdapat didalam bentuk sosiasi, namun hal ini jarang sekali Simmel menimbulkan variasi-kombinasi histories itu sebagai subjek di dlm analisisnya mengenai sistematika historis. Akibat dlm hal tersebut, maka apa yg dinyatakan Siegfried & Kraconer (Frisby, 1984) yakni bahwa analisis Simmel mengena berbagai bentuk sosiasi itu tak satu pun yg eksis dlm perjalanan sejarah. Meskipun begitu, pikiran tersebut barangkali ada satu argumentasi penting dr analisis historis terkait dgn upaya-upaya Simmel untuk menanamkan dasar-dasar sosiologi aneka macam suatu ilmu yg berdikari.