close

31 Contoh Sila Ke 1 Pancasila dalam Keseharian

Contoh Sila 1 Pancasila

Pancasila adalah teori filosofis resmi & fundamental bagi Bangsa Indonesia. Pancasila terdiri atas 2 kata dr Bahasa Jawa Kuno yg aslinya dr bahasa Sansekerta yakni: “panca” (“lima”) & “sila” (“prinsip”). Prinsip atau sila yg pertama berhubungan dgn pentingnya kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa selaku pencipta alam semesta ini. Itu menunjukkan bahwa setiap orang harus mempunyai agama.

Sejumlah agama yg berlainan dipraktikkan di negara ini, & dampak kolektif mereka pada kehidupan politik, kegiatan ekonomi, & budaya negara itu signifikan. Berdasarkan sensus 2010, sekitar 85,1% ialah Muslim, 12,7% Kristen (9,2% Protestan & 3,5% Kristen), 1,8% Hindu, 0,4% Buddha & yang lain atau tak diputuskan. Masing-masing agama tersebut mesti bertingkah sesuai nilai-nilai dlm sila pertama Pancasila dlm kehidupan sehari-hari mereka.

Sila 1 Pancasila

Sila pertama Pancasila yaituKetuhanan Yang Maha Esa“. Sila pertama Pancasila dilambangkan dgn bintang emas dgn perisai hitam. Bintang emas tersebut diartikan sebagai serangkaian cahaya kerohanian bagi setiap insan.

Sedangkan lambang latar belakang yg berwarna hitam selaku simbolisasi warna alam atau warna orisinil yg memperlihatkan bahwa Tuhan ialah sumber dr segala sesuatu & sudah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.

Pokok-pokok yg terkandung dlm sila ke-1 Pancasila yakni:

  1. Negara menurut atas Ketuhanan Yang Maha Esa

Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengesahan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dengan-cara yuridis constitutional yg mewajibkan pemerintah/aparat Negara untuk memelihara kecerdikan pekerti kemanusiaan  yg luhur & memegang teguh harapan moral rakyat yg luhur.

  1. Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk beribadat

Adanya jaminan kemerdekaan beragama dengan-cara yuridis konstitutional mempunyai konsekuensi bagi pemerintah, diantaranya yakni:

  1. Pemerintah wajib memberi dorongan & potensi terhadap kehidupan keagamaan yg sehat.
  2. Pemerintah memberi derma & jaminan bagi usaha-perjuangan penyebaran agama, baik penyebaran agama dlm arti kualitatif maupun kuantitatif.
  3. Pemerintah melarang adanya paksaan memeluk/meninggalkan sebuah agama.
  4. Pemerintah melarang kebebasan untuk tak memilih agama.
  5. Sebagai fasilitas untuk merealisasikan persatuan & kesatuan bangsa. Oleh alasannya adalah itu, asas keleluasaan memeluk agama harus dibarengi dgn makna sikap toleransi antar pemeluk agama, yg mampu ditunjukkan dgn sikap saling menghargai & menghormati antara pemeluk agama yg satu dgn pemeluk agama yg lain dlm beribadah berdasarkan agama mereka masing-masing.
  6. Kehidupan beragama tak mampu dipisahkan sama sekali dr kehidupan duniawi/kemasyarakatan

Makna dr sila ke-1 Pancasila yaitu pengukuhan bahwa seluruh Bangsa Indonesia  mempercayai eksistensi Tuhan yg Maha Esa selaku pencipta alam semesta ini. Hal tersebut berarti bahwa di Indonesia tak boleh ada sikap atau pengerjaan yg sifatnya anti ketuhan atau anti terhadap

Pengertian Ketuhanan Yang Maha Esa

Keberadaan insan sebagai makhluk di dunia ini diciptakan oleh penciptaannya. Pencipta itu ialah Causa Prima yg memiliki kekerabatan dgn yg diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yg dicipta berkewajiban untuk menjalankan perintah Tuhan & menjauhi larangan-Nya.

Dalam konteks bernegara, maka penduduk yg berlandasakan Pancasila, dgn sendirinya dijamin kebebasan memeluk agama masing-masing, karena agama merupakan perintah dr Tuhan & merupakan sesuatu yg mesti dijalankan oleh insan selaku makhluk yg diciptakan oleh Tuhan.

Di Indonesia tak ada paksaan bagi seseorang untuk memeluk agama tertentu. Atau dgn kata lain setiap orang memeluk agama dlm situasi yg bebas, yg berdikari. Oleh alasannya itu, dlm definisi masyarakat yg mengakibatkan Pancasila sebagai ideologi, dgn sendirinya agama dijamin berkembang & tumbuh subur & konsekuensinya diwajibkan adanya toleransi beragama.

Secara historis, bangsa Indonesia sudah mengetahui adanya kekuatan yg ada di luar diri manusia & di luar alam yg ada ini atau adanya sesuatu yg bersifat adikodrati (di atas / di luar yg kodrat) & yg transeden (yang menangani segala sesuatu).

Sejak zaman nenek moyang sudah dikenal beberapa aliran kepercayaan yaitu paham animisme, dinamisme, sampai paham politheisme. Kekuatan tersebut terus saja meningkat di dunia hingga masuknya agama-agama Hindu, Budha, Islam, Nasrani ke Indonesia, sehingga kesadaran akan monotheisme di penduduk Indonesia semakin besar lengan berkuasa.

Keberadaan Tuhan bukanlah disebabkan oleh keberadaban makhluk hidup & siapapun, tapi sebaliknya keberadaan makhluk & siapapun justru disebabkan oleh kehendak Tuhan YME, sebab Tuhan dalah Prima Causa yakni selaku penyebab pertama & utama atas timbulnya alasannya adalah-alasannya yg lain.

Dengan demikian Ketahuan Yang Maha Esa bermakna bahwa adanya keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa Tunggal, yg membuat alam semesta beserta isinya. Diantara seluruh makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yg berkaitan dgn sila ini merupakan insan. Sebagai Maha Pencipta, kekuasaan Tuhan tak terbatas, sedangkan kekuasaan makhluk-Nya terbatas.

Indonesia didirikan atas landasan moral luhur, yg berdasarkan Ketahuan Yang Maha Esa. Sebagai konsekuensinya, maka negara menjamin pada warga negara & penduduknya untuk memeluk & beribadah sesuai dgn agama & kepercayaannya, sebagaimana yg tercantum dlm Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ketiga, yg berbunyi:

“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa….” dr bunyi kalimat ini menunjukan bahwa negara Indonesia bukan negara agama, yakni negara yg didirikan atas landasan agama tertentu, melainkan sebagai negara yg diresmikan atas landasan Pancasila atau negara Pancasila.

Butir Sila Ke-1 Pancasila

Berdasarkan MPR No. I/MPR/2003, sila ke-1 Pancasila memiliki 7 butir implementasi, yakni selaku berikut:

  1. Bangsa Indonesia menyatakan rasa percaya & bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Manusia Indonesia percaya & bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dgn agama & kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yg adil & beradab.
  3. Mengembangkan sikap saling menghormati & berhubungan antara pemeluk agama yg berlawanan-beda
  4. Membina kerukunan hidup antara sesama umat beragama & kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama & kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yaitu persoalan yg menyangkut relasi langsung manusia dgn Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati keleluasaan menjalankan ibadah sesuai dgn agama & kepercayaannya masing-masing.

Tidak memaksakan agama & kepercayaan tertentu pada orang lain.

Contoh Pengamalan Sila Ke-1

Berikut ini untuk contoh-contoh penerapan dlm perwujutan sila ke-1 Pancasila di kehidupan sehari-hari, antara lain:

  1. Meyakini adanya Tuhan yg Maha Esa
  2. Percaya & taqwa Tuhan yg Maha Esa
  3. Menghormati agama orang lain
  4. Tidak mengganggu peribadatan orang lain yg berbeda agama
  5. Menjaga kerukunan antar umat beragama di lingkungan pada proses sosial bermasyarakat
  6. Menghormati kebebasan beragama terhadap orang lain
  7. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
  8. Menjalankan ibadah sesuai dgn agama yg dianut
  9. Tidak mengusik orang yg sedang beribadah
  10. Tidak mencemooh aliran agama orang lain
  11. Menghargai perayaan hari-hari besar keagamaan
  12. Merayakan hari raya Idul Fitri bagi penganut agama Islam
  13. Merayakan hari natal bagi penganut agama Nasrani
  14. Tidak menyinggung perasaan orang yg berlainan agama
  15. Bekerjasama dlm menjaga kerukunan antar umat beragama
  16. Tekun beribadah sesuai dgn agama yg dianut
  17. Menciptakan suasana taat beribadah di dlm keluarga
  18. Tidak malas dlm beribadah
  19. Tidak melakukan tindakan yg tidak boleh agama
  20. Mengajarkan ilmu agama pada orang-orang yg seiman
  21. Tidak melakukan perbuatan yg merusak situasi kerukunan antar pemeluk agama di penduduk
  22. Menghargai bahwa setiap agama memiliki cara beribadah yg berlainan
  23. Perbedaan agama tak dijadikan selaku argumentasi untuk saling berselisih
  24. Melakukan ibadah di Pura bagi pemeluk agama Hindu
  25. Melakukan ibadah di Vihara bagi pemeluk agama Budha
  26. Bersungguh-sungguh dlm menjalankan ajaran agama
  27. Rajin beribadah & menyingkir dari perbuatan tercela
  28. Bersatu & berhubungan dgn untuk menciptakan situasi kehidupan beragama yg harmonis
  29. Berdoa pada Tuhan yg Maha Esa
  30. Menuntut ilmu agama
  31. Membina adanya saling menghormati antar pemeluk agama & penganut kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa.

Nah, itulah tadi serangkain penjelasan serta pengulasan dengan-cara lengkap yg bisa kami bagikan pada segenap pembaca terkait dgn bermacam-macam pola-teladan sikap sila ke-1 Pancasila dlm penerapan & pengamalannya di kehidupan sehari-hari. Semoga melalui artikel ini bisa memperlihatkan pengetahuan pada segenap pembaca sekalian.

  Pengertian Kemandirian, Ciri, Macam, Tujuan, Faktor, dan Contohnya