Pengertian Industri Padat Modal, Ciri, dan Contohnya

Contoh Industri Padat Modal

Mata pencaharian setiap individu dlm memmenuhi kegiatan ekonomi berlainan-beda. Hal ini disesuaikan dgn kemampuan & keahlian yg dimilikinya. Di Indonesia, selaku negara berkembang mata pencaharian yg paling secara umum dikuasai adalah di bidang pertanian. Namun, di era industri ini pula memiliki dampak pada bergesernya mata pencaharian penduduk.

Salah satunya yakni bekerja di bidang perindustrian. Oleh alasannya jumlah penduduk Indonesia yg terus bertambah, maka kebutuhanpun semakin bertambah & dikembangkanlah industri padat modal selaku wadah yg memenuhi keperluan bagi penduduk Indonesia.

Industri Padat Modal

Industri padar modal merupakan kumpulan perusahaan yg menghasilkan produk-produk serupa atau hampir serupa. Kegiatan utamanya adalah mengolah barang mentah ataupun barang yg masih setengah jadi menjadi barang jadi yg mempunyai nilai tambah (value added).

Nilai tambah tersebutlah yg lalu memberikan keuntungan bagi perusahaan yg menghasilkan produk tersebut. kegiatan industri biasanya membutuhkan modal & tenaga kerja disamping diperlukannya bahan baku, mesin, & metode bikinan.

Sehingga arti industri yg lebih banyak memakai modal untuk proses produksinya lalu disebut sebagai industri padat modal, sebaliknya apabila tenaga kerja lebih berperan aktif & dibutuhkan lebih banyak maka disebut selaku industri padat karya.

Pengertian Industri Padat Modal

Industri padat modal adalah satu dr jenis industri berdasarkan daya tampung tenaga kerja. Industri padat  modal (Capital Intensive) ialah jenis industri yg penggunaan modalnya lebih besar bila dibandingkan dgn daya tamping bagi tenaga kerja. Modal yg dimaksud dapat berupa money maupun machine. Meski demikian, bukan memiliki arti industri-industri padat modal tak memakai tenaga kerja insan.

Tenaga kerja pula diperlukan dlm proses buatan di industri padat modal. Terutama bagi tenaga kerja yg memiliki keahlian mengoperasikan mesin-mesin bikinan.

Hal ini dikarenakan sebagian besar aktivitasnya memakai mesin-mesin buatan. Kebutuhan modal pada industri padat modal tak hanya terintegrasi pada kegiatan operasionalnya saja, melainkan pula pada kegiatan pembangunannya.

Ciri Industri Padat Modal

Sama halnya dgn macam industri yg lainnya, industri padat modal pula mempunyai ciri-ciri dlm keberjalanannya, antara lain:

  1. Adanya keperluan modal yg besar

Sesuai dgn namanya, yaitu padat modal maka industri jenis ini membutuhkan rasio modal yg lebih besar jikalau dibandingkan dgn industri padat karya. Meskipun sebenarnya semua jenis usaha akan memerlukan modal besar di awal usahanya, tetapi industri padat modal ini memerlukan modal yg jauh lebih besar. Modal ini dipakai untuk kegiatan operasional & pengembangan industri.

Namun, tatkala usaha sudah berjalan & bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, maka modal yg dibutuhkan tak akan sebesar tatkala awal mengawali kegiatan perindustrian tersebut.

Hal ini tak berlaku bagi perusahaan dlm industri padat modal yg didukung oleh perputaran kas besar dr bidang lain yg sudah lebih dahulu berlangsung. Perusahaan yg demikian tak akan terpengaruh dgn adanya gejolak-gejolak modal awal yg besar tersebut.

  1. Hasil investasi terpengaruh pola & struktur biaya modal

Ketika permulaan masa penanaman modal, akan dibutuhkan modal yg besar & kinerja perusahaan akan menurun bahkan hingga negatif. Namun, tatkala dgn adanya modal tersebut dilaksanakan pengembangan usaha serta pemasaran, maka arus kas akan menjadi konkret & dihasilkanlah laba bagi perusahaan.

Dengan demikian, penanam modal perlu memperhatikan ada tidaknya peningkatan keperluan modal industri padat modal di masa mendatang.

  1. Adanya kegalauan modal penanam modal tak kembali

Besarnya modal yg dibutuhkan tatkala di permulaan kegiatan industri menjadi cemas bagi investor apabila modal yg ditanamnya tak kembali. Hal ini dikarenakan kembalinya modal berasal dr keuntungan yg diperoleh dlm kegiatan operasional perusahaan.

Namun, dlm keberjalannya, perusahaan tentu membutuhkan pengembangan & pastinya membutuhkan pula pemanis modal.

Untuk itu, modal yg diharapkan pun semakin besar, kekhawatiran modal tak kembali pun semakin besar. Hal ini mampu terjadi apabila hasil operasional mengalami kegagalan & tak dihasilkan nilai ekonomi yg mencukupi untuk pengembalian modal.

  1. Adanya halangan bagi pelaku perjuangan

Tidak semua pelaku perjuangan mampu dgn gampangnya memasuki industri padat modal. Hal ini dikarenakan industri padat modal membutuhkan modal yg besar & keahlian pengembangan yg lebih kompleks. Sehingga, terdapat hambatan bagi pelaku usaha yg terpikatbergabung dgn industri padat modal.

Namun, bagi pelaku perjuangan yg sukses memasuki sektor industri padat modal akan mendapatkan keuntungan yg besar. Biasanya, investor yg mampu memasuki industri padat modal ini yaitu penanam modal yg yang tak memiliki kegelisahan akan tak kembalinya modal yg ditanamkan sebab ia berorientasi pada keuntungan besar yg akan diperolehnya, tentu dgn diimbangi kinerja yg memadai.

Contoh Industri Padat Modal

Industri padat modal biasanya meliputi perusahaan-perusahaan besar sebab tingginya tingkat modal yg dibutuhkan. Selain itu, perusahaan yg tergolong industri padat moda merupakan yg menciptakan produk dasar sehingga dlm proses pengadaannya membutuhkan mesin-mesin berteknologi canggih. Contoh sektor perjuangan industri padat modal adalah selaku berikut.

  1. Sektor usaha pertambangan, mirip PT. Freeport

Sektor usaha pertambangan dapat digolongan sebagai industri padat modal alasannya adalah dlm kegiatan operasional & pengembangannya memerlukan modal yg besar atau dapat dikatakan haus modal. Modal tersebut dipakai untuk pembelian lahan (area konsesi), perizinan, perlengkapan berat & biaya eksplorasi.

Oleh alasannya adalah itu, pada usaha di sektor ini lazimnya diatur oleh pemerintah bersama perusahaan-perusahaan swasta yg bisa untuk menanamkan modal yg besar demi keberjalanan perjuangan. Meskipun menghabiskan ongkos modal yg besar, tetapi perjuangan di sektor pertambangan akan menunjukkan hasil yg menjanjikan tatkala berhasil melaksanakan bisnisnya, sehingga menjadi daya Tarik bagi penanam modal.

  1. Sektor transportasi

Sektor transportasi merupakan klasifikasi perusahaan dlm industri padat modal. Sub sektornya termasuk transportasi darat, udara, maupun bahari. Sektor perjuangan ini memerlukan ongkos modal yg besar untuk pengadaan alat angkutanmaupun insfrastruktur lain seperti dibutuhkannya pembangunan rel kereta api.

Biaya modal ini akan kian dirasa besar jumlahnya apabila mata uang yg dipakai dlm pembelian adalah mata uang abnormal, terutama tatkala nilai Rupiah melemah. Contoh dlm kehidupan sehari-hari mirip PT. KAI, PT. BIJB, & perusahaan-perusahaan transportasi yang lain.

  1. Industri alat elektronik

Industri alat elektronik merupakan teladan dr industri padat modal. Hal ini dikarenakan dlm pembuatan alat-alat elektronik seperti televisi, handphone, AC, & lain sebagainya membutuhkan teknologi yg mutakhir serta tenaga kerja yg benar-benar memiliki keahlian, sehingga akan diperoleh hasil produk yg bermutu.

Ibaratnya, perusahaan yg bergerak di sektor ini akan berusaha untuk membuat barang berteknologi tinggi dgn menggunakan mesin yg berteknologi tinggi pula.

Sehingga, sudah pasti biaya modal yg diharapkan akan lebih besar bila dibandingkan dgn modal yg diperlukan pada perjuangan di sektor yg lainnya. Contoh dlm kehidupan sehari-hari mirip perusahaan Samsung, Panasonic, LG, & lain sebagainya.

Maka, itulah tadi klarifikasi & ulasan yg bisa kami berikan pada pembaca terkait dgn referensi dlm pemahaman industri padat modal, ciri, & contohnya yg ada di Indonesia. Semoga memperlihatkan literasi yg sungguh berkhasiat.

Sumber Tulisan

Widianto, A. 2018. Industri Padat Modal. www.bolasalju.com/artikel/edukasi/industri-padat-modal/ (diakses pada 11 Maret 2020).

  Seorang pria berambut keriting-tidak lesung pipi (AAll) menikah dengan wanita berambut lurus-berlesung pipi (aaLL).