13 Bangunan Bersejarah Di Tangerang Dan Penjelasannya

Tidak cuma Jakarta yg mempunyai bangunan bersejarah di Jakarta, Tangerang pula mempunyai banyak bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah di Tangerang pula patut untuk dibahas. Hal ini menawarkan bahwa Indonesia mempunyai banyak bangunan bersejarah yg tak cuma terletak di pusat ibukota saja. Bangunan bersejarah di Tangerang yg akan dibahas yakni sebanyak tiga belas bangunan. Ketiga belas bangunan tersebut adalah:

  1. Reruntuhan Benteng

Kota Benteng sering disematkan pada Kota Tangerang. VOC mendirikan sebuah benteng pertahanan di bersahabat Sungai Cisadane selaku benteng pertahanan Bupati Tangerang I (Aria Soetidilaga I) dr serangan Kesultanan Banten. Namun, Benteng ini semenjak tahun 1812 telah tak dirawat lagi berdasarkan laporan dr “Superintendant of Public Building and Work’, tertanggal 6 Mare 1816. Saat ini di daerah benteng, didiami oleh kebanyakann keturunan etnis Tionghoa. Baca pula sejarah Kerajaan Banten & sejarah berdirinya Banten.

  1. Pasar Lama Tangerang

Pasar Lama Tangerang merupakan salah satu ikon sejarah Kota Tangerang. Pasar ini terletak dekata dgn sungai Cisadane. Pasar ini yakni pasar rakyat yg disenangi oleh warga Kota Tangerang. Barang yg ditawarkan di pasar ini mempunyai kualitas yg cantik, tetapi lebih murah dr harga supermarket. Pasar Lama Tangerang yaitu pasar tradisional tertua & cikal bakal Kota dr eksistensi Kota Tangerang. Lokasi ini pula dipenuhi oleh etnis Tionghoa.

  1. Klenteng Boen Tek Bio

Klenteng Boen Tek Bio dlm Bahasa Indonesia memiliki arti Kuil Literatur & Kebajikan. Kuil ini yaitu kuil Tionghoa tertua di Tangerang. Klenteng ini berlokasi di sudut Jalan Bhakti & Jalan Cilame di Kawasan Pasar Lama. Klenteng Boen Tek Bio dibangun pada tahun 1684 & menjadi kepingan penting dr ssejarah Tangerang, khususnya sejarah permukiman kaum Tionghoa Benteng di Tangerang. Klenteng ini menerima izin resmi pemerintah pada tanggal 6 Januari 1912.

  1. Vihara Padumuttara

Vihara Padumuttara berlokasi di belakang Kelenteng Boen Tek Bio. Vihara Padumuttara memberi kesan sejuk ketika Anda memasukinya. Vihara ini berskala sangat besar & selalu higienis. Vihara Padumuttara pernah melaksanakan kegiatan yg dinamakan program Puja Bakti & Penyulutan 1000 Persembahan Lilin. Acara ini diselenggarakan oleh Vihara Padumuttura, Universita Buddhi Dharma, Vihara Budhi Vardana, & Perkumpulan Boen Tek Bio pada 18 April 2015. Pada acara ini, Kadam Choeling Indonesia Cabang Jakarta ikut ikut serta dgn stand Kepeng Nusantara yg menjual berbagai pernak-pernik buddhis. Dana yg terkumpul akan didonasikan untuk pembangunan Biara Indonesia Gaden Syedyrub Nampar Gyelwei Ling di Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.

  1. Masjid Jami Kali Pasir

Masjid Jami Kali Pasir keberadaannya berdekatan dgn Kelenteng Boen Tek. Masjid ini yaitu masjid tertua di Kota Tangerang & merupakan peninggalan Kerajaan Padjajaran. Masjid tertua di Kota Tangerang ini berlokasi di bantaran Sungai Cisadane, tepatnya di tengah pemukiman warga Tionghoa, Kelurahan Sukasari. Bangunan masjid ini pun bercorak bangunan khas Cina. Baca pula sejarah mengenai sejarah Kerajaan Pajajaran. Masjid Kali Pasir merefleksikan kerukunan umat beragama pada masanya. Masjid ini berskala sekitar 288 meter persegi. Masjid ini didirikan tahun 1700 oleh Tumenggung Pamit Wiaya yg berasal dr Kahuripan Bogor.

  1. Museum Benteng Heritage

Museum Benteng Heritage berada di tengah Pasar Lama & mempunyai dua tingkat. Lantai satu dr bangunan ini dijadikan lokasi kedai makanan, tempat berkumpul, tempat berdagang kenang-ingatan, & sebagainya. Lantai kedua bangunan ini dijadikan tempat koleksi museum.

Museum ini yakni milik Udaya Halim. Bangunan ini merupakan hasil restorasi dr bangunan renta berarsitektur tradisional Tionghoa yg dibangun sekitar kala ke-17. Museum ini mendapatkan banyak penghargaan, sehingga disebut Pearl of Tangerang. Penghargaan yg diperoleh diantaranya Juara Pertama dlm ajang FIABCI (Federation International des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers) Indonesia pada tahun 2012 & Juara Kedua Tingkat Internasional FIABCI Prix d’excellent Award dlm kategori yg sama tahun 2013. Anda mampu membaca dengan-cara lengkap sejarah mengenai sejarah Museum Benteng Heritage.

  1. Taman Makam Pahlawan Seribu

Taman Makam Pahlawan Seribu merupakan salah satu bangunan bersejarah di Tangerang yg berada di daerah BSD Serpong. Tempat ini dinamai Taman Makan Pahlawan Seribu karena pertempuran yg melibatkan ribuan orang dr laskar perlawanan rakyat Banten yg berasal dr kawasan Tejo, Madja, & sekitar Rangkas Bitung yg dipimpin oleh Kyai lokal. Baca pula sejarah mengenai sejarah perang Banten.

  1. Monumen Lengkong

Monumen Lengkong pula berada di daerah BSD Serpong. Monument ini dibangun untuk mengenang persitiwa Lengkong. Peristiwa tersebut yakni pada saat Taruna Akademi Militer Tangerang menyerbu & merebut gudang senjata Belanda pimpinan Mayor Daan Mogot.

  1. Klenteng Boen San Bio

Selain Klenteng Boen Tek Bio, Tangerang mempunyai klenteng yang lain yg berjulukan Klenteng Boen San Bio. Klenteng ini terletak di Jalan K.S. Tubun No. 43 Desa Pasar Baru, Kota Tangerang. Klenteng ini dibangun pada tahun 1689 oleh penjualasal Tiongkok yg berjulukan Lim Tau Koen.

Klenteng Boen San Bio dibangun untuk tempat menempatkan patung Dewa Bumi yg dibawa pedagang tersebut dr Banten. Boen San Bio dengan-cara harfiah memiliki arti kebijakan setinggi gunung. Klenteng ini beberapa kali memecahkan rekor di Indonesia, contohnya rekor tempat hio persembahyangan terberat di Indonesia. Selain itu, klenteng ini pula sering dihadiri umat Islam yg ingin berziarah kubur ke patilasan Raden Surya Kencana (tokoh penyebar agama Islam di Jawa Barat. Yayasan Vihara Nirmala pula senantiasa menyelenggarakan selamatan di saban hari besar agama Islam.

  1. Bendungan Pintu Air Sepuluh

Bendungan Pintu Air Sepuluh merupakan nama terkenal dr Bendunga Pasar Baru Irigasi Cisadane atau Bendungan Sangego. Bendungan ini terletak di Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Tangerang.

Bendungan ini mulai dibangun pada tahun 1927 & mulai dioperasikan tahun 1932 pada masa penjajahan Belanda. Penjajah Belanda menghadirkan pekerja dr Cirebon untuk membanguna bendungan yg konstruksinya terbuat dr beton berinti baja.

Bendungan Pintu Air Sebelah bisa mengairi +/- 400.000 Ha sawah yg berada di wilayah Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, & DKI Jakarta. Bendungan ini dibangun untuk menertibkan aliran Sungai Cisdadane, sehingga Tangerang menjadi lahan pertanian yg subur. Selain itu, bendungan ini pula dimanfaatkan untuk menampung cadangan air Kota Tangerang.

  1. Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria

Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria beralamat di Jalan Daat Mogot No. 29 C, Kota Tangerang. Lapas Anak Pria Tangerang ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1925 dgn kapasitas hunian 220 anak.

Pengelolaan Lapas Anak Pria ini diserahkan pada Pro Juventute semenjak tahun 1934 untuk mengasingkan anak keturunan Belanda yg berbuat badung. Lapas ini berganti fungsi menjadi Markas Resimen IV Tangerang pada tahun 1945. Pengelolaan berganti pada Jawatan Kepenjaraan & kemudian bermetamorfosis pendidikan negara pada tahun 1957-1961. Pada tahun 1964, pengelolaan bangunan ini diberikan pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dgn nama Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria.

  1. Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita

Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita Tangerang berlokasi di Jalan Daan Mogot No. 28 C Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang. Bangunan ini diresmikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1928. Pembangunan Lapas Anak Wanita bertujuan untuk tempat pengasingan belum dewasa Indo Belanda yg melakukan pelanggaran atau kenakalan. Pengelolaanya diserahkan pada Yayasan LOG.

Pada masa pendudukan Jepang, yakni tahun 1942, digunakan selaku rumah tahana perang utamanya anak-anak & perempuan Belanda yg akan dikembalikan ke negara Belanda. Bangunan ini pula pernah dipakai sebagai Sekolah Akademik Militer Tangerang pada tahun yg sama, yakni 1942. Salah satu pendekar yg terkenal dr sekolah tersebut ialah Daan Mogot.

Yayasan Pra Yuwana mengurus bangunan ini pada tahun 1950. Barulah pada tahun 1962, pengelolaan diserahkan pada pemerintahan Indonesia di bawah Departemen Kehakiman RI selaku Rumah Pendidikan Negara. Pada tahun 1964 terjadi pergantian nama menjadi LAPAS Anak Wanita Tangerang. Tahun 1977 kemudian terjadi pergeseran nama kembali menjadi LAPAS Anak Negara Wanita Tangerang. Bangunan ini kemudain berganti nama kebali menjadi LAPAS Kelas II B Anak Wanita Tangerang pada tahun 1985 berdasarkan SK Kementrian Kehakiman ihwal Struktur Organisasi & Tata Kerja LP).

  1. Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas II A

Lembaga Pemasyarakatan Pemuda beralamat di Jalan LP Pemuda, Buaran Idah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten. Bangunan ini dibangun pada tahun 1924 & dituntaskan pada tahun 1927. Bangunan Lapas Pemuda Kelas II A didirikan di areal tanah seluas 385.420 meter persegi, dgn luas tanah bangunan sebesar 28.610 meter persegi, & luas bangunan sebesar 10.312 meter persegi.

Bentuk bangunan ini berbentuk model Kipas & terdiri dr enam blok. Keenam blok tersebut yaitu blok A, blok B, blok C, blok D, blok E, & blok F sebanyak 120 kamar yg telah direnovasi dgn kapasitas 1.251 orang sesuai Standar Minum Rules (SMR). Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 16 Desember 1983 Nomor: M.03.UM.01.06 Tahun 1983 Tentang Penetapan Lembaga Pemasyarakatan Tertentu Sebagai Rumah Tahanan Negara. Pada Lampiran II dr Surat Keputusan tersebut Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang disamping ditetapkan selaku Lapas, pula sebagian ruangannya ditetapkan selaku Rumah Tahanan Negara (Rutan).

Inilah penjelasan mengenai kelima belas bangunan bersejarah di Tangerang & penjelasannya.  Semoga info ini berguna untuk Anda.

  Sejarah Ka’Bah Di Saudi Arabia Dari Masa Ke Periode