Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur, tak cuma populer karena rekreasi alamnya, namun pula populer oleh masyarakat alasannya adalah rekreasi sejarah juga. kabupaten ini pula merupakan sentra pemerintahan Kerajaan Singosari pada zaman dulu kerajaan tersebut masih berdiri, ternyata kabupaten ini banyak menyimpan peninggalan sejarah dlm bentuk Fisik. Salah satu dr wujud fisik peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan tersebut dlm berupa candi. Candi merupakan suatu bangunan antik yg dibuat dgn cara menumpuk watu. Selain di Malang, banyak pula candi yg tersebar di beberapa wilayah seperti Candi di Jawa Barat, Candi di Mojokerto, Candi di Yogyakarta.
Candi di Malang
Terdapat 13 Candi yg terdapat di kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur yg bisa anda kunjungi guna memperdalam tentang sejarah kerajaan yg ada di Nusantara (Sebutan dr Indonesia kala itu). Ketigabelas candi tersebut yaitu :
1. Candi Kidal
Sejarah Candi Kidal yaitu salah satu dari candi yang merupakan peninggalan kerajaan Singasari. Candi ini dibangun selaku bentuk penghormatan dr kerajaan atas jasa besar dr seorang Anusapati, yg merupakan Raja kedua dr Singasari, yg memerintah kerajaan Singasari selama 20 tahun (1227 – 1248). Kematian dr Raja Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya selaku cuilan dr intrik kudeta dr kerajaan Singhasari, pula diyakini oleh para ahli sejarah selaku kepingan dr kutukan dilakukan Mpu Gandring.
Candi Kidal dengan-cara pembangunan arsitektur, kental dgn sebuah budaya dr Jawa Timuran, candi ini sudah mengalami suatu pemugaran pada tahun 1990. Candi kidal menampung pula suatu cerita Garudeya, kisah ada dlm mitologi Hindu, kisah tersebut berpesan perihal moral pembebasan dr suatu perbudakan.
Candi ini terletak di desa Rejokidal, kecamatan Tumpang, kota Malang, Provinsi Jawa Timur, candi Kidal sendiri dibangun pada jaman 1248 M, bertepatan dgn berakhirnya sebuah rangkaian upacara pemakaman yg disebut dgn Cradha (tahun ke-12) untuk menghormati raja Anusapati yang waktu itu meninggal alasannya dibunuh.
2. Candi Singosari
Candi Singhasari atau Candi Singasari atau Candi Singosari ialah candi peninggalan dr umat Hindu – Buddha dan merupakan peninggalan bersejarah dari Kerajaan Singhasari yg terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Cara pembuatan dr candi Singhasari dikerjakan dgn cara menumpuk suatu batu andhesit hingga meraih ketinggian tertentu & berikutnya diteruskan dgn mengukir suatu gambar dr atas candi gres turun ke bawah.
Menurut dr Kitab Negarakertagama pupuh 37:7 & 38:3 serta Prasasti Gajah Mada bertanggal 1351 M yg ada di halaman komplek candi, candi ini berfungsi selaku tempat “pendharmaan” bagi raja Singasari yang terakhir, yakni Raja Kertanegara, yg meninggal pada tahun 1292 sebab istana kerajaan Singasari diserang oleh serdadu Gelang-gelang yang dipimpin oleh seorang Jayakatwang. Menurut para arkeolog, candi ini tak pernah selesai dibangun. Contoh candi lainnya di jawa timur ialah Sejarah Candi Brahu.
3. Candi Jago
Candi di Malang berikutnya adalah candi jago. Menurut dr isi kitab Negarakertagama & Pararaton, nama dari Candi Jago bahwasanya berasal dr kata “Jajaghu”. Jajaghu, yg memiliki arti ‘keagungan’, yg merupakan perumpamaan yg biasanya dipakai untuk menyebut sebuah tempat suci. Candi ini merupakan peninggalan umat Hindu-Buddha & diresmikan oleh Kerajaan Singhasari pada kala jaman ke-13. Candi ini berletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Candi Jago cukup unik, alasannya pada penggalan atas candi cuma tinggal tersisa sebagian & menurut kisah dr warga lokal bagian atasnya tersisa sebagian alasannya tersambar oleh petir. Di candi ini terdapat Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra mampu ditemui di dlm candi. Secara keseluruhan bangunan Candi ini dibikin dr bahan kerikil andesit.
4. Candi Sumberawan
Candi Sumberawan cuma berupa suatu stupa, yg terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Candi Sumberawan merupakan suatu peninggalan dari Kerajaan Singhasari dan digunakan oleh umat Buddha pada masa itu.
Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1904. Pada tahun 1935 ada kunjungan dr peneliti Dinas Purbakala. Pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1937 dikerjakan pemugaran oleh pemerintahan pada kepingan kaki candi, sedangkan sebagian sisa candi direkonstruksi dengan-cara darurat. Candi ini merupakan satu-satunya stupa yang didapatkan di Jawa Timur.
5. Kompleks Percandian Gunung Arjuna
Kompleks Percandian Gunung Arjuna sejak jaman dulu sudah dijadikan tempat pemujaan sejak jaman Kerajaan Singasari & Majapahit. Sehingga percandian di Gunung Arjuna banyak menganut agama Budha. Kompleks Percandian Gunung Arjuna terletak di sebelah barat laut Kota Malang merupakan tempat yg cukup bersejarah di wilayah Malang. Dilereng-lereng di gunung Arjuna yg berketinggian meraih 3.339 mdpl tersebut berbagai terdapat sebuah arca maupun candi peninggalan dr kerajaan Majapahit.
Situs-situs yg kuno & bersejarah ini aneka macam awut-awutan mulai dr kaki gunung sampai dgn puncak gunung arjuna. Hal ini dibuktikan dgn didapatkan suatu candi seperti Candi Bhatara Guru, Candi Kembang, Candi Lepek, Candi Madrin, Candi Wesi, Candi Hyang Semar, Candi Makutarama, Candi Patung Lesung, Candi Rancang Kencana, Candi Rhatawu, Candi Sepilo, Candi Watu Ireng, Candi Laras, Gua Gambir, Indrikilo, & Satria Manggung.
6. Candi Jawar Ombo
Candi di Malang selanjutnya adalah candi Jawar Ombo. Candi Jawar Ombo berlokasi di Desa Mulyoasri, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Candi Jawar Ombo mempunyai suatu keunikan yaitu terdapat suatu empat umpak watu yg masing-masing memiliki lubang di potongan tengahnya pada lantai candi ini. Bentuk kaki dr candi ini yakni berupa suatu pelipit setengah lingkaran & bentuk segi empat, keempat sisi dr batutersebut dihiasi dgn relief-relief yg menggambarkan suatu teratai & tapak dara.
Pintu masuk dr candi terdapat sebuah arca batu yg sedang memegang gada, yg diperkirakan oleh para arkeolog selaku Dwarapala. Mengingat, bahwa sebuah gada merupakan ciri khas dr arca Dwarapala. Arca Dwarapala merupakan sebuah arca yg biasanya terdapat di setiap candi yg menganut Hindu-Budha.
7. Candi Bocok
Candi Borok merupakan peninggalan dr umat Hindu. Bentuk dr candi ini mungkin memang tak istimewa tetapi Candi Bocok memiliki suatu keutamaan yg berupa sebuah arca Desa Siwa yg dibuat dgn cara sungguh mendetail. Arca ini mempunyai nilai yg sangat tinggi bila dijual & konon dongeng warga lokal arca ini pernah dicuri oleh orang yg tak bertanggung jawab.
Oleh alasannya itu, terdapat kisah mistis kepada arca Candi Bocok tersebut. Konon ceritanya, arca Candi Bocok yg kerap dicuri oleh orang selalu mampu didapatkan kembali. Arca tersebut sekarang ini disimpan oleh Muljianto, yg merupakan juru kunci Candi Bocok. Candi Bocok merupakan salah satu peninggalan dr Kerajaan Majapahit. Candi ini dibikin oleh kerajaan Majapahit tatkala dipimpin oleh Hayam Wuruk. Lokasi dr candi ini terletak di Dusun Bocok, Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang
8. Candi Ngabab
Candi Ngabab merupakan peninggalan dr agama Hindu yg tergolong dlm Candi di Malang. Sesuai dr namanya, Candi Ngabab berlokasi di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Candi ini merupakan salah satu peninggalan dr dinasti Singosari & dibikin pada jaman Kerajaan Singosari. Keberadaan dr candi ini tak banyak dimengerti oleh masyarakat setempat oleh alasannya adalah itu sedikit berita yg mampu kita pahami ihwal candi tersebut.
9. Candi Telih
Candi Telih merupakan peninggalan bagi umat Hindu dan candi yg tak banyak dikunjungi oran-orang. Keberadaan dr candi ini pun belum dikenali banyak orang. Bentuk dr candi ini mungkin tak ada yg istimewa. Karena tingginya sekitar 2 meter saja. Lokasi dr candi ini pun sungguh terpencil & hanya bisa diakses dgn cara berlangsung kaki atau memakai motor trail. Lokasi dr candi ini cuma berjarak sekitar 4 km dr desa yg terdekat yaitu Dusun Donogragal, Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso. Bangunan dr candi ini menghadap ke arah Candi Arjuno sehingga diperkirakanoleh para arkeolog selaku candi yg dipergunakan untuk bersemedi.
10. Candi Badut
Candi Badut yakni suatu candi yang berlokasi di tempat Tidar, di dusun Karang Besuki, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Kata Badut sendiri berasal dari bahasa Sansekerta Bha-dyut yang artinya sorot Bintang Canopus atau Sorot Agastya.
11. Candi Songgoriti
Candi Songgoriti terletak di Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Nama lain dr Candi Songgoriti yakni Candi Supo. Candi ini merupakan peninggalan dr Mpu Sindok yg merupakan raja pertama dr Kerajaan Medang & candi peninggalan bagi agama Hindu. Candi Songgoriti sendiri pertama kali didapatkan oleh seorang arkeolog asal Belanda yg berjulukan Van I Isseldijk pada tahun 1799. Lokasi dr candi ini sendiri erletak tak jauh dari Taman Rekreasi Tirta Nirwana, Songgoriti di Kota Batu. Tepatnya di suatu kompleks Pemandian Air Panas Alami Songgoriti.
12. Candi Selakelir
Candi Selakelir berlokasi di lereng barat laut dr Gunung Penanggungan. Candi ini diperkirakan ada sekitar kurun 11 atau 12 Masehi. Candi ini timbul pada zaman Hindu sebelum Majapahit. Candi ini terdiri atas tumpukan watu yg tak terurus, & menjulang sangat tinggi. Terdapat Relief pada candi ini yg bergambar bergambar bunga. Konon, Candi Selakelir sudah usang ditinggalkan selama ribuan tahun & tak terurus. Candi ini memiliki makna ihwal keluhuran & makna dr sebuah dinasti atau kerajaan.
13. Candi Karangbesuki
Candi di Malang yg terakhir yakni candi Karangbesuki. Candi Karangbesuki atau Candi Gasek berlokasi di kawasan Gasek, Desa Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Candi ini merupakan peninggalan dr Kerajaan Kanjuruhan yg saat itu pusatnya ada di wilayah Dinoyo. Candi ini diperkirakan oleh para arkeolog seusia dengan Candi Badut yang dibangun pada waktu itu abad ke 8 masehi.
Dulu ketika pertama kali didapatkan, di sekitar dr Candi Karangbesuki pula ditemukan suatu Yoni & arca Ganesha. Memang berbagai ditemukan patung Ganesha di wilayah Malang yang sosok dipercaya oleh orang-orang selaku ilahi ilmu wawasan & penolak bala.