Pengertian Paragraf Deduktif
Secara sederhana, paragraph deduktif mampu dimengerti selaku paragraf yg mempunyai pemikiran utama pada permulaan kalimat. Artinya, pola pengembangan paragraf ini berpola lazim-khusus, yaitu pernyataan yg bersifat biasa diletakkan selaku kalimat utama yg kemudian disertai oleh kalimat-kalimat penjelas yg bersifat suatu pernyataan khusus. Kalimat penjelasnya ini dapat berupa acuan, perincian, uraian, dsb. Misalnya, jikalau kita menulis pernyataan pada kalimat permulaan berupa “banjir Jakarta pada permulaan tahun 2020 disebabkan oleh intensitas hujan yg ekstrem yg ditunjang dgn fasilitas pencegahan yg memadai”, kalimat selanjutnya yg berupa kalimat penjelas haruslah menguraikannya dengan-cara terperinci.
Pada kalimat penjelas, kita akan menguraikan dengan-cara mendalam statistik data yg menyatakan bahwa hujan pada awal tahun 2020 tergolong hujan esktrem berupa perbandingan hujan selama sedekade terakhir ataupun berapa banyak debit air & berapa usang jangka waktu turunnya hujan. Selain itu, dlm kalimat penjelas kita pula menjelaskan akomodasi-fasilitas apa saja yg belum siap dipakai sehingga tak bisa memuat daya air hujan yg menciptakan Jakarta ditelan banjir.
Ciri-Ciri Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Kalimat terutama berada di permulaan.
- Kalimat disusun yg diawali pernyataan umum & diikuti oleh pernyataan-pernyataan khusus.
- Pola pengembangan paragraf berupa lazim-khusus-khusus-khusus.
Pengertian Paragraf Induktif
Kebalikan dr paragraf deduktif, paragraf induktif yakni paragraf yg kalimat terutama berada pada akhir kalimat sehingga pola pengembangan paragrafnya menjadi khusus-umum. Kalimat yg mengawali paragraf ini berupa data, uraian, ataupun acuan, yg kemudian ditarik dengan-cara garis besar kesimpulannya atau digeneralisasikan ke dlm satu kalimat selesai. Jika kita ingin menekankan pada klarifikasi dibandingkan dgn pernyataan selesai, semestinya kita memakai paragraph induktif. Misalnya, kita ingin mengkritik sepak bola tanah air yg kian carut marut, pastinya untuk menekankan hal ini, kita menulis fakta-faktanya apalagi dulu. Kemudian, fakta-fakta ini diuraikan hingga berakhir pada kalimat akhir yg bergagasan terutama ialah sepak bola tanah air tengah tak baik.
Ciri-ciri paragraf induktif
Paragraf induktif mempunyai ciri-ciri selaku berikut:
- Diawali dgn kalimat-kalimat penjelas yg disusun dengan-cara runtun & tak sumbang.
- Kalimat selesai berbentukpernyataan kesimpulan dr kalimat-kalimat penjelas yg sudah diuraikan.
Contoh Paragraf Deduktif
Jenis-Jenis Komunikasi
Seperti yg kita ketahui, dlm bahasa, komunikasi terbagi menjadi dua: komunikasi verbal & nonverbal. Bahasa yg dipakai oleh orang dengar, masuk ke dlm bahasa verbal sedangkan Bahasa isyarat, yg dipakai orang tulis masuk ke dlm bahasa nonverbal. Perbedaan dari keduanya merupakan terletak pada ‘modalitas’. Apabila bahasa verbal dihasilkan lewat alat artikulatoris & diterima oleh auditoris, bahasa kode dihasilkan oleh lima variasi dr lima parameter (bentuk tangan, gestur tubuh, lokasi, posisi, & fitur nonmanual) & diterima oleh organ visual, yakni indra pandangan. Orang yg dapat mengatakan disebabkan oleh sejak lahir ia mampu mendengar bunyi sedangkan orang yg terlahir tuli mengalami dunia dengan-cara visual.
Kalimat pertama pada awal paragraf di atas ialah kalimat utama. Kalimat ini berisi pemikiran utama, yakni komunikasi terbagi menjadi dua, yg menjadi pemicu pada kalimat setelahnya, Kalimat-kalimat setelahnya yaitu klarifikasi apa itu yg dimaksud dgn komunikasi verbal & komunikasi nonverbal.
Puisi sebagai Representasi Kehidupan
Sebagai salah satu jenis karya sastra yg berisi ungkapan perasaan, puisi kadang-kadang menjadi wadah atas representasi kehidupan. Representasi kehidupan yg dimaksud dapat berupa potret sosial, politik negeri, hal-hal percintaan, & renungan kehidupan. Kehidupan yg dijalani tiap insan sejatinya memiliki lambang yg pada hasilnya direpresentasikan ke dlm sebuah puisi. Representasi ini menciptakan puisi seperti hidup & diharapkan oleh setiap insan.
Kalimat kedua & seterusnya tak mungkin ada kalau pada awalnya kita tak menulis wacana apa kaitan representasi kehidupan dgn puisi. Dengan begitu, kalimat-kalimat tersebut menjadi kalimat penjelas yg ide khususnya berada pada permulaan paragraf, yakni puisi menjadi wadah representasi kehidupan.
Contoh Paragraf Induktif
Peran Komentator Sepak Bola di dlm Bahasa
Sepak bola selaku objek & bahasa sebagai subjek. Bahasa dijadikan oleh komentator untuk menerangkan jalannya pertarungan, apa yg dilaksanakan oleh para pemain, pelatih, wasit & pula hal-hal yg sifatnya di luar pertarungan, mirip data statistik & informasi dr para pelaku pertarungan sepak bola. Oleh karena itu, komentator menjadi salah satu kepingan yg penting untuk dituntut kehadirannya semoga para penonton ataupun pendengar tak cuma sekadar dimanjakan dgn keseruan pertarungan, namun pula mampu menangkap keterangan yg sudah teralihkan.
Pada kalimat permulaan & kalimat kedua ialah uraian mengenai sepak bola & bahasa. Kedua hal ini dijelaskan sampai bekerjasama dgn pentingnya peranan komentator sehingga menjadi kesimpulan pada kalimat final, yg merupakan kalimat utama dr paragraf tersebut.
Unsur-Unsur Pembentuk Puisi
Unsur kata konkret & pengimajian merupakan cuilan dr unsur fisik puisi. Sementara itu, unsur perasaan, unsur nada, & suasana merupakan penggalan dr unsur batin. Kata konkret diharapkan dlm membentuk puisi dgn tujuan untuk menghidupkan imaji pembaca. Selain itu, kata faktual dekat kaitannya dgn penggunaan kiasan & lambang yg menolong penyair membuat pembaca seakan-akan menyaksikan, mendengar, merasa, apa yg dilukiskannya sehingga pembaca terlibat sarat dengan-cara batin ke dlm puisinya. Dengan begitu, seperti mengafirmasi pernyataan Waluyo (1995: 66) yg mengatakan unsur fisik & unsur batin ialah unsur pembentuk dr puisi.
Gagasan utama dr paragraf tersebut yakni puisi terdiri atas unsur pembentuk fisik & batin, & ide ini terletak pada kalimat selesai. Uraian penjelas mengenai hal tersebut berada pada kalimat sebelum kalimat akhir.
Perbedaan Kalimat Deduktif & Induktif
Dari paparan di atas, kita mampu membedakan kalimat deduktif & kalimat induktif ke dlm beberapa poin, antara lain”
- Gagasan kalimat deduktif berada di awal, sedangkan kalimat induktif berada di final.
- Kalimat deduktif diawali dgn kalimat pemicu yg akan membutuhkan kalimat-kalimat berikutnya, sedangkan kalimat induktif diawali uraian, yg kalimat jadinya berupa kesimpulan.
- Penggunaan kalimat deduktif biasanya digunakan untuk mendefinisikan atau memberikan paparan. Sementara itu, kalimat induktif umumnya dipakai untuk sesuatu topik yg mengharuskan analisis mendalam sehingga akan diakhir dgn sebuah pernyataan kesimpulan.
Kontributor: Adip Prasetyo, S.Hum.
Alumni Sastra Indonesia FIB UI
Materi Sosiologiku.com lainnya: