Paragraf – Pengertian dan Jenis-jenis Paragraf

Pengertian Paragraf

Paragraf ialah suatu rangkaian kalimat yg mempunyai suatu pemikiran utama. Dalam postingan ataupun model goresan pena lainnya, sobat-sobat pasti sudah tak ajaib menemui rangkaian paragraf yg berisi wacana keseluruhan isi dr goresan pena tersebut. Terdapat berbagai jenis paragraf, yg diklasifikasikan berdasarkan letak ide utamanya & berdasarkan tujuannya.

Lihat pula materi Sosiologiku.com yang lain:

Tajuk Rencana

Kalimat Efektif

Jenis Paragraf Menurut Letak Gagasan Utama

Berdasarkan letak gagasan khususnya, paragraf dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni sebagai berikut:

Paragraf Deduktif

Jenis ini memiliki gagasan atau anggapan utama di bagian permulaan rangkaian kalimat. Biasanya, pada paragraf deduktif, gagasan terutama berada di kalimat pertama. Sementara itu, kalimat-kalimat yang lain berisi klarifikasi yg mendukung gagasan utama yg telah dipaparkan di awal.

Paragraf Induktif

Berkebalikan dgn yg sebelumnya, pemikiran utama pada jenis paragraf induktif baru bisa didapatkan di bagian final dr rangkaian kalimat & lebih sering berada di kalimat terakhir. Gagasan utama di final ini bersifat menyimpulkan inti dr kalimat-kalimat penjelas yg berada di kalimat sebelumnya.

Paragraf Campuran

Yang dimaksud paragraf campuran yakni gabungan ide utama yg berada di awal & final rangkaian kalimat. Gagasan di kalimat awal lazimnya berbentukinti pikiran dr paragraf tersebut. Sementara itu, di bagian final kembali ditekankan mengenai ide utama dgn kalimat yg mungkin saja berlainan dr kalimat gagasan utama di awal.

Yuk mencar ilmu materi ini juga:

Adjective Clause

  Apa Tujuan Simpulan dalam Eksposisi ? Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Halaman 124 Kelas 9 SMP

Perang Dingin

Dimensi Tiga

Jenis Paragraf Menurut Tujuannya

Isi dr paragraf tentunya mempunyai banyak sekali tujuan. Ada yg sifatnya memaparkan, mengajak, mendebat, & lain-lain. Berdasarkan tujuan dr isinya, paragraf dapat dikelompokkan menjadi lima jenis.

Paragraf Narasi

Isi dr jenis paragraf ini bersifat menceritakan suatu hal dengan-cara kronologis. Untuk yg bersifat naratif, tiap kalimatnya disusun dengan-cara runtut sehingga membuat lebih mudah pembaca membayangkan kejadian atau kejadian yg tengah diceritakan. Karena sifatnya yg “bercerita”, pembaca akan menemukan sudut pandang dlm kalimat-kalimat di paragraf tersebut. Jenis ini umumnya dijumpai pada cerpen, novel, ataupun prosa bebas yang lain.

Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi yakni jenis paragraf yg isinya berupa klarifikasi untuk memaparkan fakta-fakta yg ada. Karena fakta yg menjadi dasarnya, tulisan-goresan pena eksposisi condong bersifat ilmiah. Tujuannya yaitu memperlihatkan keterangan yg rincian pada pembaca. Ciri-cirinya ialah memiliki fakta yg terperinci dr gosip ataupun observasi & tak mencampurkan pendapat penulis di dalamnya. Model seperti ini condong dijumpai pada postingan-postingan gosip.

Paragraf Argumentasi

Jenis paragraf yg bermaksud memberikan persepsi pada para pembacanya ini tak hanya menyajikan fakta ataupun isu permasalahan dlm isinya, tetapi pula memperlihatkan pertimbangan -usulan dr sang penulis. Kaprikornus, data maupun fakta hanyalah tambahan dr opini sang penulis. Pada jenis paragraf argumentasi, akan dijumpai kesimpulan dr rentetan usulan penulis di dlm rangkaian kalimat tersebut. Kesimpulan tersebut condong ditaruh di simpulan paragraf.

Paragraf Persuasi

Hampir sama dgn paragraf alasan, paragraf persuasi biasanya menampilkan usulan-pendapat dr sang penulis kepada suatu berita atau isu tertentu. Perbedaannya, kalimat-kalimat yg isinya bermaksud memengaruhi pembaca ini cenderung mengandung kata-kata undangan atau imbauan, seperti ayo & mari. Kata & gaya bahasa yg dipakai pun diseleksi yg semenarik mungkin untuk makin meyakinkan pembaca atas seruan tersebut.

  Kemarin perwakilan pelajar SMA Nusantara disambut oleh mahasiswa UNS Jurusan Informatika.

Paragraf Deskripsi

Jenis paragraf yg satu ini bertujuan membuat pembaca dapat mencicipi ataupun membayangkan hal yg dideskripsikan dengan-cara terang & kasatmata, seolah-olah pembaca mampu menyaksikan, mendengar, ataupun mencecap objek yg diterangkan tersebut. Karena itulah, isinya merupakan gambaran lengkap dr suatu objek yg disusun dlm kalimat-kalimat.

Kontributor:

Teodora Nirmala Fau, S.Hum.

Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI

Materi Sosiologiku.com lainnya:

  1. Pengertian & Contoh Majas
  2. Penulisan Daftar Pustaka
  3. Jenis & Contoh Kalimat Majemuk