Mungkin Sabah merupakan suatu wilayah yg cukup abnormal di indera pendengaran banyak orang. Ya, sebab mulanya Sabah merupakan cuilan dr Brunei & pernah menjadi Negara perseketuan Malaysia sehingga wilayah ini jarang terdengar menjadi Negara yg berdiri sendiri. Namun, kini sudah menjadi Negara merdeka tersendiri. Banyak kisah bersejarah yg melatar belakangi berpisahnya Sabah dr Malaysia & kini sudah merdeka dengan-cara sarat . Bagaiamana cerita & latar belakang kemerdekaan wilayah tersebut? Berikut penjelasan Sejarah Kemerdekaan Sabah. Baca pula terkait isu penyebab perang baratayuda, sejarah kejadian rengasdengklok, bangunan berserah di pinang, sejarah kerajaan banten.
Sejarah Kemerdekaan Sabah
Sabah terletak di serpihan utara Kalimantan, yg kira-kira di lintang 30 42 ‘ke utara & bujur antara 1150 20’ hingga 1190 15 ‘di timur. Ini adalah negara terbesar kedua di Malaysia dgn luas sekitar 73.620 kilometer persegi, memiliki batas dgn Kalimantan, Indonesia, & barat daya Sarawak. Awalnya negara itu dihuni oleh beberapa golongan suku orisinil. Menurut pembagian terstruktur mengenai permulaan yg diberikan oleh North Borneo Chartered Company, penduduk orisinil (Kalimantan Utara) terdiri dr Dusun, Murut, Bisaya, Orang Sungai, Kwijau, Kedayaan, Idahan, Bajau, Brunei, Dayak, Suluk, & lainnya.
Dusun & Murut yaitu dua kelompok orang terbesar. Mereka mewakili sekitar 50 persen populasi Sabah di periode ke-19. Secara keseluruhan, penduduk orisinil mencakup sekitar 80 persen populasi Kalimantan Utara pada waktu itu. Namun, tak mampu dipastikan kapan & bagaimana penduduk asli pribumi mulai menghuni pulau Kalimantan dengan-cara lazim. Ini karena sebelum penjajahan kekuatan Barat, kisah-kisah masa kemudian perihal pengalaman & kehidupan mereka adalah dlm bentuk tradisi lisan yg disampaikan dr generasi ke generasi. Nenek moyang orisinil pribumi di Kalimantan diyakini telah mengalami serangkaian migrasi sejak sekitar 20 ribu tahun yg lalu.
Kedatangan & pekerjaan permulaan mereka berada di daerah pesisir & dataran rendah. Segera kemudian pemukiman mereka mulai menyebar ke kawasan pedalaman. Dusun diyakini berasal & keturunan Cina, suku Murutian berasal dr Annam di utara Burma, Bajau dr selatan Kepulauan Filipina & Bisaya dr antara Hiligayamon di Filipina & ras-ras lain di Kepulauan Cocos & Kepulauan Maluku, Indonesia, & yang lain
Kehidupan Negara Sabah
Sebelum kurun ke-6, wilayah yg sekarang diketahui selaku Sabah, Brunei & Sarawak berpusat pada pemerintah Brunei & pemerintah Brunei pula merupakan sentra jual beli dgn Cina. Daerah ini sebaliknya dipengaruhi oleh dua kekuatan besar pada waktu itu, yaitu Sri Vijaya di Sumatra & kemudian Majapahit di Jawa. Orang Cina tiba untuk berdagang & kekerabatan diplomatik dgn Kalimantan Utara.Catatan Sejarah Brunei (Brunei Annals) telah mencatat penempatan mereka di area Kinabatangan. Bukti arkeologis keramik yg didapatkan di Kalimantan Utara menunjukkan bahwa orang Cina sudah berdagang barang, di antara keramik Cina dgn rempah-rempah dr masyarakatlokal.
Namun, pada permulaan abad ke-15, Kekaisaran Melaka di bawah kekuasaan Parameswara sudah mengembangkan pengaruhnya & kemudian mengambil alih jual beli Brunei. Perubahan ini mengakibatkan penyebaran Islam di wilayah Brunei oleh para pedagangnya pada selesai abad ke-15. Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511 menimbulkan Sultan Brunei mengambil alih kepemimpinan Islam dr Melaka. Pada masa pemerintahan Sultan Bolkiah, pemerintah Brunei memperluas pengaruhnya ke utara ke Luzon & Sulu & ke selatan & barat Kalimantan. Ada pula informasi wacana sejarah candi muara takus, bangunan bersejarah di semarang, sejarah kerajaan pajajaran, bangunan bersejarah di johor.
Pemerintahan yg Dijalankan di Sabah
Sebelum memasuki kurun ke 16, Sabah tak mempunyai tata cara pemerintahan yg pasti. Wilayah ini hanya membagi kewenangan menjadi 3 pecahan utama yakni metode politik suku, metode politik kesultanan, & metode politik bebas. Daerah Sabah awalnya menjadi cuilan dr Brunei Darussalam. Hanya saja di di tahun 1662, Brunei Darussalam mengalami pemberontakan & terjadi perebutan kekuasaan. Peristiwa ini kesannya memberi efek pada penyerahan kekuasaan wilayah Sabah. Alhasil, Sabah di pegang oleh dua sultan sekaligus dlm mengerjakan kekuasaannya, yaitu Sultan Sulu & Sultan Brunei.
Kedatangan Penjajah di Sabah
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, Sabah menjadi Negara Perseketuan Malaysia dgn beberapa Negara lainnya seperti Sarawak, Singapura, & Tanah Malaya. Pada era ke 6 negara Negara perseketuan Malaysia tersebut merupakan sentra jual beli bareng Cina. Dalam keadaan ekonomi yg baik tersebut, banyak kerajaan yg ingin menguasai daerah Sabah. Dua kerajaan besar tersebut yaitu Kerajaan Sriwijaya & Kesultanan Sulu. Akibatnya, peperangan antara dua kerajaan tersebut dlm memperluas kekuasaan sering terjadi. Sabah diambil alih oleh British North Borneo Chartered Company pada tahun 1881 & menjadi pelindung negara Kerajaan Inggris pada tahun 1888. Namun, masalah domestik masih dikoordinasikan oleh Bristish North Borneo Chartered Company.
Pendudukan Inggris di Pulau Pulau Utara Britania rampung pada tahun 1946 & menjadi koloni Pulau Utara. Penyerahan Borneo Utara oleh BNBCC telah melanggar ketentuan “Perjanjian Sewa / Sewa Wilayah Kalimantan Utara” yg sudah ditandatangani antara Sultan Sulu & Mr. Barron de Overback & Mr.Alfred Dent, yg telah membentuk Perusahaan Chartered & alhasil wilayah Kalimantan Utara berada di bawah naungan Inggris. Namun, kedaulatan Kalimantan Utara tetap berada dlm kekuasaan Kesultanan Sulu. Kekuasaan Inggris atas Kalimantan Utara hanyalah “Pelindung & Administrator” (Proctorate & Administrator) termasuk sampai dimasukkannya dlm Federasi negara-negara Asia bersama dgn Sarawak, & Singapura pada enam belas kalender Gregorian bulan 1963. Baca pula ihwal sejarah museum kalimantan barat dan bangunan bersejarah di Asia.
Kemerdekaan Sabah
Setelah berakhirnya Perang Dunia II , wilayah tersebut dikontrol oleh Administrasi Militer Inggris dan kemudian dipindahkan ke pemerintah Kolonial Mahkota pada tahun 1946 karena British North Borneo Company mengalami kesusahan karena tingginya biaya untuk membangun kembali Kalimantan Utara. Tugas memulihkan wilayah ini diambil alih oleh Koloni Mahkota dengan Kolonel Mahkota pertama yg ditunjuk Edward Twining pada 5 Mei 1949. Ralph Hone menggantikannya untuk melanjutkan rekonstruksi Kalimantan Utara & kemudian Roland Turnbull jadi gubernur terakhir Koloni William Goode .
Setelah semua proyek pembangunan kembali selesai, Koloni Mahkota kemudian memutuskan untuk memperlihatkan kekuasaan mereka sendiri ke Kalimantan Utara pada tanggal 31 Agustus 1963 yg merupakan 16 hari sebelum pembentukan Federasi Malaysia pada 16 September 1963. Tanggal 31 Agustus 1963 pula merupakan Hari Kemerdekaan Sabah.