4 Jenis Artefak Insan Praaksara Dan Fungsinya

Artefak yakni satu benda peninggalan sejarah yg pembuatannya memakai tangan manusia, baik itu berasal dr suatu kebudayaan , individu atau kalangan tertentu, & bukan benda alami yg tak mengalami adaptasi. Artefak seringkali didapatkan dlm suatu penjelajahan arkeologis usang sesudah tak lagi dipakai, atau bahkan didapatkan dengan-cara tak sengaja. Untuk memberi para arkeolog info penting mengenai budaya & kehidupan lampau, artefak membantu dlm meneentukan periode waktu di bumi & sejarah yg tersimpan di baliknya.

Artefak Pada Zaman Prasejarah

Artefak dapat dikelompokkan berdasarkan zaman prasejarah dimana benda tersebut dibentuk. Beberapa penemuan artefak yg jenisnya dikelompokkan berdasarkan zamannya & merupakan artefak khas dr zaman tersebut yakni:

  • Zaman Palaeolitikum

Penelitian yg dilaksanakan oleh seorang ahli berjulukan Von Koenigswald melaksanakan penelitian di daerah Pacitan & Ngandong, Jawa Timur.  Ia lalu mendapatkan kesimpulan bahwa insan yg hidup pada zaman Palaeolitikum sudah mulai mempersenjatai diri dgn alat – alat yg fungsinya untuk melindungi diri. Bukti akan hal tersebut diperkuat dgn ditemukannya jenis artefak yg berbentuk kapak genggam atau kapak perimbas.

  • Zaman Mesolithikum

Manusia pada zaman ini sudah mampu menetap & membangun tempat tinggal permanen. Bukti yg menguatkan adalah penemuan Abris Sous Roche, yakni sejenis tempat tinggal yg dibangun pada kerikil karang berbentuk ceruk – ceruk. Selain itu pula ada inovasi Kjokkenmoddinger berupa sampah – sampah kerang & siput yg berbentuk gunungan besar sehingga memperkuat perkiraan bahwa manusia di zaman ini sudah hidup menetap. Penemuan lainnya yg pula penting ialah jenis artefak dlm bentuk kapak genggam, kerikil penggiling & tulang.

  • Zaman Logam

Manusia pada zaman ini sudah dapat menciptakan peralatan dr bahan logam yg diperkuat dgn inovasi artefak berbentuk komplemen emas, perunggu & besi. Zaman logam kembali dibagi menjadi tiga serpihan yakni zaman tembaga, zaman perunggu & zaman besi. Ketahui pula tentang beberapa peninggalan zaman neolitikum, peninggalan zaman praaksara & peninggalan zaman mesozoikum.

  • Zaman Megalitikum

Biasa disebut dgn nama Zaman Batu Besar yg menjadi tonggak kelahiran bangunan – bangunan kerikil yg berukuran besar. Bangunan megalitik yang dibuat dr watu – kerikil besar yg dibuat untuk keperluan praktek kepercayaan prasejarah. Bangunan ini tersebar hampir di seluruh Indonesia & terkadang didapatkan sekaligus sejumlah bangunan pada satu daerah. Kemunculan bangunan ini dimulai pada masa bercocok tanam hingga masa perundagian. Jenis bangunan megalitik antara lain menhir, dolmen, sarkofagus, waruga, kubur kerikil, punden berundak & arca.

Jenis Artefak Menurut Bahan Pembuatnya

Peninggalan bersejarah tak ada yg berupa tulisan melainkan berupa artefak atau benda bikinan hasil kebudayaan insan. Beberapa jenis & teladan artefak dilihat dr materi pembuatnya mampu Anda simak dlm pembahasan berikut :

1. Artefak dr Batu

kapak genggamBeberapa acuan artefak yg terbuat dr watu sebagai serpihan dr peninggalan benda bersejarah di Indonesia antara lain:

  • Kapak Genggam – Dikenal pula dgn nama Kapak Perimbas, alat ini terbuat dr kerikil yg dibuat ibarat semacam kapak. Teknik yg digunakan untuk membuatnya masih berangasan, belum bertangkai & menggunakannya dgn cara digenggam. Kapak genggam ini ditemukan di Lahat (Sumsel), Kalianda (Lampung), Awangbangkal (Kalsel), Cabenge (Sulsel) & Trunyan (Bali).
  • Alat Serpih – Jenis artefak ini adalah alat pada zaman watu yg dicuil sisa dr pengerjaan kapak genggam yg ditajamkan. Alat ini dapat dipakai untuk banyak sekali kegunaan mirip untuk serut, gurdi, menusuk, & dipakai untuk memangkas atau selaku pisau. Tempat penemuannya di Punung, Sangiran, Ngandong (lembah Bengawan Solo), Gembong (Jateng), Cabenge, Gombong (Jateng), Lahat & Mengeruda (Flores).
  • Sumatralith – Dikenal pula dgn nama jenis artefak kapak genggam Sumatra. Teknik pembuatannya lebih halus dibandingkan dengan kapak perimbas. Kedua sisinya sudah dibuat menjadi tajam, tetapi cara penggunaannya masih digenggam. Sumatralith didapatkan di Lhokseumawe (Aceh) & Binjai (Sumatera Utara).
  • Beliung Persegi – Jenis artefak ini berjulukan lain kapak persegi, yaitu alat yg mempunyai permukaan memanjang & berupa sisi empat. Seluruh permukaannya sudah digosok dengan-cara halus. Sisi mulanya diikat pada suatu tangkai & sisi depannya diasah sampai tajam. Beliung persegi yg berukuran besar mempunyai fungsi sebagai cangkul sedangkan yg kecil berfungsi selaku alat untuk mengukir rumah atau untuk memahat. Kapak persegi ini ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok & Sulawesi.
  • Kapak Lonjong – Jenis artefak ini berupa lonjong, seluruh permukaannya sudah digosok sampai halus. Sisi mulanya agak runcing & diikat pada suatu tangkai untuk memegang. Sisi depannya berupa lebih melebar & diasah lebih tajam dibandingkan dengan sisi lain. Fungsi alat ini yaitu untuk memangkas kayu & berburu, didapatkan di Sulawesi, Flores, Tanimbar, Maluku & Papua.
  • Mata Panah – Ini adalah jenis artefak berupa alat berburu yg sungguh penting. Selain dipakai untuk berburu, mata panah pula berfungsi untuk menangkap ikan. Mata panah yg khusus untuk dipakai menangkap ikan dibentuk bergerigi. Ada pula mata panah yg yang dibuat dr tlang. Mata panah ini didapatkan di Gua Lawa, Gua Gede, Gua Petpuruh di Jatim, Gua Cakondo, Gua Tomatoa Kacicang & Gua Saripa di Sulsel.

2. Artefak Dari Tanah Liat

Ada pula jenis artefak yg dibuat dr tanah liat selaku peninggalan zaman prasejarah di Indonesia. Beberapa contohnya yaitu gerabah atau piranti rumah tangga yg digunakan dlm sejarah manusia purba. Pada masa bercocok tanam, alat – alat rumah tangga masih dibentuk dengan-cara sederhana. Alat belum menggunakan roda pemutar & belum menggunakan tata cara pembakaran tanah liat yg sempurna. Memasuki masa perundagian, alat – alat rumah tangga dibuat dgn sistem yg lebih maju. Fungsi gerabah ialah selaku alat untuk menyimpan atau wadah masakan, berbentuk periuk atau alat untuk menyimpan sesajian, berupa cawan berkaki.

3. Artefak Dari Perunggu

Seiring dgn makin majunya peradaban insan prasejarah, materi yg digunakan untuk membuat jenis – jenis artefak pula mengalami peningkatan. Beberapa acuan jenis artefak yg dibuat dr zaman logam perunggu yaitu:

  • Nekara Perunggu – Nekara adalah alat untuk menciptakan suara – bunyian dgn bentuk mirip genderang, & ditemukan dlm banyak ukuran di Indonesia. Nekara paling besar didapatkan di Pejeng, Bali. Ukurannya bergaris tengah 160 cm & tinggi 198 cm. Nekara yg berskala kecil disebut moko.
  • Kapak Perunggu – Kapak perunggu mempunyai bermacam – macam bentuk. Ada yg mirip corong & dikenal dgn sebutan kapak corong, ada pula yg mirip pahat & jantung, dikenal dgn istilah tembilang. Fungsi kapak perunggu selain sebagai kapak untuk memotong pula untuk alat upacara.
  • Bejana Perunggu – Bentuk jenis artefak ini mirip gitar yg tak bertangkai, & permukaan luarnya dihiasi contoh anyaman yg simetris.
  • Arca Perunggu – Bentuk arca perunggu yg didapatkan ada bermacam – macam, namun pada umumnya berupa orang & binatang dlm bermacam-macam pose. Penemuan arca perunggu antara lain ada di Bangkinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur), & Bogor (Jawa Barat).

4. Artefak Dari Besi

Jenis artefak yg yang dibuat dr besi belum banyak didapatkan sebagai peninggalan bersejarah di Indonesia, mampu jadi disebabkan karena alat – alat tersebut sudah hancur karena karat. Biasanya artefak besi ditemukan bareng artefak perunggu selaku penggalan dr peninggalan zaman logam di Indonesia, & digunakan untuk alat kebutuhan sehari – hari & bekal untuk penguburan. Jenisnya berupa mata kapak yg dikaitkan pada tangkai kayu, mata sabit, mata pisau, mata tembilang, mata pedang, cangkul & tongkat.

Jenis artefak akan dapat menceritakan jauh lebih banyak perihal masa lalu ketimbang sebuah gambar saja. Bentuk, realita & sejarah artefak tersebut akan membuka belakang layar dr para pemiliknya yg usang. Artefak dapat dipindahkan dr satu tempat ke tempat lain tanpa merusak bentuk aslinya sehingga sungguh berfaedah bagi para peneliti supaya mampu dijadikan obyek observasi. Bisa pula disimpan di museum sehingga kita dapat melihat sendiri bagaimana hasil karya insan di zaman lampau.

  Sejarah Organisasi Wanita di Indonesia dan Kongres Perempuan Indonesia I, II dan III