Pada tahun 1970 Paulo Freire telah mempublikasikan buku Pedagogy of the Oppressed, banyak orang menyangka ia sedang melakukan kritik terhadap dunia pendidikan. Dengan membaca karya Freire laainnya dlm obrolan tokoh sosial movement Amerika Serikat, Miles Horton yg dibukukan dgn judul We Making the Road by Walking (1990), orang baru sadar bahwa freire sedangn bicara soal yg lebih luas dr dunia pendidikan yakni mengenai paradigm pergantian sosial. Dalam hal ini ia mengaku sungguh dipengaruhi oleh Gramsci, seorang pemikir kebudayaan yg radikal yg pertama kali mengupas bahwa sesungguhnya pertempuran yg terpenting pada kurun terbaru ini adalah ideology yg disebut dgn sebagai proses Hegemony.
Kesadaran orang-orang tersebut telah menyadarkan mereka bahwa Freire sedang membicarakan pendidikan dlm kaitannya dgn struktur & sistim budaya, ekonomi & politik yg lebih luas. Teori sosial menurut Freire yaitu melaksanakan apa yg disebut sebagai conscientizacao atau proses penyadaran kepada sistim & struktur yg menindas, yakni suatu sistim & strukur dehumanisasi[1] yg membunuh kemanusian.
Proses dehumanisasi tersebut terselenggara lewat mekanisme kekerasaan, baik yg fisik & dipaksakan, maupun melalui cara perjinakan yg halus, yg keduannya bersifat structural & sistemik. Yang artinya merupakan kekerasaan dehumanisasi tak selalu berbetunk terang & gampang dikenali. Bahkan, kekerasaan sebagian besar terselenggara melalui proses hegemoni, cara pandang, cara berpikir, ideology, kebudayaan, bahkan selera golongan yg didominasi. Dengan begitu, pendidikan & ilmu pengetahuan sebagaimana kesenian bukanlah arena netral wacana estetika belaka. Dan kesenian & kebudayaan tidaklah berada dlm ruang & masa yg steril, melainkan dlm sistim struktur yg bersifat hegemonik.
Review, Sumber catatan singkat Dr. Mansour Fakih….