Penelusuran Kota Dunia
Tatkala komunikasi & teknik infomasi telah menyederhanakan jarak ruang & waktu, maka dunia diklaim selaku suatu global village atau dunia tanpa batas & sekat. Bila begitu demikian, maka mungkinkah sesuatu yg baik tiba dr kota-kota. Jika berdasarkan sosiolog Saskia Sassen, Kota merupakan satu titik penting dlm system ekonomi global. Hal ini dikarenakan kota memiliki kapasitas istimewah untuk memungkinkan satu pengetahun spesifik yg bisa disebut selaku pengetahuan ala Kota.
Kota merupakan tempat buatan industry isu yg pada gilirannya memungkinkan pemulihan infrastruktur kegiatan bisnis & kerja yg sungguh diharapkan untuk menyebarkan laju ekonomi diberbagai sector kehidupan. Dengan begitu Sassen menyebarkan ungkapan “global city” untuk menandakan bagaimana geografi globalisasi dipetakan di Kota atau dikenal sebagai “world cities” (kota-kota) Dunia.
@copyright: images.google.com |
Untuk mengenal kota maka, desain yg ditawarkan oleh Patrick Geddes pada tahun 1915, yakni bahwa kota global didefinisikan sebagau suatu tempat dimana bisnis dunia dikerjakan. Konsep tersebut kemudian dikembangkan Hall pada tahun 1966, dimana kota global berdasarkan pada jumlah penduduk & tingkat kesejahteraan. Hal ini dikarenakan, Kota Global memiliki kekuatan politik, menduduki posisi nasional & internasional, perdagangan dunia & organisasi perusahaan tingkat dunia.
Aktivitas Kota pun mewarnai kota di bidang sosial & ekonomi yg pertanda statusnya selaku pusat-pusat aktivitas yg professional. Kriteria yg Hall tunjukan sebagai kota global pada tahun 1966 yakni London, Randstad, Paris, Rhine-Ruhr, Moscow, Tokyo & New York. Pengertian Kota dunia menurut Friedmann :
- Pusat ruang & artikulasi organisasi bikinan & pasar-pasar.
- Pusat fokus & akumulasi modal Internasional.
- Tempat tujuan migran setempat maupun internasional.
- Pusat korporasi perusahaan-perusahaan multinasional, lembaga keuangan, transportasi global & komunikasi serta pelayanan bisnis tingkat tinggi.
Menurut Thrift (1989), bahwa Kota dunia dilihat dr tiga strata utama. Pertama, pusat global yg diindikasikan dgn banyaknya kantor pusat, cabang kantor & kantor pusat regional dr perusahaan & bank besar. Kedua, diindikasikan dgn adanya pusat-pusat zona yg mempunyai kantor-kantor perusahaan besar diberbagai tipe & pelayanan. Ketiga, diindikasikan dgn adanya pusat-pusat regional yg memiliki kantor perusahaan & kantor financial, tetapi tak terlalu penting untuk jaringan Internasional.
Dengan adanya persyaratan tersebut, maka kota pusat dunia yg telah menjadi kota global, dgn begitu telah mencerminkan histori, lokasi & ukurannya serta aksara ekonomi nasional. Menurut Sassen, Kota dunia dijalankan lewat 4 cara, yakni :
- Komando dipusatkan pada organisasi ekonomi dunia.
- Kunci penempatan untuk forum keuangan & perusahaan jasa.
- Pasar bagi produk-produk & penemuan memproduksi.
- Daerah bikinan, termasuk inovasi produksi yg mempu membuatkan industri-industri.