Merkantilisme

Pengertian Merkantilisme

Merkantilisme yakni sebuah teori ekonomi bahwa kemakmuran sebuah negara tergantung atas dua hal, yaitu seberapa besar aset yg disimpan & seberapa luas jaringan jual beli yg dimiliki. Konsep ekonomi ini berkembang mulai abad ke-16 sampai dgn kala ke-18, di mana bersanding dekat dgn tata cara politik monarki otoriter. Negara yg menganut merkantilisme akan memegang kontrol sarat atas perekonomian & memperbesar pengaruh dgn mengalahkan pesaingnya. Hal ini memunculkan monopoli eksklusif perdagangan di daerah koloni oleh negara & menjamurnya pertempuran memperebutkan wilayah.

Latar Belakang Munculnya Konsep Merkantilisme

Konsep merkantilisme diperkenalkan pada permulaan masa modern tatkala kesadaran warga atas negara mulai timbul. Diajarkan dengan-cara masif, sehingga menimbulkan kesadaran yg besar untuk meningkatkan kemakmuran negara. Negara akan mengintervensi perekonomian, menerapkan perlindungan, & memonopoli jual beli di koloni untuk menentukan semua laba diterima oleh negara asal (Mother Country). Pemikiran semacam ini dilatarbelakangi oleh munculnya kekuatan negara-negara Eropa akibat eksplorasi & pembukaan jalur perdagangan ke seluruh dunia. Sehingga masing-masing merasa perlu untuk memajukan kekayaan, kekuatan, & kedaulatan dgn menjadi penguasa perekonomian dunia.

Merkantilisme sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Victor de Riqueti & Marquis de Mirabeau pada 1763. Konsep ini semakin dikenal tatkala Adam Smith menerangkan donasi merkantilisme dlm ilmu ekonomi dlm buku The Wealth of Nation. Mereka menatap bahwa negara harus hadir dlm perekonomian, untuk memutuskan semua transaksi yg terjadi menyodorkan keuntungan & kesejahteraan bagi negara & rakyat.

Konsep mengenai negara merkantilis dengan-cara lazim mampu dipahami sebagai berikut :

  Peradaban Cina Kuno

  • Memiliki cadangan logam mulia yg besar & mengontrol sumbernya;
  • Jaringan jual beli mancanegara yg luas, tergolong dgn koloni;
  • Memiliki industri yg dikembangkan dgn orientasi ekspor;
  • Mempromosikan peningkatan penduduk & ekspansi daerah untuk kepentingan pasar & tenaga kerja; serta
  • Negara berperan sebagai pengawas & pengatur tunggal kebijakan perekonomian.

Kebijakan-Kebijakan Merkantilisme

Merkantilisme ialah sebuah rancangan ekonomi yg dianut oleh negara-negara Eropa untuk mengembangkan kesejahteraan negara. Tentunya hal tersebut memerlukan kebijakan-kebijakan yg sempurna target. Kebijakan yg diambil oleh negara-negara tersebut antara lain:

  • Melakukan ekspansi ke daerah-kawasan lain, terutama dgn membuat koloni di luar negeri;
  • Memonopoli jual beli di koloni dgn mewajibkan jual beli cuma dgn negara induk. Tentunya mengikuti harga & hukum jualan yg diterapkan. Negara induk biasanya pula melarang perdagangan pribadi antar koloni;
  • Memonopoli pengelolaan pelabuhan biar transaksi perdagangan dapat semuanya diawasi oleh negara;
  • Melarang ekspor logam mulia, karena dipandang selaku aset yg mesti disimpan. Emas & perak yg disimpan oleh negara yakni patokan kesejahteraan negara berdasarkan merkantilisme;
  • Menguasai transportasi jual beli dgn melarang berdagang memanfaatkan kapal-kapal gila;
  • Memberikan subsidi atas ekspor sekaligus menerapkan proteksi & bea masuk tinggi untuk impor;
  • Memaksimalkan penggunaan sumber daya dlm negeri;
  • Membatasi upah & ongkos operasional perekonomian;
  • Mempromosikan manufaktur dlm negeri dgn observasi atau subsidi; dan
  • Membatasi konsumsi domestik lewat hambatan non-tarif untuk jual beli.

ilustrasi kebijakan merkantilisme

Ilustrasi Kebijakan Merkantilisme
Sumber gambar: dreamstime.com

Tokoh-Tokoh Merkantilisme

Tokoh-tokoh yg pemikirannya dipandang menjadi landasan dlm munculnya konsepsi merkantilisme antara lain:

  • Jean Bodin (1530-1596)

Jean merupakan ilmuwan asal Perancis yg menghidangkan korelasi sistematis antara uang & harga. Di mana ia memberikan bahwa bertambahnya uang dlm negeri yg didapat dr perdagangan mancanegara mampu menciptakan kenaikan harga-harga (inflasi). Teori ini nantinya dikembangkan Irving Fischer sebagai teori Kuantitas Uang.

  • Thomas Mun (1571-1641)

Thomas yaitu saudagar Inggris yg mempromosikan perdagangan luar negeri untuk kesejahteraan negara. Ia menyatakan bahwa kemakmuran negara dapat menjadi unggul dgn menjual lebih banyak produk pada negara lain dibandingkan kita mengonsumsi produk mereka. Konsep ini menjadi dasar kebijakan industri berbasis ekspor, subsidi ekspor, & proteksi atas impor.

  • Jean Babtis Colbert (1619-1683)

Colbert merupakan salah satu pejabat negara Perancis saat Louis XVI berkuasa. Dibandingkan menunjukkan konsepsi, ia menunjukkan praktek ekonomi yg mampu menguntungkan negara. Negara memiliki hubungan timbal balik yg positif dgn pedagang. Hubungan ini melanggengkan kekuasaan serta menggerakkan perekonomian sesuai dgn arah yg diinginkan negara.

  • Sir William Petty (1623-1687)

Sir William Petty merupakan pengajar di Oxford University yg banyak menulis ihwal politik. Dalam kaitan dgn merkantilisme, ia membicarakan wacana pekerja. Menurutnya, pekerja lebih penting dibandingkan sumber daya tanah. Nilai suatu barang diputuskan oleh seberapa besar biaya yg diharapkan untuk membuat pekerja dapat terus bekerja memproduksi barang tersebut.

  • David Hume (1711-1776)

David Hume yakni tokoh yg timbul paling terakhir dlm daftar ini. Ia & Adam Smith merupakan rekan yg kerap berdiskusi wacana dunia ekonomi. Ia mempunyai karya yg berjudul The Balance of Trade, membahas mengenai harga barang yg dipengaruhi oleh jumlah barang (stock) maupun jumlah uang yg beredar.

Dampak Merkantilisme

Merkantilisme memberikan dorongan bagi negara untuk meningkatkan kekuasaannya baik di dlm maupun mancanegara. Di dlm negeri, negara yg menguasai perekonomian dengan-cara sarat tumbuh semakin berpengaruh sebagai monarki. Sementara di mancanegara, peperangan & penjajahan dipromosikan untuk memperoleh daerah & jaringan baru untuk jual beli. Negara-negara Eropa pula berlomba-kontes membangun industri yg berhubungan guna mendominasi satu sama lain dlm perdagangan.

Merkantilisme pula mempromosikan hadirnya uang selaku alat tukar gres menggantikan logam, jual beli surat berguna & bursa imbas, serta pembentukan lembaga keuangan & asuransi. Secara biasa jual beli menjadi luas dibandingkan dgn bertukar komoditas antar negara.

Dampak berikutnya dr merkantilisme yakni munculnya kapitalisme & imperialisme. Kapitalisme lahir dr upaya-upaya negara merkantilis untuk mengumpulkan kapital dlm menggerakkan perekonomian. Sehingga metode pasar meningkat memihak pada pemilik modal raksasa, & menutup potensi bagi mereka yg tak mempunyai modal. Sementara imperialisme lahir mengikuti keperluan negara merkantilis atas pengaruh politik yg besar lengan berkuasa di koloni. Sehingga struktur kenegaraan yg utuh & menginduk pada negara ibu dibentuk.

Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.

Alumni Sejarah FIB UI