12 Candi Di Bali Beserta Penjelasannya Paling Komplet

Terkenal selaku destinasi rekreasi paling populer di Indonesia, Pulau Bali rupanya pula mempunyai peninggalan sejarah berupa candi. Sampai saat ini, candi-candi di Pulau Bali masih dapat dikunjungi sebagai fasilitas edukasi maupun observasi. Selain Pulau Bali, banyak tempat lain yg kaya peninggalan sejarah misalnya candi di Karanganyar. Berikut ini candi di Pulau Bali yg berasal dr kerajaan bercorak Hindu & Buddha:

1. Candi Gunung Kawi

Candi di Bali yg pertama candi gunung kawi. Candi Gunung Kawi terletak Kabupaten Gianyar selaku peninggalan dr Raja Marakatapangkaja yg kemudian pembangunannya diatasi oleh Raja Anak Wungsu pada era ke 11 Masehi. Candi yg pula disebut dgn Candi Tebing Kawi ini dikelilingi oleh panorama asri berupa ragam flora hijau belukar & pepohonan yg bersahabat dgn tepi sungai.

Aliran sungai pula mengelompokkan para candi yg menghadap ke timur & barat. Salah satu kalangan candi membentuk kolam air & memiliki relung arca berdinding watu cadas yg dipahat dengan-cara teratur. Karena dekat dgn lokasi pertapaan Buddha, eksistensi candi bercorak Hindu ini menunjukkan toleransi beragama yg terjadi di kawasan tersebut.

2. Candi Kalibukbuk

Tidak cuma Kabupaten Gianyar, kabupaten lain mirip Kabupaten Buleleng pula meninggalkan warisan sejarah yg dinamai Candi Kalibukbuk. Candi bercorak Buddha yg baru dibuka untuk biasa pada tahun 2009 silam ini mempunyai relief buddha, gajah, gana (manusia kerdil), & yang dibuat dr susunan batu andesit & bata bermotif sulur-suluran yg disebut bata Majapahit. Jenis bata ini mirip dgn bermacam-macam candi di Mojokerto tepatnya di daerah Trowulan selaku basis peninggalan Kerajaan Majapahit.

Masih belum terperinci peninggalan dr kerajaan manakah candi ini alasannya adalah tak ada bukti jelas namun saat itu diperkirakan Kerajaan Mataram Kuno memiliki pengaruh Buddha yg cukup besar di Bali yg dapat dilihat pada silsilah Kerajaan Mataram Kuno. Tatkala ditemukan, situs ini mempunyai aneka macam artefak mirip arca perunggu, stupika, alat-alat upacara yg membuktikan bahwa candi dibangun karena adanya dampak Buddha yg gres masuk Pulau Bali di abad 8 Masehi.

3. Candi Tebing Tegallinggah

Menjadi candi yg dikelilingi keindahan alam seperti bebatuan yg telah menyatu dgn pepohonan & rerumputan, Candi Tebing Tegallinggah tergolong salah satu candi hindu di indonesia yg terletak di Kabupaten Gianyar. Sebuah tebing sungai yg persis di sebelah candi menjadi ciri khas candi ini. Penemuan tiga lingga yg mewakili Dewa Brahma, Dewa Wisnu, & Dewa Syiwa ini pula disertai dgn gapura yg nyaris roboh, tiga pahatan candi, & tujuh cerukan selaku tempat beribadah pertapaan.

Sama mirip dgn kebanyakan candi di Bali, tak ada bukti kerajaan yg membangun candi tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh masyarakat Bali yg tak mengenal pendermaan mayat Raja untuk disimpan di candi sehingga cuma berfokus selaku tempat ibadah. Tradisi ini pasti berlawanan dgn beberapa candi di Jawa Timur yg memiliki tradisi menghormati abu jenazah raja mirip Candi Jago. Namun ada praduga bahwa candi yg erat dgn jurang ini termasuk buatan Kerajaan Majapahit yg melarikan diri setelah keruntuhan sekaligus menjadi tempat persembunyian. Tetapi prasangka ini belum mampu dibenarkan alasannya adalah kurangnya bukti lain.

  Sejarah Hari Bela Negara (19 Desember) Paling Lengkap

4. Pura Ulun Danu Bratan

Pura Ulun Danu Bratan menjadi pura yg ikonik dgn atap meru yg bersusun menjulang & mengecil kian ke atas. Kompleks candi yg memuat pura ini terletak di atas luasnya Danau Bratan sebagai sumber pengairan yg disebut dgn subak. Selain menjadi lokasi berdirinya pura, terdapat pula temuan dr zaman Megalitikum berupa sarkofagus & papan dr kerikil sehingga lokasi ini sudah terlibat dlm ritual suci semenjak zaman logam di Indonesia.

Peninggalan dr Kerajaan Mengwi ini konon dibangun oleh I Gusti Agung Putu sekaligus sang pendiri kerajaan tersebut. Di dlm kompleks pura terdapat 5 buah pura & suatu stupa Buddha. Kelima pura yg terletak di Kabupaten Tabanan ini memiliki fungsi yg berlawanan-beda meliputi tempat pemujaan tuhan-dewa khususnya yg menjadi sumber kesuburan, menjalankan upacara maupun ritual permohonan anugerah, tempat penyucian diri, & simbol maupun kepercayaan terhadap tempat suci.

5. Pura Uluwatu

Pura Uluwatu Candi di Bali yg selanjutnya. Pura Uluwatuberdiri pada bukit karang tepatnya sekitar 97 metet di atas permukaan maritim. Berlokasi di Kabupaten Badung, pura ini masih diperdebatkan pembangunannya antara tatkala Raja Marakata berkuasa atau oleh pendeta Dang Hyang Nirartha dr Kerajaan Kediri sebagai tempat pemujaan pemuka agama Hindu. Pura Uluwatu diandalkan selaku penyangga 9 arah mata angin yg posisinya menghadap timur.

Untuk memasuki area pura, terdapat gapura selaku pintu yg bermotif bunga & daun pada dindingnya. Gapura yg yang dibuat dr kerikil ini persis di belakang sepasang arca insan yg sedang berdiri & berkepala gajah. Jalan watu berundak yg ditemui sehabis melewati gapura mengarahkan hadirin menuju gapura lain yg pintunya melengkung berbingkai hiasan & beratap dr kerikil. Gapura yg menyatu ini berlainan versi dgn gapura sebelumnya yg memiliki dua dinding pintu saling berdiri sendiri. Tepat di bagian tengah di atas pintu gapura terdapat pahatan kepala dgn relief tertentu yg terletak paling tinggi daripada pahatan ibarat mahkota di samping kanan & kirinya.

6. Candi Tebing Jukut Paku

Selain Candi Tebing Tegallinggah, terdapat candi lain di Kabupaten Gianyar yg didapatkan di akrab jurang bernama Candi Tebing Jukut Paku. Peninggalan yg diperkirakan dr Raja Bali Marakata atau adiknya Raja Anak Wungsu ini terlihat simetris dgn pahatan candi yg dilindungi cerukan di serpihan tengah dr keseluruhan dinding pahatan.

  6 Peran Indonesia Dalam Globalisasi Di Banyak Sekali Bidang

Di sebelah ceruk ini pula memancarkan air tiada henti beserta pemandangan alam berupa Sungai Pakerisan, pepohonan, & tetumbuhan hijau yg jarang tersentuh. Candi Tebing Jukut Paku dipercaya sebagai tempat pertapaan di zaman dahulu & masih belum ada bukti prasasti yg mendukung berita lainnya.

7. Pura Tanah Lot

Selain sebagai destinasi wisata yg paling ramai dikunjungi setiap tahunnya, Pura Tanah Lot pula menjadi tempat pemujaan yang kuasa bahari. Hal ini disokong oleh keberadaan dua pura yg berdiri pada karang raksasa di dekat pantai dlm wilayah Kabupaten Tabanan.

Konon pura ini dibentuk dengan-cara spiritual melalui kekuatan Dang Hyang Nirartha. Di kompleks pura pula terdapat 8 pura suci, kuil utama untuk menyembah Dewa, & kuil lain yg lebih rendah untuk memuja Dang Hyang Nirartha.

Pura Tanah Lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, Bali. Disebelah utara pura tanah lot, pula terdapat pura yang lain yg berupa jembatan (melengkung) yg biasa disebut Pura Karang Bolong.

8. Pura Taman Ayun

Pura Taman Ayun merupakan salah satu Candi di Bali peninggalan I Gusti Agung Putu dr Kerajaan Mengwi. Terletak di Kabupaten Badung, pura ini awalnya dibangun untuk pemujaan leluhur sampai saat ini menjadi tempat upacara keagamaan & berbagai perayaan lainnya. Kompleks pura meluas berupa halaman terluar yg membentuk kolam serta gapura menuju pelataran lain. Beragam gapura yg pula didapatkan setelahnya berdiri di dekat arca raksasa maupun bangunan berukir relief Dewa penjaga 9 arah mata angin.

9. Pura Tirta Empul

Terkenal akan khasiat air sucinya, Pura Tirta Empul dibangun pada masa wangsa Warmadewa. Sumber pertirtaan yg yang dibuat dr watu mirip model keong sebanyak puluhan ini terletak di dataran tinggi Kabupaten Gianyar. Pancuran yg menyemburkan air ke arah kolam ini menempel pada kepingan atas dinding yg mempunyai goresan relief di belahan bawah. Di atas sumber air, terdapat dinding besar yg tersusun atas bata dgn model menjulang tetapi tak sama rata dengan-cara keseluruhan.

Anda akan mulai memasuki pura dr pelataran depan yg pula disebut Jaba Pura. Lalu hawa sejuk sudah mulai dicicipi tatkala menginjakkan kaki di area pertirtaan pura pada belahan tengah (Jaba Tengah) yg disebut Madya Mandala ini. Pura yg dijuluki istana air ini sudah diandalkan selaku tempat yg tepat untuk pencucian diri atau tradisi melukat baik bagi masyarakat Hindu maupun turis setempat & luar negeri. Sementara penggalan utama (Jeroan) pura yg terletak di Kabupaten Gianyar mampu ditemui sesudah cuilan tengah yg memiliki ciri khas yakni arca-arca insan.

  Sejarah Berdirinya Al-Azhar Mesir Dari Awal Sampai Kini

10. Candi Tebing Kerobokan

Candi Tebing Kerobokan menjadi Candi di Bali yg unik alasannya letak pahatan yg tak umum seperti di atas tanah tetapi pada dinding tebing yg terjal. Tetumbuhan di sekitarnya berkembang dgn lebat & mempunyai keadaan lingkungan sungguh basah sehingga candi gampang tertutup oleh lumut. Dinding persegi panjang yg membentuk ruang kosong pada pecahan kanan & kiri candi yg letaknya sempurna di atas tanah terturup lumut sehingga hanya sedikit bagian yg terlihat. Namun pecahan pahatan & sudut candi masih berdiri & tampakdgn terperinci pada tebing yg membentuk ruang dengan-cara alami. Candi yg berlokasi di Kabupaten Gianyar ini masih bersahabat dgn Candi Gunung Kawi namun dibangun setelahnya pada abad 12 M sehingga mungkin terkait dgn peninggalan Raja Anak Wungsu.

11. Pura Batukaru

Pura yg mempunyai penggalan nama ‘kerikil biasa’ diartikan sebagai sumber energi & kekuatan dlm agama & ‘karu’ atau tempurung kelapa memiliki arti batukaru sebagai kekuatan penutup. Hal ini tercermin dr urutan waktu tatkala melakukan upacara dgn memanfatkan tirtha atau air suci dr pura ini menjadi urutan penutup atau terakhir. Pura Batukaru yg terletak di Kabupaten Tabanan ini dibangun pada masa dinasti Warmadewa oleh Raja Masula Masuli, penganut Syiwa-Budha.

Di dlm kompleks pura, terdapat candi-candi beratap meru bertingkat yg makin ke atas makin kecil tetapi tak terlalu tinggi mirip Pura Ulun Danu Bratan. Berbagai candi baik beratap meru maupun bukan meru ini menjadi tempat melakukan upacara permohonan kemakmuran & pemujaan Tuhan untuk warga Hindu di Bali. Selain candi, terdapat Gedong Simpen yg khas selaku tempat penyimpanan Pratima yaitu arca simbol Dewa untuk memuja Sanghyang Widhi Wasa. Terdapat pula dua buah bangunan yg dipakai untuk pendermaan Raja Tabanan & Raja Badung.

12. Pura Besakih

Pura Besakih ialah kompleks pura terbesar di Pulau Bali. Pusat aktivitas keagaamaan hindu yg terletak di Kabupaten Karangasem ini diresmikan oleh Rsi Markandeya, seorang pertapa hindu dr India. Awalnya bernama basuki atau keselamatan, lama kelamaan nama ini tergantikan oleh besakih.

Kompleks pura terdiri atas bermacam-macam model pura yg mayoritas beratap meru dimana pengunjung mesti melewati ratusan anak tangga untuk melihat keseluruhan pura dgn ketinggian yg bervariasi. Penataran Agung Besakih selaku pusat persembahyangan pula terdapat di kompleks pura yg disebut ‘mother of temple’ ini.

Makara itulah beberapa candi di bali yg menjadi peninggalan bersejarah & tempat upacara budpekerti. Selain itu pula beberapa candi atau pura menjadi tempat berwisata bagi pelancong.