Letak Astronomis Indonesia, Pengaruh, Hubungan, Dampak, dan Contohnya

Letak Astronomis Indonesia Adalah

Letak Indonesia mempunyai arti wilayah Indonesia di mana ia berada di permukaan bumi. Berdasarkan sifatnya lokasi letak ini dapat dibagi menjadi dua, yakni lokasi astronomi (posisi diktatorial) atau geografis (posisi relatif). Lokasi astronomi dibentuk dgn membagi keliling bumi menjadi bujur yg membentang dr barat ke timur, di mana totalnya adalah 360 derajat. Dan ada pula garis lintang yg membagi dua kutub dlm bentuk wajah bumi, kutub utara & selatan dgn garis yg melintasi dr utara ke selatan, dgn total 180 derajat.

Baik letak dlm arti geografi maupun letak astronomis pastinya menenteng pengaruh dan efek letak astronomis yg bermacam-macam bagi Indonesia. Salah satu acuan efek letak astronomis tersebut yakni terkait pembagian tiga zona waktu yg ada di Indoensia.

Letak Astronomis

Letak astronomis merupakan letak suatu wilayah dilihat dr posisi garis lintang & garis bujurnya.

  1. Garis Lintang (Latitude)

Garis lintang merupakan garis imajiner pada peta atau globe yg sejajar dgn garis khatulistiwa. Ekuator membagi bumi menjadi dua belahan belahan utara & belahan selatan. Garis khatulistiwa atau garis atau garis yaitu garis lintang 0°.

Garis lintang digunakan untuk membagi wilayah iklim lintang di bumi yg disebut iklim matahari. (Pontianak dijuluki “Kota Khatulistiwa” 0° lintang karenagaris terselip di Pontianak.)

  1. Garis Bujur (Longitude)

Garis bujur merupakan garis imajiner pada arti peta atau globe yg menghubungkan kutub utara & kutub selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180° bujur timur (BT) & 180° bujur barat (BB).

Perhitungan 0° bujur dimulai dr kota Greenwich dekat London. Bujur dipakai untuk menentukan waktu suatu tempat. (Setiap perbedaan dlm bujur 15o perbedaan waktu 1 jam. Bergeser ke arah paras timur, sedangkan ke barat retret.)

Letak Astronomis Indonesia

Lokasi astronomis Indonesia yakni posisi atau lokasi negara Indonesia yg dilihat & diamati menurut lintang & bujur. Sehingga Indonesia mempunyai posisi & lokasi dgn koordinat astronomi yg terkait dgn wilayahnya masing-masing.

Secara astronomis, Indonesia terletak pada:

6 derajat Lintang Utara – 11 derajat Lintang Selatan & 95 derajat Bujur Timur – 141 derajat Gujur Timur

Letak tersebut didasarkan pada letak wilayah Indonesia paling utara, selatan, barat, & timur, yakni sebagai berikut:

  1. Wilayah paling utara Indonesia terletak di Pulau Weh (garis lintang 6 ° LU.)
  2. Wilayah paling selatan Indonesia terletak di Pulau Roti (lintang 11 ° S.)
  3. Wilayah paling barat Indonesia terletak di kota Sabang (95 ° timur.)
  4. Wilayah paling timur Indonesia terletak di kota Merauke (141 ° timur.)

Letak Astronomis Menurut Para Ahli

Adapun definisi letak astronomis berdasarkan para jago, antara lain adalah sebagai berikut;

  1. Academic Dictionaroies and Encyclopedia

  1. Suatu titik di bumi yg koordinatnya telah ditentukan selaku hasil pengamatan benda langit. Ungkapan ini umumnya dipakai sehubungan dgn posisi di darat yg diputuskan dgn sangat akurat untuk keperluan survei.
  2. Suatu titik di bumi, yg didefinisikan dlm istilah lintang & bujur astronomi.

Pengaruh Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis Indonesia menjinjing dampak yg beragam untuk negara ini, diantaranya yaitu yakni sebagai berikut;

  1. Curah hujan tinggi

Curah hujan ialah jumlah volume air hujan yg jatuh di sebuah daerah pada waktu tertentu. Indonesia tergolong negara yg sebagain besar daerahnya memiliki curah hujan tinggi. Beberapa daerah yg mempunyai curah hujan tinggi yakni Sibolga, Berastagi, Bogor, Lembang, Wonosobo, Geumpang, & sebagainya.

Akan namun, ada pula beberapa tempat yg mempunyai curah hujan rendah, yakni Palu, pantai timur Pulau Lombok, Waingpau, & lain-lain.

  1. Temperatur Indonesia cukup tinggi

Temperatur atau suhu udara ialah panas & dinginnya udara di kawasan tersebut. Suhu udara dapat diukur menggunakan termometer. Di Indonesia, suhu rata-rata tinggi, yaitu 28 ° C. Namun, suhu mampu naik, lazimnya mampu meraih 34 ° C, biasanya pada jam 3:00 siang.

Kemudian, suhu paling rendah di Indonesia umumnya sekitar 23 ° C & umumnya terjadi pada pukul 6:00 pagi. Namun, tak semua daerah di Indonesia memiliki udara shu yg sama. Sebagai pola, tempat Bogor & Lembang di Bandung, di tempat itu lazimnya ada suhu yg lebih masbodoh dibandingkan dgn suhu udara di Medan.

Ini mampu terjadi lantaran perbedaan lokasi, di mana lokasi Bogor & Lembang Bandung lebih tinggi dr Medan. Semakin tinggi lokasi sebuah kawasan, semakin dingin udara di sekitarnya. Namun sebaliknya, makin rendah suatu daerah, suhu udara pula makin hangat.

Kemudian, suatu tempat yg memiliki ketinggian lebih dr 4.200 meter di atas permukaan maritim, umumnya permukaan daerah tersebut tertutup salju. Sebagai acuan, seperti daerah puncak Gunung Jayawijaya di Provinsi Papua Barat di mana tempat tersebut selalu tertutup salju.

  1. Terjadinya hujan zenithal atau hujan khatulistiwa

Suhu udara yg sangat tinggi mampu menimbulkan hujan zanithal atau disebut pula hujan khatulistiwa. Hujan Zenithal yakni hujan yg turun lantaran udara yg naik ke atas memiliki suhu yg sangat tinggi. Jenis hujan ini umumnya cuma terjadi di kawasan tropis yaitu antara 23,5 derajat lintang utara – 23,5 lintang selatan.

Oleh alasannya adalah itu, umumnya disebut hujan tropis. Arus konveksi membuat uap air di ekuator naik dengan-cara vertikal lantaran pemanasan air bahari yg terus menerus. Lalu, ada kondensasi atau jatuhnya hujan. Itu membuat hujan zenithal kadang-kadang disebut hujan khatulistiwa.

Sedangkan istilah hujan zenithal itu sendiri disebabkan karena jenis hujan ini terjadi tatkala matahari melewti tempat zenith. Semua tempat di kawasan tropis lazimnya akan mendapatkan hujan zenithal atau hujan khatulistiwa dlm satu tahun.

  1. Memiliki penduduk yg khas

Di Indonesia ada banyak orang yg memiliki karakteristik sendiri. Ini dipengaruhi oleh proses pembiasaan dr arti penduduk itu sendiri yg mempunyai iklim tropis. Karakteristik khas dr orang-orang yg tinggal di tempat beriklim tropis ialah orang Indonesia yg melakukan pekerjaan selaku pemulia & petani.

Ini semua karena di Indonesia ada iklim yg mendukung penanaman aneka macam jenis tanaman & pula memelihara beragam jenis ternak. 

  1. Dibagi menjadi 3 Zona Waktu

Pengaruh lokasi astronomi di Indonesia selanjutnya adalah pembagian wilayah di Indonesia menjadi 3 zona waktu yg berlainan, yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), Waktu Indonesia Timur (WIT).

Pembagian zona waktu sudah berlaku semenjak dikeluarkannya Keputusan Presiden No.41 tahun 1987. Kemudian, semenjak 1 Januari 1988 zona waktu Indonesia dibagi menjadi 3 & telah diatur, sebagai berikut:

  1. Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, & Kalimantan Tengah. Waktu di daerah itu memiliki perbedaan waktu 7 jam (sebelumnya) dgn GMT (Waktu Greenwich).
  2. Waktu Indosesia Tengah (WITA) mencakup Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTT, NTB, Timor Lorosa’e (sudah hancur), & Sulawesi. Waktu di daerah itu memiliki perbedaan waktu 8 jam (sebelumnya) dgn GMT (Greenwich Mean Time).
  3. Waktu Indosesia Timur (WIT) mencakup wilayah Maluku & Papua. Waktu di daerah ialah 9 jam (sebelumnya) dgn GMT (Waktu Greenwich).

  1. Kelimpahan keragaman hayati

Di Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yg melimpah dibandingkan dgn kawasan lain. Ini karena hutan di Indonesia sungguh subur sehingga mereka dapat menyediakan kuliner untuk aneka macam jenis makhluk hidup yg ada di dalamnya.

Bukan cuma banyak sekali jenis kehidupan di darat berlimpah, tetapi pula kelimpahan air di perairan. . Karena luasnya perairan di Indonesia, sehingga banyak sekali jenis ikan & biota yang lain hidup di dalamnya.

Hubungan Letak Astronomis Indonesia

Berdasarkan tiga pembagian zona waktu yg ada di Indonesia, hal tersebut berafiliasi dgn perbedaan atau selisih waktu antara wilayah di satu zona dgn wilayah di zona yang lain. Perbedaan atau selisih tersebut yakni:

Perbedaan waktu antara WIB & WITA yakni 1 jam, sedangkan WIT & WITA adalah 1 jam, kemudian WIT & WIB yakni 2 jam. Jadi, misalnya kita berada di kota Medan pukul 08.00 WIB, kemudian di Sulawesi pukul 09.00 WITA, & di Maluku pukul 10:00 WIT.

Dampak Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis Indonesia menjinjing efek yg positif atau menguntungkan sekaligus efek negatif atau merugikan. Dampak tersebut anatara lain:

  1. Dampak Positif

Adapun untuk dampak faktual dr adanya letak astronomis Indonesia pada ketika ini, antara lain:

  1. Karena letak astronomi Indonesia, Indonesia mempunyai iklim tropis. Sehingga banyak hutan di Indonesia yakni paru-paru dunia.
  2. Indonesia hanya memiliki dua iklim. Hal ini menyebabkan seluruh wilayah Indonesia tak pernah bersalju atau masbodoh.
  3. Karena curah hujan yg tinggi, Indonesia mempunyai struktur tanah yg subur. Ini mengakibatkan Indonesia selaku tempat perkebunan atau pertanian.
  4. Indonesia memiliki curah hujan yg cukup tinggi, sehingga tak akan pernah kekeringan.
  5. Indonesia mempunyai banyak tempat rekreasi yg indah dgn iklim tropis, membuat tujuan wisata di Indonesia terlihat eksotis.
  6. Karena Indonesia mempunyai iklim tropis, kekayaan alamnya pula berlimpah. Termasuk keberagaman tumbuhan & fauna yg tersebar di seluruh Indonesia.
  7. Banyak sektor perkebunan, pertanian, & pariwisata, sehingga akan meningkatkan devisa negara Indonesia.

  1. Dampak Negatif

Sedangkan untuk dampak negatif atas adanya letak astronomis Indonesia sekarang, diantaranya:

  1. Curah hujan kadang kala mampu sangat tinggi, bisa meraih 200 mm per tahun.
  2. Pada periode-periode tertentu, beberapa kawasan di Indonesia akan menerima suhu yg sangat tinggi bahkan mampu ekstrem.
  3. Kelembaban udara di Indonesia sangat tinggi karena banyaknya penguapan, sehingga mampu menimbulkan pemanasan global.
  4. Ada banyak pelapukan di bebatuan di tempat tertentu karena iklim & cuaca di Indonesia.

Contoh Letak Astronomis

Untuk mendapatkan tempat suatu objek di Bumi, Anda hanya perlu mengetahui garis lintang, jarak dlm derajat utara atau selatan khatulistiwa, & bujur, jarak dlm derajat timur atau barat meridian utama.

Meridian utama yaitu garis imajiner yg membentang lewat Royal Observatory di Greenwich, Inggris, & meluas ke Kutub Utara & Selatan. Ini mendefinisikan garis bujur nol (0 °) sama seperti garis khatulistiwa mendefinisikan garis lintang 0 °.

Setiap kota memiliki garis lintang & bujur yg unik. Ambil Tuscaloosa, Alabama, contohnya, yg terletak di lintang + 33.2 ° utara, bujur 87.6 ° barat. Atau Wonglepong, Australia, terletak di sepanjang pantai timur benua di –27.0 ° selatan, 153.2 ° timur. Tanda negatif di depan garis lintang menunjukkan selatan & tanda positif di utara.

Setiap lokasi, apakah itu kota, bandara, atau bahkan rumah terletak di sebuah tempat di kisi koordinat bumi yg lokasinya ditetapkan dgn dua angka. Setiap derajat lintang sama dgn sekitar 111 kilometer di permukaan bumi.

Untuk presisi kita memecah derajat menjadi fraksi derajat atau divisi yg disebut busur menit & detik. Ada 60 menit dlm satu derajat & 60 detik dlm satu menit. Lokasi tepatnya Tuscaloosa adalah + 33 ° 12 ′ (menit) 35 ″ (detik) utara, 87 ° 34 ′ 9 ″ barat. Anda mampu mengonversi pecahan derajat menjadi menit & detik.

Itulah tadi klarifikasi serta pengulasan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn letak astronomis Indonesia, imbas, hubungan, dampak, & contohnya. Semoga lewat materi ini bisa memberikan wawasan serta memperbesar pengetahuan bagi segenap pembaca sekalian.

  Cek SK Kenaikan Pangkat Terakhir di http://www.bkn.go.id/