Perang Dingin adalah sebutan yg dipakai untuk menerangkan keadaan dunia pasca Perang Dunia II. Di mana Amerika Serikat & blok barat memperebutkan kekuasaan dgn Uni Soviet di blok timur. Kemenangan keduanya di tengah hancurnya seluruh negara di dunia akhir perang lalu memicu ketegangan antara keduanya untuk menjadi adidaya. Sebutan perang masbodoh dipakai lantaran kedua negara tak pernah terlibat dlm pertentangan militer pribadi. Namun dlm banyak potensi mendukung situasi perang & perebutan kekuasaan, khususnya pada negara-negara dunia ketiga. Menyebabkan kekacauan di nyaris seluruh negara di dunia, tergolong Indonesia.
Perang hambar pula diwarnai dgn perlombaan kekuatan militer, teknologi nuklir, & pengiriman ekspedisi luar angkasa. Jauh lebih dr sekedar ingin membumikan sistem komunis ataupun liberal ke seluruh dunia. AS-Soviet masing-masing berupaya untuk membawa sebanyak mungkin negara-negara gres pascakolonial untuk tunduk di bawah kekuasaan & pengaruhnya.
Latar Belakang Perang Dingin
Sebagian usulan menyatakan bahwa perang acuh taacuh, atau ketegangan antara AS-Soviet dimulai sejak keduanya menjadi pemenang perang dunia II. Sementara usulan lain menyatakan bahwa sejak Revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917, lantaran Soviet kemudian mengisolasi diri. Lenin mengatakannya selaku respon atas dikelilinginya Soviet oleh kapitalis-kapitalis dunia. Ketidakpercayaan Soviet dgn negara-negara barat seperti Perancis, Inggris, & AS selain karena perbedaan ideologi pula disebabkan oleh banyak hal. Seperti lambatnya pembuatan front barat melawan Jerman dlm Perang Dunia II, mengakibatkan jatuhnya jutaan prajurit Soviet pada front timur. Jerman mendorong Soviet hingga Stalingrad, di tepi sungai Volga selangkah lagi menuju Moskow. Soviet sendiri pada dasarnya tak terpesona turut berperang, tetapi serangan Jerman ke timur menuju kilang-kilang minyak di Kaukasus memaksa Stalin untuk bergabung dgn sekutu.
Memenangkan perang bareng AS & sekutu melawan Jerman, Soviet tetap menempatkan negara barat sebagai musuh kapitalis. Upaya yg perlu dikerjakan yaitu memperluas efek komunisme ke negara-negara netral supaya memenangi berkelahi efek melawan blok barat. Namun Soviet & AS masing-masing tak ingin menghancurkan perdamaian antara keduanya yg dapat mengguncang dunia, sehingga berperang dengan-cara “masbodoh” yaitu sikap yg diambil. Meski begitu, berulang kali ketegangan terjadi sehingga perang antara keduanya berada di ujung tanduk.
Peristiwa Penting Seputar Perang Dingin
1. Krisis Kuba
Rezim pro-AS berhasil diresmikan di Kuba, setelah jatuhnya presiden Fulgencio Batista pada 1959 oleh Fidel Castro. Hubungan antara Eisenhower (AS) & Castro berjalan baik selama beberapa saat, namun AS menolak pengurangan ketergantungan ekonomi Kuba atas Amerika. Hal ini akan membuka potensi masuknya dukungan dr Eropa Timur. Namun pada tahun 1961, Kuba mulai membuka upaya jual beli senjata dgn Soviet, pada tahun yg sama John F. Kennedy berusaha menguasai Kuba namun gagal. Sehingga kekuasaan Kuba resmi berkiblat pada Eropa Timur. Februari 1962, Nikita Kruschev memulai pemasangan rudal nuklir di Kuba. Posisi yg terlampau akrab dgn Amerika Serikat. Amerika Serikat melakukan blockade & ultimatum pada Kuba & Soviet, beruntung pada 1964 Kruschev dijatuhkan & kondisi di Kuba mereda.\
2. Perlombaan Luar Angkasa
Perebutan dampak pula terjadi dlm bidang teknologi, selain nuklir. AS-Soviet berebut menjadi yg terbaik dlm penjelajahan angkasa. Soviet mengawali terlebih dulu pada Agustus 1957 dgn meluncurkan satelit Sputnik ke orbit Bumi kemudian mengirim Yuri Gagarin sebagai manusia pertama. Amerika menanggapi dgn acara Apollo yg bercita-cita mendaratkan manusia di Bulan. Program ini kemudian dinyatakan berhasil mendaratkan tiga orang di Bulan. Program luar angkasa Soviet mencakup Vostok & Soyuz, sementara AS meliputi Mercury, Gemini, & Apollo. Perlombaan ini ialah perebutan efek & bukan murni testimoni atas teknologi & ilmu wawasan. Hal ini dibuktikan dr tak adanya misi lebih jauh ketimbang orbit bumi rendah sehabis perang hambar.
3. Perang Korea
Stalin mendukung Kim Il Sung untuk menginvasi Korea Selatan, sementara pasukan PBB yg terdiri dr negara-negara barat menjaga Korea Selatan. Perang yg berjalan selama tiga tahun (1950-1953) ini menjadi titik tertinggi lantaran berpeluang membuka perang antara NATO & komunis Cina. Perang ini pula mampu berujung menjadi perang nuklir. Setelah Stalin wafat pada 1953, gencatan senjata dikerjakan. Kim Il Sung menjadi diktator di Korea Utara, sementara Rhee Syng Man memimpin totaliter Korea Selatan sampai dijatuhkan pada 1960. Kondisi Korea Selatan baru membaik sehabis kembalinya system multipartai pada 1987.
4. Perang Vietnam
Perang Vietnam adalah konflik terpanjang pada masa perang dingin, terjadi selama 19 tahun (1955-1975). Terjadi antara Vietnam Utara (Hanoi) yg didukung komunis & Vietnam Selatan (Saigon) yg didukung SEATO. Konflik ini menewaskan jutaan orang, tergolong tugas Vietnam Utara dlm perebutan kekuasaan di Kamboja. Menyebabkan diktator komunis Kamboja, Pol Pot membantai 1-3 juta penduduk untuk menegakkan kekuasaannya. Perang gerilya yg berlarut-larut bikin AS mesti meninggalkan Vietnam, membuat Ho Chi Minh dapat mengalahkan Vietnam Selatan & mendirikan negara komunis.
5. Perang Saudara Cina
Pada tahun 1949, Mao Zedong berhasil menggulingkan Chiang Kai Sek dr Pemerintah Nasionalis Kuomintang yg didukung AS. Uni Soviet dgn secepatnya menjalin hubungan baik dgn republik komunis baru ini. Hal ini merupakan titik balik kebijakan pertahanan AS karena Asia menjadi sungguh rentan terhadap dampak besar Cina. Amerika Serikat merespon jatuhnya Kuomintang dgn membentuk ANZUS pada 1951, & SEATO pada 1954 untuk membuat pakta pertahanan kepada imbas komunis. Salah satunya mendukung Vietnam Selatan dlm memenangi perang melawan komunis Vietnam Utara. Sementara Soviet membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955 sebagai basis pertahanan melawan Eropa Barat.
6. Doktrin Truman & Rencana Marshall
Harry Truman, Presiden AS menyampaikan doktrin kontainmen yg artinya mengantarkan derma untuk menangkal sebuah negara jatuh dlm rezim komunis. Kebijakan ini dimulai dgn berperan dlm Perang Yunani, melawan komunis yg disokong Yugoslavia. Doktrin ini berlaku dlm setiap perebutan kekuasaan, seperti Vietnam, Korea, & banyak negara yang lain.
Sementara Rencana Marshall yaitu kucuran dana pertolongan bagi negara-negara yg membutuhkan rekonstruksi pasca perang dunia. Diterimanya santunan ini mempunyai nilai politik yg besar bagi AS, lantaran dengan-cara langsung menempatkan negara tersebut dlm pengaruh blok barat & menjauhi blok timur. Termasuk membeli negara-negara di bawah Soviet untuk membelot seperti Cekoslowakia. Bantuan ini membuat banyak negara bisa pulih & mengalahkan perlawanan dr komunis di negaranya.
Dampak Perang Dingin
Perang hambar berdampak sungguh besar bagi negara-negara dunia ketiga yg terjebak dlm perebutan kekuasaan. Baik yg dimenangkan oleh komunis ataupun liberal sama-sama menyisihkan kerusakan baik structural maupun sosial, bikin dunia terjebak dlm krisis kemanusiaan gres yg sulit untuk dikerjakan. Vietnam, Korea, negara-negara Afrika, termasuk salah satunya negara bawahan Soviet pula mengalami kesemrawutan ekonomi. Beberapa negara kesulitan melaksanakan control sehingga terjadi konflik-konflik gres seperti pecahnya Yugoslavia, Afghanistan, & yang lain. Amerika Serikat selaku pemenang perang acuh taacuh berhubungan dgn puluhan negara, mempunyai ratusan ribu prajurit di mancanegara, serta pangkalan-pangkalan militer yg ada di aneka macam tempat. Bagi Soviet, perang acuh taacuh menghancurkan ekonomi karena takaran militer yg sangat besar atas PDB, membuat pengangguran yg sangat tinggi & rampung pada lepasnya negara-negara Pakta Warsawa.
Berakhirnya Perang Dingin
Perang acuh taacuh mendekati final tatkala gosip ekonomi mulai menghantam, Moskow menghabiskan 25% dr PDB untuk keperluan militer, mengabaikan konsumsi & investasi sipil. Sementara setelah kekalahan AS pada perang Vietnam, publik tak lagi menghendaki adanya kontribusi yg terlampau besar dr Amerika pada kepentingan negara-negara tersebut. Baik Ronald Reagan ataupun Leonid Brezhnev mulai menghemat porsi pengeluaran perang semenjak 1980.
Maret 1985, Mikhail Gorbachev selaku pemimpin baru Soviet meluncurkan Glasnost (keterbukaan) & Perestroika (restrukturisasi). Berfokus dgn perbaikan ekonomi dlm negeri & menghentikan perlombaan militer, salah satunya dgn mengijinkan masuknya modal asing. Hal ini diimbangi dgn perbaikan hubungan bareng George Bush (AS) & menyetujui reunifikasi Jerman. Kebijakan Gorbachev membuatnya kehilangan dukungan dr militer Soviet, sehingga negara-negara satelit mulai memerdekakan diri semenjak 1989. Upaya kudeta dilaksanakan oleh garis keras Uni Soviet pada 1991, salah satunya dgn upaya pembunuhan atas Gorbachev. Hal ini gagal, & lalu Uni Soviet dibubarkan pada 25 Desember 1991 untuk menghindari perpecahan lebih lanjut.
Artikel: Perang Dingin
Kontributor: Noval Aditya, S.Hum.
Alumni Sejarah FIB UI
Materi Sosiologiku.com yang lain: