Latar belakang terbentuknya masyarakat bahasa
Bahasa merupakan salah satu dari 7 unsur kebudayaan (Koentjaraningrat, 1974). Bahasa merupakan penanda sosial suatu penduduk, disertai dengan perbedaan suku bangsa berdasarkan ciri dan ciri khasnya. Perbedaan etnis ini menyebabkan perbedaan bahasa. Dalam hal ini, masyarakat bahasa yang berbeda terbentuk dan ada banyak orang yang berbagi beberapa bahasa sosial, agama, budaya, keluarga, pekerjaan dan serupa. Kemudian mereka secara sadar mengikatkan diri sebagai suatu kelompok dan menciptakan identitas mereka sendiri sebagai satu kesatuan. Kelompok yang membagi diri atau merasa bahwa mereka menggunakan bahasa yang sama adalah masyarakat linguistik.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak bahasa baru yang tersebar di seluruh dunia. Namun, itu tidak akan menjadi masalah serius karena bahasa yang mendasari, dan penggunaannya, adalah hasil konsensus kelompok pengguna. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam masyarakat bahasa merupakan ekspresi identitas masyarakat tersebut.
Sebelum mengenal lebih jauh tentang apa pun dalam lingkup pembelajaran masyarakat bahasa, penting untuk diketahui bahwa peran bahasa dan wacana memiliki dampak signifikan pada penciptaan masyarakat bahasa yang berbeda. Tentang perbedaan bahasa dan tuturan antar masyarakat di dunia, setiap masyarakat bahasa memiliki ciri khas yang tidak dapat ditiru oleh masyarakat bahasa lain, seperti dialek, dialek, dan bahasa sehari-hari.
Pemahaman bahasa dan ucapan
Menurut KBBI Edisi V, bahasa adalah sistem lambang bunyi arbitrer yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk berfungsi, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.
Seorang ahli bahasa dari Swiss, Ferdinand de Saussure (1916) mengidentifikasi apa yang disebut bahasa, bahasa, Dan Maaf. Dalam bahasa Prancis, tiga kata dalam bahasa Indonesia setara dengan satu kata, yaitu bahasa. Perbedaan bahasa, bahasa, Dan Maaf itu adalah :
Bahasa Secara umum bahasa berarti bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang digunakan manusia untuk berkomunikasi secara lisan. Contohnya adalah “manusia memiliki bahasa tetapi hewan tidak”. Dalam contoh ini dapat ditegaskan bahwa bahasa adalah alat komunikasi manusia. Meskipun hewan dapat berkomunikasi dengan suara, hewan tidak memiliki bahasa.
Bahasa Bahasa tertentu yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dapat menunjukkan identitas anggota masyarakat tersebut. Contohnya adalah penggunaan bahasa Mandarin oleh orang-orang di Tiongkok.
Maaf Atau pidato, yaitu implementasi Bahasa Atau Bahasa Berupa tuturan atau ungkapan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dapat membedakan penutur yang satu dengan penutur yang lain. Indikator yang menunjukkan adanya “karakteristik” dalam Maaf Dalam konsep ini terdapat nada tinggi dan rendah, pilihan kata, susunan sintaksis, unsur budaya dan dialek.
Pengertian bahasa dan kelas bahasa
Dalam Pengantar Linguistik Komprehensif Program Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Jakarta, dijelaskan bahwa dialek adalah variasi bahasa menurut penggunanya. Setiap bahasa dapat berisi beberapa dialek. Dialek juga dapat mencakup beberapa dialek.
Ideolek adalah varian linguistik dari seseorang yang muncul dan perilakunya sering dipengaruhi oleh latar belakang yang mereka kenakan. Misalnya, orang-orang kelas atas sering mengucapkan kata yang mereka gunakan dengan sekelompok orang yang memahami sebuah kata, tetapi orang lain yang mendengar kata itu, tetapi bukan dari lingkaran mereka, tidak dapat memahami apa yang mereka maksud. Misalnya, kata “sikap”.
Dialog berdasarkan identitas pengguna:
Dialek sosial adalah variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu dengan menggunakan ciri-ciri tertentu seperti struktur kalimat, pilihan kata, dan pengucapan tertentu.
Misalnya: dokter yang menggunakan pilihan kata istilah medis untuk berbicara dengan dokter lain.
Dialek daerah adalah variasi bahasa yang ciri-cirinya terbatas pada tempat atau daerah tertentu.
Misalnya: dialek Jawa Banyumas dengan logat Jawa Madura.
Aksen berdasarkan masa studi:
Dialek diakronis adalah variasi linguistik yang tersebar secara geografis yang muncul dari satu bahasa asli.
Contoh: Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia berasal dari bahasa asli yang sama, Bahasa Melayu. Hal ini karena Indonesia dan Malaysia berada dalam satu keluarga.
Dialek sinkretis adalah variasi bahasa yang muncul dari bahasa yang sama tergantung pada penggunanya.
Misalnya: variasi bahasa Jawa.
Pidato lisan
Oralitas adalah semua bahasa dan ragamnya yang dimiliki atau dikuasai oleh penutur. (Ketua dan Agustina, 2004).
Presentasi lisan The Speech Society dibagi menjadi dua bagian.
1. Setiap pembicara memiliki pidato yang terpisah
Wacana lisan yang menunjukkan rangkaian total perangkat verbal, pilihan bentuk, dan aturan bahasa yang dimiliki pembicara, baik dalam fungsi maupun situasi.
Misalnya, aturan kesopanan yang digunakan seorang individu ketika berbicara dengan gurunya berbeda ketika berbicara dengan teman-temannya.
2. Tuturan lisan yang merupakan bagian dari masyarakat tutur pada umumnya
Wacana lisan yang menggambarkan alat-alat verbal umum dalam suatu masyarakat tutur serta kaidah-kaidah untuk menentukan perbedaan menurut konteks sosial.
Misalnya, bahasa yang digunakan dalam bidang pendidikan akan berbeda dengan bahasa yang digunakan di bidang militer.
Repertoar tuturan yang dimiliki setiap penutur ditentukan oleh masyarakat penuturnya, sedangkan masyarakat tutur yang merupakan masyarakat tutur adalah kumpulan tuturan dari semua penutur dalam masyarakat tersebut.
Pengertian masyarakat bahasa dan contoh masyarakat bahasa
Menurut KBBI Edisi V, masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang merasa memiliki bahasa yang sama, termasuk dalam kelompok itu, atau mengikuti bahasa baku yang sama.
Menurut (Halliday, 1968), masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang merasa atau merasa menggunakan bahasa yang sama.
Terbentuknya masyarakat bahasa merupakan hasil kesepakatan penggunaan bahasa tunggal. Jika suatu masyarakat berkomunikasi dengan masyarakat lain dan merasa menggunakan bahasa yang berbeda, itu tidak dapat disebut masyarakat bahasa. Hal ini terjadi karena mereka merasa bahwa bahasa yang menjadi identitas sosial mereka berbeda.
Orang Indonesia membedakan antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, meskipun berasal dari akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Melayu. Karena orang Indonesia tidak merasa menggunakan bahasa yang sama dengan orang Malaysia, maka terciptalah masyarakat bahasa Indonesia dan masyarakat bahasa Malaysia. Berbeda dengan orang Amerika dan Inggris, mereka merasa menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Inggris, sehingga terbentuklah masyarakat bahasa Inggris.
Banyaknya bahasa di dunia memunculkan masyarakat bahasa yang berbeda-beda. Hal ini sangat memperkaya dan memperkuat budaya dan identitas sosial setiap pengguna. Sebagai kita semua sebagai pengguna bahasa tersebut, sudah sepatutnya kita berbangga dan berusaha untuk melindungi bahasa yang kita gunakan sekarang yaitu bahasa Indonesia, agar kita semua dapat menjadi orang Indonesia yang baik dan terus berjalan sesuai dengan hukum bahasa yang berlaku saat ini. (Yoshi Paulina Alfiah/Avita Aurrentin)