Pengangguran

Pengertian Pengangguran

Pengangguran (unemployment) yaitu orang-orang yg tak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedang menyiapkan suatu usaha gres atau penduduk yg tak mencari pekerjaan karena merasa tak mungkin mendapatkan pekerjaan. Tingkat pengangguran dapat dihitung sebagai berikut:

rumus tingkat pengangguran

Berikut ini terlampir struktur penduduk menurut usia untuk bisa mempermudah kita memahami pengangguran.

struktur penduduk berdasarkan usia

Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:

Koperasi

Inflasi

Contoh masalah:

BRS dgn Nomor 86/11/Th. XXIII, 05 November 2020 perihal Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2020 menunjukkan bahwa Indonesia memiliki jumlah angkatan kerja sebesar 138,22 juta orang. Penduduk melakukan pekerjaan sebanyak 128,45 juta orang.

  1. Berapakah jumlah penduduk yg tak bekerja (pengangguran)?
  2. Berapa tingkat pengangguran di Bulan Agustus 2020?

Pembahasan:

Jumlah Angkatan Kerja = Jumlah penduduk melakukan pekerjaan + jumlah penduduk tak melakukan pekerjaan

138,22 juta orang = 128,45 juta orang + jumlah penduduk tak bekerja

Jumlah penduduk tak bekerja = 138,22 juta orang – 128,45 juta orang

= 9,77 juta orang

Tingkat Pengangguran = \frac Jumlah \: Pengangguran  Jumlah \: Angkatan \: Kerja  \times 100 \%

Tingkat Pengangguran = \frac 9,77 \: juta  138,22 \: juta  \times 100 \%

Tingkat Pengangguran = 7,07%

Penyebab Pengangguran

Terdapat beberapa hal yg menimbulkan terjadinya pengangguran:

  • Besarnya angkatan kerja tak sepadan dgn kesempatan kerja

Hal ini disebabkan karena tingkat pertumbuhan penduduk yg sangat tinggi sedangkan lapangan pekerjaan sungguh terbatas.

  • Pendidikan & keahlian yg rendah

Seiring dgn kemajuan teknologi & wawasan, lowongan pekerjaan yg tersedia akan menuntut kian banyak kualifikasi untuk posisi yg ditawarkannya seperti contohnya banyak lowongan pekerjaan yg kini mengharuskan pelamarnya memiliki kesanggupan berbahasa aneh. Oleh karena itu, banyak tenaga kerja yg tak mampu memenuhi kualifikasi tersebut & menjadi pengangguran.

  • Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi mendorong terciptanya banyak sekali mesin terbaru yg mengotomatisasi kegiatan ekonomi. Akibatnya muncul potensi tenaga kerja yg tergantikan oleh mesin. Pada kondisi ini kekerabatan antara mesin & tenaga kerja yakni substitusi (saling mengambil alih).

  • Resesi ekonomi

Krisis ekonomi 1998 & pandemi COVID-19 seperti yg saat ini sedang melanda dunia menyebabkan banyak usaha melarat. Akibatnya banyak pekerja mesti mengalami pemutusan korelasi kerja (PHK).

  • Pemanfaatan tenaga kerja antar tempat yg tak sebanding

Tenaga kerja biasanya terakumulasi di wilayah perkotaan selaku akibat dr kemajuan kota yg pesat & menawan para cowok di tempat untuk melaksanakan urbanisasi. Kasus ini sering terjadi pada negara-negara meningkat tergolong Indonesia.

Jenis Pengangguran

Pengangguran mampu dibedakan selaku berikut:

Jenis pengangguran berdasarkan usang waktu kerja

  • Pengangguran terbuka (open unemployment): kondisi dimana seseorang benar-benar tak memiliki pekerjaan (sama sekali tak melakukan pekerjaan )
  • Setengah menganggur (under unemployment): kondisi saat seseorang bekerja kurang dr 35 jam per ahad. Mereka ini melakukan pekerjaan namun kurang optimal.
  • Pengangguran terselubung (disguised unemployment): keadaan saat seseorang yg keliatannya bekerja (melakukan acara pekerjaan) tetapi bantu-membantu tak memberikan donasi pada output. Apabila pekerja ini dikeluarkan dr pekerjaan, tak akan menurunkan tingkat buatan (outputnya tetap). Contohnya, Pak Hafiz mempunyai sawah & memberdayakan 10 orang petani untuk menggarap lahannya. Dengan 10 orang petani, sebidang sawah Pak Hafiz bisa menghasilkan 100 ton gabah. Untuk memperbesar produktivitas, Pak Hafiz mempekerjakan 2 orang petani suplemen tetapi yg terjadi ternyata hasil panen sawahnya tetap 100 ton gabah. Maka dr itu mampu dibilang bahwa 2 orang petani aksesori ini bekerjsama yaitu pengangguran terselubung.

Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya

  • Pengangguran Struktural (Structural Unemployment): pengangguran yg terjadi saat pencari kerja tak bisa menyanggupi patokan yg dibutuhkan lowongan pekerjaan yg tersedia. Hal ini biasanya terjadi balasan pertumbuhan zaman yg membuat proses bikinan menjadi lebih kompleks. Akibatnya, pekerja dituntut untuk mempunyai klasifikasi yg lebih misalnya tenaga kerja yg diharapkan untuk industri kimia diwajibkan merupakan lulusan minimal D3 di bidang kimia, mampu mengoperasikan komputer & memiliki kesanggupan berbahasa Inggris yg baik.
  • Pengangguran friksional (Frictional Unemployment): pengangguran jenis ini biasanya hanya bersifat sementara (temporary). Pengangguran ini terjadi akhir adanya kesenjangan antara pencari kerja dgn lowongan kerja yg tersedia. Kesenjangan ini mampu berbentukkesenjangan waktu, isu maupun jarak. Pengangguran ini bukan menunjukkan ketidakmampuan seseorang untuk bekerja tetapi keinginan seseorang untuk menerima pekerjaan yg lebih baik atau sesuai. Contohnya, Mia ialah lulusan Ilmu Ekonomi menentukan untuk menganggur selama menanti pembukaan rekrutmen PCPM Bank Indonesia di tahun 2021.
  • Pengangguran siklikal/konjungtur (Cyclical Unemployment): pengangguran yg disebabkan lantaran adanya pergantian-pergantian dlm keadaan perekonomian. Saat ekonomi mengalami resesi maka perusahaan-perusahaan mulai menghemat produksinya. Akibatnya akan terjadi pengurangan jam kerja & jumlah pekerja di perusahaan tersebut atau biasa disebut PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Pengangguran jenis ini banyak terjadi dikala terjadi kemunduran ekonomi mirip saat krisis moneter 1998 & resesi akibat COVID-19.
  • Pengangguran musiman (Seasonal Unemployment): pengangguran yg disebabkan karena adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek utamanya di sektor pertanian. Contohnya, petani lazimnya menganggur selama menunggu ekspresi dominan tanam & panen berikutnya.
  • Pengangguran teknologi (Technological Unemployment): pengangguran yg disebabkan oleh penggunaan teknologi yg menggeser tugas tenaga kerja. Contohnya, pabrik tahu menggunakan mesin baru yg mengotomatisasi packing tahu produksinya. Sehingga, penggalan pengemasan yg awalnya terdiri dr 3 orang untuk mengemas dengan-cara manual kini cuma membutuhkan 1 orang untuk mengoperasikan mesinnya. Oleh lantaran itu, terjadi dua orang pengangguran teknologi.
  • Pengangguran sukarela (Voluntary Unemployment): pengangguran yg disebabkan lantaran keinginan dr pekerjanya sendiri. Contohnya, Riri memilih untuk keluar dr pekerjaannya setelah mendapat warisan dr kakeknya.

Dampak Pengangguran

Beberapa efek yg timbul oleh pengangguran

  1. Ditinjau dr sisi ekonomi, pengangguran akan mengembangkan jumlah kemiskinan. Semakin banyak yg menganggur maka pendapatan masyarakat akan semakin rendah sedangkan ongkos hidup kian tinggi. Akibatnya kualitas hidup penduduk akan semakin rendah.
  2. Ditinjau dr segi sosial & keselamatan, dgn banyaknya pengangguran yg terjadi akan meningkatkan kriminal di masyarakat, lantaran sulitnya mencari pekerjaan. Para pengangur akan cenderung melaksanakan tindak kejahatan/ilegal demi menghidupi perekonomiannya, seperti merampok, mencuri, memasarkan narkoba, langkah-langkah penipuan. Selain itu, pengangguran pula memiliki dampak pada rendahnya rasa percayaan diri, keputusasaan, & menjadikan depresi.
  3. Ditinjau dr sisi politik, akan terjadi banyak demonstrasi yg membuat dunia politik menjadi tak stabil. Demonstrasi biasanya diinisiasi oleh para serikat kerja yg merasakan efek terbesar akan keadaan ini.

Cara Mengatasi Pengangguran

Cara menanggulangi pengangguran struktural

  • Melakukan training yg memfokuskan pada keterampilan & kualifikasi tertentu. Diharapkan nantinya akan mempermudah para pencari kerja menerima pekerjaan di industri yg baru.
  • Subsidi bagi perusahaan. Daripada mendorong pekerja untuk pindah, pemerintah mampu menawarkan insentif bagi perusahaan untuk pindah ke kawasan yg membutuhkan (mempunyai tingkat pengangguran yg tinggi).
  • Meningkatkan kelonggaran pasar tenaga kerja contohnya, mengijinkan kerja paruh waktu, sehingga memberikan lebih banyak peluang bagi pengangguran untuk mendapatkan peluang gres.

Cara menangani pengangguran friksional

  • Mengurangi insentif menjadi pengangguran. Di Amerika Serikat terdapat unemployment benefits yg diberikan pada pengangguran berupa pemasukan yg bisa menutupi biaya hidup dasar. Dengan meminimalisir insentif ini maka orang akan lebih tergerak untuk mencari pekerjaan
  • Memfasilitasi kegiatan pencocokan pekerja dgn lowongan yg tersedia. Hal ini bisa dibantu dgn situs web lowongan kerja yg mempunyai info & data based yg lengkap mengenai posisi yg kosong, maka pekerja dapat lebih gampang menyaksikan pekerjaan mana yg akan dilamar.

Cara menanggulangi pengangguran musiman

  • Mencoba untuk mendiversifikasi perekonomian
  • Membuat regulasi untuk pekerja semoga mendapat pembayaran atas jasanya sepanjang tahun, walaupun pekerjaannya bersifat sementara
  • Pemerintah menciptakan pekerjaan di masa off-season untuk memajukan infrastruktur.

Referensi:

BPS. (5 November 2020). Berita Resmi Statistik, Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2020. Diakses pada 6 April 2021 dr bps.go.id/pressrelease/2020/11/05/1673/agustus-2020–tingkat-pengangguran-terbuka–tpt–sebesar-7-07-persen.html

LOPI. (2011). Langkah Sukses Menuju Olimpiade Ekonomi (Teori & Soal Latihan), Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Olimpiade Pendidikan Indonesia & Bina Prestasi Insani.

Pettinger, Tejvan. (7 Agustus 2019). Structural Unemployment. Diakses pada 6 April 2021 dr economicshelp.org/blog/27657/unemployment/structural-unemployment/ .

Pettinger, Tejvan. (n.d). Frictional Unemployment. Diakses pada 6 April 2021 dr economicshelp.org/blog/glossary/frictional-unemployment/

Pettinger, Tejvan. (n.d). Seasonal Unemployment. Diakses pada 6 April 2021 dr economicshelp.org/blog/glossary/seasonal-unemployment/

Artikel: Pengangguran – Pengertian, Penyebab, Jenis, Dampak, Cara Mengatasi

Kontributor: Ni Putu Cyntia Suryadewi, S.E.

Alumni Ilmu Ekonomi FEB UI

Lihat pula materi Ekonomi lainnya di Sosiologiku.com:

  Pengartian Skala Prioritas, Contoh Skala Prioritas dan Cara Menyusun (Membuat) Skala Prioritas