7 Museum Di Ubud Bali Berisi Karya Seni Populer

Kabupaten Gianyar sejak usang sudah diketahui dgn budaya seni di kelompok masyarakatnya sehingga sangat terkenal sebagai penghasil karya seni ukir, patung & lukisan. Ubud adalah salah satu desa di Kabupaten Gianyar ini yg tak hanya mempunyai sawah & penduduk saja. Ubud pula mempunyai banyak lokasi tujuan rekreasi yg menawan, tak kalah dr Kuta atau Sanur yg terkenal dgn pantainya. Daya tarik Ubud sejak dahulu yaitu faktor seninya.

Sejak Raja Ubud menyambut artis Barat yg menonjol & meminta mereka untuk membagi keahlian serta wawasan untuk para talent setempat pada tahun 1930an, Ubud sudah terus beraktivitas selaku pusat dr seni & kebudayaan. Pasar seni bukan menjadi satu – satunya tempat untuk menyaksikan produk budaya setempat. Semua atraksi seni mampu dirasakan di museum. Karena itu, sudah niscaya ada banyak museum di Ubud.

1. Museum Kesenian Agung Rai (Agung Rai Museum of Art/ARMA)

Museum ini merupakan jantung dr suatu kompleks yg dibangun untuk seni & budaya oleh pengusaha Bali & seorang kolektor seni bernama Anak Agung Gde Rai. Beliau mendedikasikan hidupnya untuk pelestarian & perkembangan seni & budaya Bali. Museum ini dibuka dengan-cara resmi pada 9 Juni 1996 oleh Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, Menteri Kebudayaan & Pendidikan RI saat itu. Museum diatur oleh Yayasan ARMA yg didirikan pada 13 Mei 1996. Tujuan utama dr museum ARMA adalah untuk menghimpun & melestarikan karya seni berbentuklukisan, pahatan, tarian, musik, & berbagai bentuk seni lainnya, menyediakan wadah & nfrastruktur untuk penduduk setempat semoga dapat mempelajari aneka macam keahlian artistik.

Disini terdapat ekspo permanen dr lukisan Bali, Indonesia & seniman asing tergolong pula dukungan dr koleksi pribadi Bapak & Ibu Agung Rai. Koleksinya beraneka ragam dr tradisional hingga kekinian termasuk lukisan Kamasan klasik di kulit pohon, karya agung seniman Batuan dr 1930an & 1940an & satu – satunya karya yg bisa dilihat di Bali yg dibentuk oleh seniman Jawa dr kala ke 19 yaitu Raden Saleh & Syarif Bustaman. Koleksi yg menonjol dibentuk oleh maestro Bali seperti I Gusti Nyoman Lempad, Ida Bagus Made, Anak Agung Gde Sobrat & I Gusti Made Deblog.

  Latar Belakang Sumpah Cowok Singkat Pada 28 Oktober

2. Museum Rudana

Museum di Ubud ini terdiri dr beberapa bangunan yg mempunyai filosofinya masing – masing sebagai pengabdian manusia terhadap Tuhan. Salah satunya ada simbol yg merujuk konsep keTuhanan yg dibentuk sendiri oleh pendirinya, Nyoman Rudana seorang pengumpul seni pada 1955. Konsep tersebut yakni Tri Hita Karana yg menyatukan ruang serta lingkungan, bagian internal & eksternal yg meliputi lingkungan kediaman tergolong semua di struktur lingkungan yaitu insan, managemen, staff, koleksi museum & semua faktor yg mendukung pendirian museum yg solid. Ketahui pula mengenai apa saja candi di bali, sejarah museum bajra sandhi & sejarah museum bali di denpasar.

3. Blanco Renaissance Museum

Antonio Blanco lahir pada 15 September 1911 di Manila, ibukota Filipina. Kedua orang tuanya yaitu orang Spanyol yg tinggal di Manila selama perang Spanyol-Amerika sebagai dokter. Blanco sangat mencolokdlm seni, literatur & bahasa. Setelah tamat dr National Academy of Art di New York, ia melakukan perjalanan dengan-cara ekstensif ke seluruh dunia sebelum sampai di Bali pada 1952. Raja Ubud memberi Blanco sebidang tanah di Campuhan, Ubud. Blanco, istrinya Ni Ronji beserta keempat anaknya tinggal di sana hingga ia menjadi seniman ajaib paling terkenal yg mengakibatkan Bali sebagai rumahnya. Mendekati akhir kehidupannya, Blanco mulai membangun museum di studionya di Campuhan tersebut. Sayangnya ia meninggal tepat sebelum peresmian museum. Mario Blanco, putranya mengikuti jejaknya selaku pelukis.

Blanco Renaissance Museum kini dibuka untuk biasa , menunjukkan karya sang maestro & pula karya putranya, Mario. Museum ini ialah tempat dimana pengnjung mampu menikmati kehidupan Bali dgn berkunjung ke kuil keluarga atau berjalan – jalan di taman. Dimana – mana ada sentuhan kehidupan Antonio Blanco. Studionya sendiri tetap tak terganggu, bahkan masih ada lukisan yg belum selesai terpasang di kuda – kuda. Keluarga Blanco menyediakan pemandu eksklusif untuk museum & sekelilingnya.

4. Neka Art Museum

Museum di Ubud ini dibuka pada tahun 1982 & dinamakan sehabis seorang guru Bali berjulukan Suteja Neka yg mengoleksi lukisan selaku kepingan dr dokumentasi artistik. Saat ini museum memiliki banyak koleksi karya dr para seniman Bali terkenal & ekspatriat yg tinggal di Bali & pula beberapa seniman lokal berpengaruh. Neka Art Museum di Campuhan yg sebelumnya diketahui sebagai Museum Neka unik alasannya adalah koleksinya semuanya diilhami oleh kecantikan alami, kehidupan & budaya Bali. Koleksi bernilai tinggi dr museum ini ditujukan untuk menjadi referensi inspirasi, informasi, riset & pendidikan untuk orang Indonesia & pula aneh.

5. Puri Lukisan Museum

Museum tertua yg ada di Bali ini didirikan oleh Pangeran Ubud Tjokorda Gde Agung Sukawati & pelukis kelahiran Belanda Rudolf Bonnet yg menjadi kurator pertamanya pada tahun 1950an pada tanah seluas 1,7 hektar. Dimulai selaku organisasi pelukis lokal, yayasan museum berkontribusi banyak dlm mempertahankan kualitas tinggi & terpilih karya seni Bali. Saat ini museum mempunyai koleksi sekitar lebih dr 150 lukisan & 62 karya pahat salam bazar permanen mirip gaya lukisan Batuan, Sanur & Ubud.

Ada lima bangunan yg terdapat di kompleks museum ini yg mengkhususkan diri pada karya seni lukis Bali tradisional & terbaru, pula seni ukir terutama ukuran kayu. Letak museum yg sudah menjadi salah satu penunjukbangunan di pusat Ubud ini sungguh akrab dgn Puri Saren Royal Palace & Ubud Art Market, sekitar 40 kilometer utara Kuta. Di museum ini pula terdapat taman yg luas & bak lotus, pula kedai makanan & bar. Ada pula sejarah museum basoeki abdullah dan sejarah museum galeri nasional di jakarta yg pula memamerkan karya seni.

6. Setia Darma House of Masks and Puppets

Museum di Ubud ini merupakan tempat dimana banyak sekali macam topeng & wayang dr aneka macam daerah di Indonesia & seluruh dunia dikoleksi, disimpan & dipamerkan untuk lazim semenjak tahun 2006. Koleksinya mencakup 1300 tpeng & 5700 wayang. Lokasinya yg tak jauh dr sentra Ubud tepatnya di Jalan Tegal Bingin seluas lebih dr satu hektar tanah dikelilingi oleh desa – desa tradisional Bali & persawahan. Museum ini ditujukan untuk pelestarian, pendidikan & hiburan, mempunyai beberapa akomodasi mirip ruang pertemuan, taman tropis, ruang pameran, gedung pertunjukan, rumah Bali, area wedding, teater, ruang diskusi, coffee shop & suatu amfiteater berkapasitas 500 orang. Anda pula dapat mengenali tentang sejarah museum Le Mayeur Bali, & sejarah Museum Geopark batur di Bali.

  Sejarah Peristiwa Hotel Mumbai India 2008

7. Museum Pendet

Museum Pendet didirikan oleh Ida Bagus Made, seorang pelukis ternama Bali pada 14 April 1999 kemudian diresmikan oleh Bupati Gianyar dikala itu yakni Tjok Gde Budi Setiawan pada 22 Desember 2002. Terletak di desa Nyuh Kuning, Ubud, namanya mungkin akan mengingatkan akan nama tarian Bali yg populer yakni Tari Pendet. Nama pendet pada museum di Ubud ini tak bekerjasama dgn tarian melainkan diambil dr nama maestro seni Wayan Pendet.

Wayan Pendet adalah seorang pematung yg sangat handal & pula seorang pelukis ulung, suatu keahlian yg jarang dimiliki oleh seniman maestro lainnya. Museum ini memamerkan banyak sekali macam hasil karya seni Wayan Pendet sejumlah sekitar 80 buah seni patung & 29 seni lukis. Patung – patung karyanya tak saja memiliki nilai estetika yg tinggi tetapi pula berciri khas yg memanggil senyum pada bentuknya. Ada dua ruangan di museum ini yaitu ruang pertama yg berisi koleksi hasil karya putra sulung Wayan Pendet, yakni Wayan Gunasta berbentuklukisan & sketsa humor. Lalu ruang kedua berisi patung & lukisan karya Wayan Pendet sendiri.

Masih banyak lagi museum yg menunjukkan aneka macam karya seni di Ubud, & itu menawarkan bahwa rakyat Bali tahu & menyadari mengenai pelestarian potensi kawasan mereka semoga tak hilang ditelan zaman.