17 Bangunan Bersejarah Di Jawa Barat Yang Masih Berdiri

Indonesia yg memiliki sejarah panjang dlm asal ajakan nusantara sudah tentu memiliki aneka macam jejak sejarah di aneka macam pelosok wilayahnya. Jejak sejarah tersebut tersebar di seluruh penjuru tempat, termasuk Jawa Barat. Jawa Barat terdiri dr aneka macam kota berlainan yg masing – masing memiliki sejarah tersendiri sejak zaman dahulu kala. Jawa Barat pula memiliki beragam sejarah lampau, mulai dr eksistensi kerajaan – kerajaan antik hingga ke zaman penjajahan & perjuangan sejarah kemerdekaan indonesia.

Bangunan Bersejarah Di Jawa Barat

Dari kekayaan sejarah & latar belakang tersebut, Jawa Barat memiliki banyak sekali peninggalan sejarah yg tersebar di setiap wilayahnya. Peninggalan sejarah yg masih dapat dilihat & dikunjungi oleh para peminat sejarah diantaranya yaitu bangunan – bangunan antik yg menyimpan berbagai dongeng sejarah di setiap sentinya, & menjadi saksi bisu usaha bangsa Indonesia dlm arus sejarah yg deras.

Beberapa bangunan bersejarah Jawa Barat sudah menerima status cagar budaya yg diberikan oleh pemerintah. Dengan demikian, itu mempunyai arti bahwa bangunan tersebut wajib dilindungi & memiliki kekuatan hukum yg mendukungnya.

1. Museum Palagan Bojong Kokosan

Museum Palagan Bojong KokosanTerletak di Sukabumi, salah satu bangunan bersejarah di Jawa Barat ini merupakan pujian warganya. Pendirian museum ini bermaksud untuk menghormati jasa – jasa para pejuang yg melawan satu batalyon tentara Inggris & prajurit Sekutu atau NICA yg datang ke arah Sukabumi dr Bogor. Terjadinya pertempuran pertama pada 9-12 Desember 1945 mengkonsumsi sedikit korban, tetapi pada peperangan kedua pada 10-14 Maret 1946 menimbulkan banyak korban dr kedua pihak. Peristiwa Bojong Kokosan ini kemudian menjadi pemicu Bandung Lautan Api pada 24 Maret 1946. Museum yg buka dr hari Senin sampai Jumat ini terletak di jalan Siliwangi nomor 75, desa Bojong Kokosan, Kecamatan Parung Kuda, Sukabumi.

Gedung museum yg berisi banyak sekali peninggalan bersejarah di Indonesia ini memiliki dua ruang bazar untuk menyimpan koleksi museum yakni Ruang Pameran I yg menyimpan beling jendela pesawat, Foto – foto, nama para pejuang, baling – baling pesawat & vitrin. Kemudian ada Ruang Pameran II yg terdapat miniatur dr masterplan museum, pula 7 minirama yg menggambarkan peristiwa Bojong Kokosan seperti berikut:

  Museum Fatahilah Jakarta – Sejarah, Koleksi, Dan Pembangunan

  • Pertempuran Bojong Kokosan
  • Penyusunan kekuatan pasukan
  • Penyerbuan Perkebunan Cirohani
  • Musyawarah
  • Pemboman Cibadak oleh AU Inggris
  • Pengusungan korban tewas & luka –luka
  • Pemakaman para pahlawan yg gugur.

2. Museum Talaga Manggung

Terletak di Kecamatan Talaga, Sukabumi ialah salah satu bukti peninggalan sejarah dr kejayaan kerajaan  yg pernah ada disini. Museum yg hingga kini masih berdiri kokoh ini yaitu sisa – sisa & petilasan dr Kerajaan Talaga Manggung yg pernah berdiri di Majalengka pada 1371 – 1819. Lokasinya di hutan kecil menciptakan suasana museum menjadi sejuk & hijau.

Didepan halamannya terdapat watu besar peninggalan kerajaan Talaga Manggung. Ada tiga ruangan museum yaitu ruangan pertama yg berisi silsilah keluarga kerajaan, ruang kedua berisi benda – benda peninggalan. Lokasinya ada di jalan Raya Selatan no.140. Telaga Manggung Sukabumi. Museum ini diatur oleh Yayasan Talagamanggung yg anggotanya yakni keturunan Prabu Darma Suci II. Ada pula beberapa peninggalan zaman praaksara, peninggalan kerajaan islam di indonesia, & peninggalan kerajaan majapahit.

3. Istana Bogor

istana bogorIni ialah salah satu dr enam Istana Kepresidenan RI yg memiliki keunikan tersendiri berdasarkan sejarah, kebudayaan & fauna yg ada di sekitarnya. Setelah kemerdekaan, istana ini menjadi tempat peristirahatan Presiden atau wakilnya & keluarga. Luas istana sekitar 28,86 hektar pada ketinggian 290 meter dpl. Dalam sejarah berdirinya istana bogor, mulanya gedung yg terletak di pusat kota Bogor ini dipakai selaku tempat peristirahatan Gubernur Jendral Hindia Belanda.

Sebanyak 44 orang Gubernur Jendral pernah menempati istana ini sebelum kemudian diserahkan pada selesai 1949 pada pemerintah RI. Keberadaan rusa – rusa di halaman yg dahulu didatangkan dr Nepal menjadi ciri khas Istana Bogor & tetap ada sampai kini. Istana hanya terbuka untuk lazim atau pada saat perayaan ulang tahun Bogor. Saat itu hadirin bisa berkeliling ke dlm istana dgn derma pemandu untuk mengetahui sejarah istana bogor. Di luar waktu tersebut untuk mendatangi istana dapat dilaksanakan dgn persetujuan sekretariat Istana.

4. Observatorium Bosscha

Bangunan bersejarah di Jawa Barat ini merupakan salah satu tempat peneropongan bintang yg tertua di Indonesia. Observatorium yg dulu bernama Bosscha Sterrenwacht dibangun oleh Nederlandsch Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Lokasinya ada di Lembang, 15 km utara kota Bandung & berada di atas tanah seluas 6 hektar, ketinggian 1310 meter dpl & 630 m dr dataran tinggi Bandung. Pada tahun 2004, observatorium ini dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya oleh pemerintah, & dilindungi oleh UU no,2/1992 ihwal Benda Cagar Budaya. Tahun 2008 pemerintah memutuskan Observatorium Bosscha selaku salah satu objek vital nasional yg harus diamankan. Ketahui pula mengenai beberapa peninggalan bersejarah di dunia seperti peninggalan mesir kuno.

5. Gedung Bank Indonesia Cirebon

Letak bangunan bersejarah Jawa Barat selaku salah satu peninggalan bersejarah di Jawa Barat selanjutnya yaitu di  jalan Yos Sudarso no. 5-7 , Kampung Cangkol, Kelurahan Lemahwungkuk, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat. Gedung yg terdiri dr tiga lantai ini didirikan di atas tanah seluas 1.961 meter persegi. Dulu gedung ini difungsikan selaku kantor DE Javasche Bank ( DJB) cabang Cirebon yg dibuka pada 31 Juli 1866 & beroperasi pada 6 Agustus 1866 berjulukan Agentschap ban De Javasche Bank te Cheribon. Gedung ini ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya berdasarkan Surat Walikota Cirebon nomor 19 tahun 2001.

6. Istana Cipanas

Satu lagi istana kepresidenan yg menjadi bangunan bersejarah di Jawa Barat  ini berada di kaki Gunung Gede, Jawa Barat, kurang lebih 103 km dr Jakarta ke arah Bandung lewat Puncak. Letaknya di desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Luasnya kurang lebih 26 hektar tetapi yg digunakan untuk bangunan hanya 7.760 meter persegi saja hingga dikala ini. Selebihnya terdapat flora & kebun berisi flora hias yg asri, kebun sayur yg ditata mirip hutan kecil. Pada mulanya bangunan induk istana ini ialah milik langsung tuan tanah Belanda yg dibangun pada 1740. Kemudian pada masa pemerintahan Gubernur Jendral Gustaaf Willem Baron Van Imhoff, bangunan ini digunakan selaku tempat peristirahatan untuk Gubernur Jendral Hindia Belanda.

7. Rumah Penculikan Soekarno Hatta

Sebelum proklamasi kemerdekaan, Soekarno Hatta mengalami penculikan oleh para pemuda & dilarikan ke sebuah rumah di Rengasdengklok. Tujuan penculikan tersebut adalah agar keduanya segera merumuskan naskah proklamasi kemerdekaan. Pemilik rumah tersebut yaitu Djiauw Kie Siong, salah satu anggota Pasukan Pembela Tanah Air (PETA). Sampai kini rumah ini masih berdiri & seluruh materi bangunannya & perabotannya masih dlm keadaan asli, kecuali eksistensi sebuah ranjang di kamar yg dahulu ditempati Bung Karno sudah dibawa ke museum di Bandung. Di ruang tamunya pula terdapat sejumlah foto Soekarno & Kie Siong.

Bangunan Bersejarah Di Jawa Barat yang lain yakni :

  1. Situs Gunung Padang
  2. Museum Zoologi Bogor

  3. Situs Ciung Wanara Karangmulyan

  4. Monumen Rawa Gede

  5. Taman Purbakala Cipatri Kuningan
  6. Pemakaman Belanda Ereveld Pandu
  7. Terowongan Lampegan
  8. Situs Tapak Gajah
  9. Prasasti Batutulis
  10. Gedung Juang Tambun

Keberadaan bangunan bersejarah di Jawa Barat ini harus kita jaga dgn baik sebagai warisan bangsa yg sangat berguna. Masih banyak peninggalan sejarah berbentukbangunan yg tak menerima status resmi dr pemerintah maupun mendapatkan perhatian & perawatan yg sepantasnya, tetapi itu tak mengurangi nilai sejarahnya sendiri. Kemajuan zaman telah menggerus & melenyapkan banyak jejak sejarah bangsa kita termasuk bangunan – bangunan antik yg luput dr perlindungan pihak berwenang, alasannya itu kita selaku warga yg baik harus berkemauan untuk turut melestarikannya.