Tahun 1949 China perantauan yg berjumlah 10,7 Juta orang, & pada masa Mao pada kepimpinannya mempunyai tanggung jawab berbagi kebijakan terhadap kelompok yg tersebar & semakin kaya ini. pada masa itu, hal yg mengkhwatirkan
tatkala Republic Rakyat China menolak usahawan perantauan sebagai pemodal atau membangun ikatan pada mereka tatkala itu.
Dengan keteladanan Dinasti Qing (1609-1911), dinasti terakhir kekaisaran China, menginginkan fenomena perantauan & akan menolong modernisasi China, & membentuk sejumlah institusi & kebijakan untuk memikat investasi kaum perantau. Kebijakan-kebijakan ini membentuk kamar dagang & industry negara-negara dgn jumlah populasi yg ada di China.
Sedangkan perantauan India, British Raj (kemaharajaan Britania) tak membentuk kebijakan khusus atau insetif untuk mempesona kekayaan & bakat perantauan India.Warga Inggris di India terlalu asik dgn upaya mendapatkan tenaga kerja. Dengan tiadanya sikap mengerti yakni argumentasi kenapa pemerintah India yg merdeka mengabaikan kaum perantauan.
Sementara, prinsip-prinsip kebijakan luar negeri Nehru & agenda perkambangan sosialisme domestiknya menerangkan dilema ini. Selama perang puncak cuek berlangsung, Nehru bersama dgn Tito dr Yugoslavia & Nasser dr Mesir menganut kebijakan yg tak berpihak. Kemudian, Negara-negara yg tak berpihak menentukan untuk tak memihak pada blok politik & ekonomi yg dibentuk berdasarkan ideology. Tepatnya lagi, mereka lebih memihak diluar imbas Amerika Serikat. Dengan prinsip ini maka, Nehru memberikan masukan pada orang-orang India yg menetap diluar negeri untuk memiliki kewarganegaraan negara yg mereka tinggali.
Sumber : Billion Enterpreneurs