Enso, El Nino, dan La Nina

ENSO

Seperti yg kita ketahui, kondisi cuaca di atmosfer tidaklah menentu. Kondisi cuaca tersebut kadang-kadang jauh berlawanan dr biasanya. Perbedaan tersebut dinamakan anomali cuaca. Mendengar kata El Nino & La Nina tentunya bukan hal aneh di dlm ilmu meteorologi. Yap, kedua perumpamaan tersebut menjadi salah satu fenomena dr anomali cuaca. Kondisi anomali ini berbeda dgn fase meteorologi berjulukan ENSO.

ENSO (El Nino Southern Oscillation) didefinisikan sebagai fenomena acuan iklim yg melibatkan pergeseran suhu perairan & atmosfer di pecahan timur hingga tengah ekuator Pasifik. Perubahan suhu ini berkisar 10 hingga 30C dr keadaan wajar . Selain itu, ENSO pula mengakibatkan adanya teladan tekanan udara pada permukaan laut di belahan selatan Samudera Pasifik antara Tahiti & Darwin, Australia.

Metode yg digunakan untuk mengawasi ENSO ialah Southern Oscillation Index (SOI) yg melihat fluktuasi tekanan udara harian antara Tahiti & Darwin. Fenomena ENSO tersebut mempunyai dampak pada acuan iklim di aneka macam belahan dunia. El Nino & La Nina merupakan fase ekstrim dlm siklus ENSO dimana antara dua fase tersebut terdapat fase Neutral.

Lihat pula materi Sosiologiku.com lainnya:

Mitigasi Bencana

Pembangunan Berkelanjutan

Neutral Phase

Antara El Nino & La Nina terdapat fase yg dinamakan Neutral Phase. Fase tersebut pula dinamakan dgn Sirkulasi Walker (Walker Circulation). Fase ini dmlai dgn adanya air maritim dlm bersuhu rendah di wilayah pantai Amerika Selatan, bersahabat Ekuador, & Perairan Peru yg kemudian naik ke permukaan bahari (upwelling). Angin pasat timur & air laut di bawahnya bergerak dr arah timur ke kepingan barat ekuator Samudera Pasifik. Pergerakan ini diakibatkan adanya perbedaan tekanan udara permukaan. Air bahari tersebut kemudian mengalami penguapan & mengembangkan kelembaban udara sehingga menimbulkan bagian barat Samudera Pasifik, Indonesia, & Australia Utara memiliki peluang memunculkan awan-awan & hujan di wilayah tersebut.

  Faktor penghambat perubahan Sosial Budaya

enso di antara el nino & la nina

Sumber: NOAA (2018)

El Nino

El Nino berasal dr Bahasa Spanyol yg bermakna anak laki-laki. Istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-19 oleh nelayan di Peru & Ekuador untuk kondisi air yg hangat tak seperti biasanya & terjadi menjelang Hari Natal. El Nino biasanya mulai di pertengahan tahun dgn adanya suhu perairan yg meningkat dlm skala besar di penggalan tengah & timur ekuator Samudera Pasifik, serta terjadinya perubahan sirkulasi atmosfer tropis. Pada umumnya, fenomena El Nino meraih puncak pada November-Januari setiap 2 hingga 7 tahun & mampu bertahan selama 9 sampai 15 bulan. Penelitian pertama perihal terjadinya El Nino dikerjakan pada tahun 1997 – 1998 dimana terjadi kekeringan di Indonesia, Malaysia, & Filipina. Sedangkan menimbulkan hujan sungguh lebat di wilayah Amerika Selatan.

peristiwa el nino

Sumber: World Meteorological Organization (2014)

Peristiwa El Nino

Peristiwa El Nino di awali dgn peningkatan suhu perairan yg tak wajar di penggalan tengah & timur ekuator Samudera Pasifik yg menimbulkan angin pasat timur yg bergerak dr Timur ke Barat melemah. Adanya penguapan air maritim tersebut mengakibatkan terbentuknya awan. Tekanan udara di serpihan barat Samudera Pasifik mengalami peningkatan sehingga kemajuan awan di lautan timur Indonesia menjadi terhambat. El Nino mengakibatkan terjadinya penurunan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

el nino

Sumber: NOAA (2018)

La Nina

La Nina dapat dikatakan selaku lawan dr El Nino atau episode dinginnya tempat Pasifik. La Nina pula berasal dr Bahasa Spanyol yg bermakna anak perempuan. La Nina ditandai dgn adanya penurunan suhu perairan di belahan tengah & timur ekuator Samudera Pasifik. Hal tersebut mempunyai dampak pada perubahan sirkulasi atmosfer mirip intensitas curah hujan di kawasan tropis. La Nina mampu menimbulkan peningkatan curah hujan di Asia, Australia, & Afrika. Sedangkan kekeringan di Amerika Selatan. Pada biasanya, La Nina terjadi setiap 3 hingga 7 tahun sekali & mampu berjalan 12 hingga 36 bulan.

  Energi Baru dan Terbarukan

peristiwa la nina

Sumber: World Meteorological Organization (2014)

Peristiwa La Nina

Peristiwa La Nina diawali dgn penurunan suhu permukaan bahari di pecahan timur Samudera Pasifik. Adanya peningkatan kecepatan angin pasat timur yg menyebabkan massa air hangat yg terbawa ke arah belahan barat Samudera Pasifik menjadi lebih banyak. Hal tersebut menjadikan massa air acuh taacuh di bagian timur Samudera Pasifik akan bergerak ke atas (upwelling). La Nina menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah barat Pasifik, Indonesia, & Australia Utara.

la nina

Sumber: NOAA (2018)

Dampak El Nino & La Nina

Dampak El Nino

  • Angin pasat timur & sirkulasi monsoon melemah
  • Curah hujan berkurang di wilayah Indonesia, Amerika Tengah, & kepingan utara Amerika Selatan
  • Potensi hujan di belahan tengah ekuator Samudera Pasifik
  • Indonesia mengalami animo kemarau
  • Terjadinya coral bleaching & tangkapan ikan menurun

Dampak La Nina

  • Angin pasat timur & sirkulasi monsoon menguat
  • Curah hujan menyusut di wilayah serpihan timur Samudera Pasifik
  • Potensi hujan di pecahan barat ekuator Samudera Pasifik

Kontributor: Dema Amalia, S.Si.

Alumni Geografi FMIPA UI