√ Pengertian Pengendalian Penyimpangan Sosial Refresif Dan Pengendalian Penyimpangan Sosial Kuratif

pengertian pengendalian penyimpangan sosial refresif & pengendalian penyimpangan sosial kuratif

Pengendalian penyimpangan sosial refresif ialah pengendalian sosial yg bermaksud untuk mengembalikan keharmonisan yg pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dgn cara menjatuhkan sanksi sesuai dgn pelanggaran yg dikerjakan.
Pengendalian penyimpangan sosial kuratif yakni pengendalian sosial yg dijalankan pada ketika terjadinya penyimpangan sosial

Apa saja teladan pengendalian sosial kuratif?

Pengendalian sosial bersifat kuratif ialah pengendalian sosial yg
dilakukan pada ketika terjadi penyimpangan sosial. Contohnya, seorang guru
menegur & menasihati siswanya alasannya tertangkap basah menyontek pada saat
ulangan. hal ini bertujuan untuk memberi penyadaran pada perilaku & memberi imbas jera,

Contoh sifat pengendalian sosial kuratif

Pengendalian sosial bersifat kuratif adalah pengendalian sosial yg dikerjakan pada ketika terjadi penyimpangan sosial. Contohnya, seorang guru menegur & menasihati siswanya alasannya ketahuan menjiplak pada saat ulangan.

pengendalian sosial represif/kuratif ialah

represif : pengendalian sosial yg bermaksud untk nengembalikan keselarasan yg pernah terusik krna terjadinya suatu pelanggaran…
kalo kuratif sya nggak tau,,yg saya tau itu koersif..
maaf kalo salah..

Perbedaannya kuratif sama persuasif dlm pengendalian sosial

Pengendalian Represif

Pengendalian represif; yaitu sebuah langkah-langkah aktif yg dilakukan pihak berwajib pada dikala penyimpangan sosial terjadi semoga penyimpangan yg sedang terjadi dapat dilarang. Contohnya guru memberi eksekusi pada siswa yg terlambat & tak tertib di sekolah. Hukuman ini dimaksudkan biar tindakan penyimpangan siswa tak berulang lagi.
Pengendalian Kuratif

  Pengetahuan & Konflik 1999

Pegendalian kuratif; langkah-langkah ini diambil sehabis terjadinya tindak penyimpangan sosial. Tindakan ini ditujukan untuk menunjukkan penyadaran pada para pelaku penyimpangan supaya dapat menyadari kesalahannya & mau serta mampu memperbaiki kehidupannya, sehingga di kemudian hari tak lagi mengulangi kesalahannya. Contohnya memasukkan para pencandu narkoba ke tempat rehabilitasi untuk menerima pelatihan semoga para pelaku tak akan mengulangi perbuatannya kembali.

maaf jika salah