Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno ialah salah satu kerajaan Hindu yg berdiri di Jawa. Kerajaan ini merupakan penerus eksklusif dr Kerajaan Kalingga atau Ho-Ling yg terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Kerajaan ini memilik dua corak utama, yakni Wangsa Sanjaya yg beragama Hindu & Wangsa Syailendra yg beragama Buddha Mahayana.

Kerajaan Mataram Kuno memperlihatkan peninggalan yg masih berdiri kukuh sampai dgn hari ini, yakni Candi Prambanan & Candi Borobudur yg memperlihatkan corak masing-masing wangsa. Nantinya Kerajaan ini dipindahkan ke Timur Jawa & menjadi akar dr tumbuhnya kerajaan besar Hindu di Jawa Timur.

Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:

Manusia Purba di Indonesia

Masa Orde Baru

Letak & Pendiri Kerajaan

Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah, tepatnya di sekitar kaki gunung Merapi atau wilayah Magelang dikala ini. Wilayah ini merupakan serpihan dr Bhumi Mataram yg diberikan pada salah satu putra Ratu Shima dr Kalingga. Tatkala Bhumi Mataram & Bhumi Sambara bersatu kembali, kerajaan Mataram Kuno diresmikan.

Pendirinya yakni Sri Sanjaya, generasi ketiga dr pemimpin Bhumi Mataram yg mendeklarasikan Wangsa Sanjaya & Kerajaan Mataram Kuno. Ia naik tahta pada tahun 732 dgn sebutan Rakai Mataram.

Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno

Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Medang terbagi menjadi dua kepingan. Yaitu periode Jawa Tengah & periode Jawa Timur. Raja-Raja selama periode Jawa Tengah antara lain :

  1. Sri Sanjaya (732-760)
  2. Rakai Panangkaran (760-780)
  3. Rakai Panunggalan (780-800)
  4. Rakai Warak atau Samaragrawira (800-819)
  5. Rakai Garung atau Samaratungga (819-838)
  6. Rakai Pikatan (838-850)
  7. Rakai Kayuwangi (856-880)
  8. Sri Jayakirtivardhana (880-885)
  9. Rake Panumwangan (885-887)
  10. Rake Gurungwangi (887-890)
  11. Rakai Watuhumalang (890-898)
  12. Rakai Galuh (898-910)
  13. Rakyryan Mahapatih Daksottama (910-919)
  14. Rakai Layang (919-924)
  15. Rakai Sumba (924-929)

Setelah Rakai Sumba turun tahta, terjadi kesemrawutan di ibukota Mataram akhir letusan gunung Merapi. Sehingga penggantinya, Mpu Sindok memindahkan pusat kekuasaannya ke Jawa Timur & mendirikan Wangsa Isana menggantikan Syailendra. Raja-raja periode Jawa Timur adalah :

  1. Mpu Sindok atau Sri Maharaja Isana Vikramadharmottunggadeva (924-947)
  2. Sri Isana Tunggavijaya (947-985)
  3. Sri Makutamsa Vardhana (985-990)
  4. Sri Maharaja Isana Dharmawangsa Teguh (990-1016)

Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:

Litosfer

Fungsi Komposisi

Simple Past Tense

Kehidupan Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno

A. Kehidupan Sosial

Masyarakat Mataram tak mengalami permasalahan apapun berkenaan dgn beralihnya agama kerajaan dr Hindu di Wangsa Sanjaya yg kemudian bermetamorfosis Buddha Mahayana pada Wangsa Syailendra. Kedua wangsa ini mampu berdampingan tanpa konflik, itu pula yg mengakibatkan masyarakat tetap mampu hidup walaupun kebanyakan diantaranya menganut agama leluhur mereka. Rakyat Mataram pula diduga terikat kuat dgn kerajaan mengenang banyaknya candi-candi besar yg dibangun oleh Mataram Kuno.

B. Kehidupan Politik

Kerajaan Mataram Kuno merupakan pewaris sah kekuasaan atas tanah Jawa mengambil alih Kerajaan Kalingga. Sehingga kelanjutan kekuasaan tersebut berjalan tanpa adanya banyak konflik. Meski begitu, sejak adanya dua wangsa dlm kekuasaan Mataram, kudeta akan senantiasa mengintai. Hal ini kemudian terjadi tatkala Rakai Pikatan dr Wangsa Sanjaya memperebutkan tahta dgn Balaputradewa dr Wangsa Syailendra. Secara politis, Mataram menjalin korelasi erat dgn Sriwijaya & Bali. Sejak terusirnya Balaputradewa, hubungan Mataram & Sriwijaya menurun & berujung pada serangan yg dipimpin oleh Dharmawangsa Teguh ke Palembang.

Kerajaan Mataram Kuno pula mempunyai metode birokrasi yg cukup rapih. Terdapat posisi Rakryan Mahamantri yg merupakan pembantu utama raja, kemudian Rakryan yg merupakan pejabat administrasi, & Rakai yg merupakan penguasa tempat selaku perpanjangan tangan raja.

C. Kehidupan Ekonomi

Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan wilayah pesisir & menduduki tempat pedalaman, terutama wilayah kaki gunung. Hal ini mampu tampakdr peninggalan candi-candi yg dekat dgn pegunungan di Jawa Tengah & Jawa Timur. Masyarakat biasanya bercocok tanam & beternak, mereka melakukan jual beli dgn banyak sekali wilayah di Jawa. Tidak banyak didapatkan isu tentang acara perekonomian, namun kalau menyaksikan dr sentra kerajaannya sangat kecil kemungkinan Mataram terbiasa berjualan lewat bahari.

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno

Pada dasarnya, Kerajaan Mataram Kuno tak mempunyai raja atau masa tertentu yg merupakan masa kejayaannya. Masa-masa kekuasaan Mataram Kuno di Jawa jarang terlibat konflik diluar pertentangan internalnya dgn keturunan Sriwijaya. Sehingga kerajaan terus berkembang sepanjang waktu. Meskipun begitu, raja-raja yg mempunyai pencapaian besar tatkala berkuasa yaitu sebagai berikut:

  1. Sanjaya selaku pemimpin pertama Mataram Kuno membangun pondasi kerajaan yg mampu mendapatkan aneka macam kalangan agama. Hal ini nantinya tampakdgn adanya dua wangsa yg berbeda agama. Syailendra beragama Buddha, Sanjaya beragama Hindu. Masih ada pula pemikiran adonan yang lain yg eksis di lingkungan kerajaan.
  2. Rakai Panangkaran bisa menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya, & melanjutkan iklim toleransi antar agama yg baik. Ia menciptakan pemukiman khusus penduduk beragama tertentu sehingga menghindarkan konflik. Ia pula mengawali pembangunan komplek besar Candi Borobudur & Candi Sewu yg bercorak Budha.
  3. Rakai Pikatan merupakan penerus tahta dr wangsa Sanjaya, ia sukses mengalahkan kandidat dr wangsa Syailendra yaitu Balaputradewa. Rakai Pikatan memulai pembangunan komplek percandian Hindu paling besar yaitu Candi Prambanan. Pada masa ini pertentangan yg berjalan sampai ratusan tahun kemudian dgn Sriwijaya dimulai.
  4. Dyah Balitung yg berkuasa dr 898-910 M dianggap selaku raja yg berhasil dlm hal perluasan kekuasaan. Ia menguasai banyak wilayah di timur & menguasai jalur jual beli lewat Sungai Brantas & Bengawan Solo. Dua pedoman sungai yg kemudian menjadi opsi tatkala Mpu Sindok memindahkan kekuasaannya ke timur, sekitar wilayah Jombang.

Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

Keruntuhan Kerajaan Mataram Kuno disebabkan oleh memuncaknya konflik antara Mataram & Sriwijaya. Dharmawangsa Teguh melancarkan serangan lewat laut ke Palembang. Namun Raja Sriwijaya, Sri Cudamaniwarman meminta derma Cina sehingga serangan tersebut mampu digagalkan setelah enam belas tahun berperang (990-1006). Sriwijaya membalas serangan tersebut pada tahun 1016-1017, tatkala seorang tokoh bernama Haji Wurawari melancarkan pemberontakan kepada pemerintahan Dharmawangsa. Kerajaan Mataram atau Medang hancur, salah satu anggota Wangsa Isana yaitu Airlangga menjinjing seluruh pengikutnya & mendirikan kerajaan Kahuripan yg terletak di tepi sungai Brantas.

Lihat pula bahan Sosiologiku.com yang lain:

Pasar Faktor Produksi

Proses Sosialisasi

Contoh Puisi Lama

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

1. Candi Borobudur (Magelang, Jawa Tengah)

Candi Borobudur ialah candi bercorak Buddha paling besar di dunia. Candi ini dibangun di bawah wangsa Syailendra pada periode ke-7 Masehi, yg pada masa itu diatasi pada masa kekuasaan Samaratungga. Candi ini berisi aneka macam kisah keagamaan Buddha, serta hal-hal yg berhubungan dgn praktik-praktik keagamaan.

candi borobudur peninggalan kerajaan mataram kuno

Sumber gambar: kemdikbud.go.id

2. Candi Prambanan (Sleman, DIY)

Candi Prambanan adalah komplek candi bercorak agama Hindu yg dibangun oleh Mataram. Prambanan dibangun sekitar kurun ke-8 Masehi di bawah pimpinan Rakai Pikatan & Dyah Balitung. Prambanan yaitu Candi bercorak Hindu terbesar di Indonesia. Bersama dgn Borobudur diresmikan selaku warisan kebudayaan dunia oleh UNESCO.

3. Candi Kalasan (Sleman, DIY)

Candi Kalasan ialah salah satu candi bercorak Buddha yg diresmikan oleh Mataram. Prasasti Kalasan memperlihatkan bahwa Candi ini dibangun sekitar tahun 778 & didedikasikan bagi penghormatan atas Boddhisatva, Tarabhawana, & vihara untuk para pendeta. Rakai Panangkaran memerintahkan pembangunan Candi ini di Sleman.

4. Candi Plaosan (Klaten, Jawa Tengah)

Candi Plaosan ialah Candi bercorak Buddha yg dibangun di wilayah Klaten. Candi ini berdiri berdekatan dgn Candi Sewu & Candi Prambanan. Candi ini dibangun pada masa ke-9 oleh Rakai Pikatan.

5. Candi Gedong Songo (Semarang, Jawa Tengah)

Candi Gedong Songo yg terletak di lereng Ungaran, Kabupaten Semarang. Terletak cukup jauh apabila dibandingkan dgn komplek Candi yg berada di Yogyakarta & sekitarnya. Candi ini bercorak Hindu, & dibangun pada masa ke-9 yg dimungkinkan diperintah oleh Rakai Pikatan. Candi ini terletak 1200 meter di atas permukaan bahari & terdiri atas sembilan buah candi.

Artikel: Kerajaan Mataram Kuno

Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.

Alumni Sejarah FIB UI

Materi Sejarah lainnya di Sosiologiku.com:

  Sejarah Pembentukan Uupa (Undang-Undang Pokok Agraria)