News Item Text

Pengertian News Item Text

Seperti yg kita ketahui, terdapat dua kategori teks dlm Bahasa Inggris yakni teks fiksi & non-fiksi. Teks yg termasuk fiksi yaitu narrative text, spoof text, annecdote text & lain sebagainya. Sedangkan teks non-fiksi salah satu misalnya yaitu news item text ini. Contoh teks non-fiksi yang lain ialah analytical exposition, review text, hortatory exposition, & lain sebagainya.

News item text yakni teks Bahasa Inggris yg bermaksud untuk menghidangkan gosip mengenai suatu insiden aktual yg terjadi hari ini atau dlm waktu bersahabat yg dianggap penting untuk dikenali oleh banyak orang.

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Discussion Text

Auxiliary Verb

Recount Text

contoh news item text dr nytimes

Contoh news item text.
Sumber gambar: nytimes.com

Ciri-ciri News Item Text

Ciri-ciri dr teks ini yaitu sebagai berikut:

  1. Bahasa yg digunakan singkat namun padat & berkonsentrasi pada sebuah peristiwa.
  2. Teks ini pula mencantumkan informasi utama pada judul teksnya (headline).
  3. Biasanya menggunakan kata kerja untuk menunjukkan aktivitas (action verbs) seperti push, hit, jump, crash, & lain sebagainya.
  4. Tenses yg biasa digunakan pada teks ini ialah Past Tenses alasannya peristiwa yg diceritakan sudah terjadi. Namun tak menutup kemungkinan untuk mampu menggunakan Present Tense.
  5. Teks ini pula menggunakan saying verb mirip said, stated, reported, dan lain sebagainya.

Generic Structure of News Item Text

Terdapat tiga struktur mampu teks ini yakni:

  • Main Event / Newsworthy Event

Bagian teks yg menceritakan insiden yg sedang dibahas pada teks & lazimnya berupa ringkasin (summary).

  • Elaboration / Background Event

Menceritakan latar belakang peristiwa yg terjadi. Bagian ini menerangkan apa yg terjadi, pada siapa, & dlm kondisi apa.

  • Source (Resource of Information)

Berisi komentar dr orang-orang yg mengalami atau ada pada peristiwa tersebut, saksi mata, & para andal. Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa teks ini bukan berkonsentrasi pada pelakunya namun pada peristiwa yg terjadi.

Contoh News Item Text

Jakarta, November 21, 2020

Indonesia May Cancel Christmas-New Year Collective Leave Days If The Number of Coronavirus Cases Increased

The spokesman of COVID-19 task force, Wiku Adisasmito, stated that there is a possibility for the government to cancel Christmas-New Year collective leave days. Wiku, in a press conference aired on Presidential Secretariate YouTube account on November 19, 2020, also stated that this cancellation is the consequence we may receive if the number of coronavirus cases increased.

As we have known, Indonesia does not ordinarily have public holdays between Christmas and New Year holidays. However, this policy comes to effect this year to make up for canceling Eid al-Fitr collective leave days due to the concern of new coronavirus outbreak in May.

On November 13, 2020, there is an addition for 5,444 new cases of coronavirus which as the effect of previous collective leave days on October. Learning from this situation,  the Indonesian Medical Assiciation and some experts have recommended the government to cancel this Christmas-New Year collective leave days due to the same potential increase in the number of coronavirus cases. In respond to this, Wiku claimed that the government’s decision is actually depends on the community compliance in following applicable health protocols.

Berikut terjemahan dr pola news item text di atas:

Jakarta, 21 November 2020

Indonesia Dapat Membatalkan Hari Libur Bersama Natal-Tahun Baru Jika Jumlah Kasus Virus Corona Meningkat

Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa terdapat kemungkinan pemerintah membatalkan hari cuti bersama Natal-Tahun Baru. Wiku dlm jumpa pers yg ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden pada 19 November 2020 pula menyatakan bahwa penghapusan ini merupakan konsekuensi yg mungkin kita terima bila jumlah perkara virus corona bertambah.

Seperti yg kita pahami, Indonesia lazimnya tak memiliki hari libur nasional di antara piknik Natal & Tahun Baru. Namun, kebijakan ini mulai berlaku tahun ini untuk mengganti hari cuti bareng Idul Fitri alasannya adalah kegelisahan wabah baru virus corona pada bulan Mei.

Pada 13 November 2020 terjadi penambahan 5.444 perkara baru virus corona yg merupakan pengaruh dr hari cuti sebelumnya pada bulan Oktober. Belajar dr situasi tersebut, Ikatan Dokter Indonesia & beberapa pakar telah merekomendasikan pemerintah untuk membatalkan hari cuti bareng Natal-Tahun Baru ini alasannya peluangpeningkatan jumlah masalah virus corona yg sama. Menanggapi hal tersebut, Wiku menyampaikan keputusan pemerintah sebetulnya bergantung pada kepatuhan masyarakat dlm mengikuti protokol kesehatan yg berlaku.

Artikel: News Item Text

Kontributor: Nanda Widya, S.Hum.

Alumni Sastra Inggris FIB UI

Materi Sosiologiku.com lainnya:

  Past Perfect Tense