Materi antropologi, dapat dipahami dlm kajian antropologi yg bersifat komparatif, holistik, & global maka kajian antropologi mesti memakai metodenya bersifat menggambarkan dengan-cara mendalam (depth description) subyek (kelompok penduduk ) yg menjadi kajiannya. Metode observasi tersebut ialah etnografi. Dilihat dr asal katanya, etnografi berasal dr bahasa yunani kuno ethnos yg memiliki arti bangsa & graphy yg mempunyai arti deskripsi atau pelukisan. Dengan demikian dilihat dr asal katanya etnografi mempunyai pengertian pelukisan mengenai bangsa-bangsa.
 |
| @copyright:images.google.com |
Menurut Koentjaraningrat (1986: 4.2) acara etnografi ini telah usang dikerjakan, dlm bentuk catatan-catatan perjalanan para pelaut jualan bangsa Eropa Barat, goresan pena para pendeta penyebar agama Kristen & Nasrani, para pegawai pemerintah jajahan atau para andal eksplorasi yg membuka kawasan-daerah gres, wacana cara-cara hidup & kebudayaan bangsa-bangsa di luar bangsa Eropa. Catatan-catatan ini yg tersimpan dlm perpustakaan universitas di Eropa selanjutnya menarik perhatian para ilmuwan untuk mengolahnya. Maka timbul ilmu bangsa-bangsa atau etnologi yg pula disebut antropologi.
Pada pertumbuhan berikutnya para antropolog tak lagi hanya melakukan pekerjaan di belakang meja mengolah hasil-hasil catatan lapangan yg ada, tetapi pula mesti pergi ke lapangan untuk menghimpun data. Sehubungan dgn hal ini maka etnografi diartikan pula selaku tipe observasi di mana data utama diambil dr tangan pertama & pada setting yg sifatnya local.
Kemudian, Koentjaraningrat melihat wilayah dr kebudayaan atau subkebudayaan yg dikaji melalui etnografi meliputi (1) lokasi, lingkungan alam, & demografi; (2) asal mula & sejarah suku bangsa; (3) bahasa; (4) tata cara teknologi; (5) tata cara ekonomi; (6) organisasi sosial; (7) metode pengetahuan; (8) sistem religi; (9) kesenian, & (10) pergeseran kebudayaan. Namun demikian, berdasarkan Beatric peneliti cukup mengambil satu tema khusus saja.
Mekanisme yg dipakai dlm penelitian etnografi yaitu dgn cara peneliti tinggal bersama dgn subyek (golongan masyarakat) yg dikajinya. Yang mesti diketahui benar yaitu, walaupun peneliti etnografi berada pada posisi sebagai orang yg sedang melakukan observasi, tetapi ia sebetulnya bukan berada pada posisi orang yg sedang mengkaji orang (studying people) melainkan orang yg sedang mencar ilmu dr orang lain (learning from people).