Pengertian Pengendalian Sosial, Ciri, Sifat, Bentuk, dan Contohnya

Pengendalian Sosial Adalah

Istilah pengendalian sosial yg pula dikenal dgn kontrol sosial seperti yg didefinisikan oleh Merriam Webster dikenal sebagai aturan & tolok ukur tertentu dlm masyarakat yg bikin individu terikat pada persyaratan konvensional serta penggunaan prosedur formal. Istilah kendali sosial pula telah dikaitkan dgn perumpamaan kenakalan, yg didefinisikan sebagai penyimpangan sosial, yg merupakan pelanggaran terhadap budpekerti istiadat, norma sosial, & aturan yg berlaku.

Salah satu ciri pengendalian sosial yakni mampu dilaksanakan oleh individu terhadap individu, kelompok terhadap kalangan atau kelompok kepada individu. Pengendalian sosial dlm penduduk bisa bersifat preventif, kuratif, & persuasif, dgn bentuk tindakan yg berbeda-beda. Pengendalian sosial berfungsi untuk menumbuhkan budaya aib. Contoh langkah-langkah pengendalian sosial misalnya penyuluhan perihal bahaya narkoba & seks bebas, & lain-lain.

Pengendalian Sosial

Roodenburg mengidentifikasi konsep pengendalian sosial selaku desain klasik. Sementara desain kontrol sosial telah ada sejak pembentukan atas makna sosiologi terencana, maknanya telah berubah dr waktu ke waktu. Awalnya, rancangan ini cuma merujuk pada kesanggupan masyarakat untuk mengontrol dirinya sendiri.

Namun, pada 1930-an, perumpamaan ini mengambil makna yg lebih modern perihal konversi individu menjadi konformitas. Akademisi mulai mempelajari teori kendali sosial sebagai bidang yg terpisah pada permulaan kurun ke-20.

Istilah Kontrol Sosial pertama kali diciptakan oleh Albion Woodbury Small & George Edgar Vincent pada tahun 1894. Beberapa filsuf sosial telah memainkan peran dlm pengembangan kontrol sosial mirip Thomas Hobbes dlm karyanya Leviathan yg membahas tatanan sosial & bagaimana negara menggunakan kekuatan sipil & militer.

Serta ihwal Kejahatan & eksekusi Cesare Beccaria yg menyatakan bahwa orang akan menyingkir dari sikap kriminal jika tindakan mereka menghasilkan eksekusi yg lebih keras, yg menyatakan bahwa pergantian eksekusi akan bertindak sebagai bentuk kontrol sosial.

Masyarakat menggunakan hukuman tertentu untuk menegakkan standar perilaku yg dianggap mampu diterima dengan-cara sosial. Individu & institusi menggunakan kontrol sosial untuk menetapkan norma & aturan sosial, yg dapat dilakukan oleh teman, keluarga, organisasi negara & agama, sekolah, & kawasan kerja.

Pengertian Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial ialah suatu cara yg dijalankan oleh penduduk untuk membendung berlangsugnya kekeliruan sosial dgn cara membujuk & membimbing masyarakat untuk bertingkah & berwatak sesuai dgn norma & nilai yg berlaku.

Pengendalian sosial diraih melalui banyak sekali cara, tergolong lewat norma sosial, aturan, aturan, & struktur sosial, ekonomi, & kelembagaan. Kenyataannya, tak akan ada penduduk tanpa pengendalian sosial, lantaran penduduk tak mampu berfungsi tanpa tatanan sosial yg disepakati & ditegakkan yg memungkinkan kehidupan sehari-hari & pembagian kerja yg kompleks menjadi mungkin.

Tatanan sosial dihasilkan yaitu lewat proses sosialisasi yg berjalan seumur hidup yg dialami setiap orang. Melalui proses sosial ini, kita diajarkan sejak lahir norma-norma, aturan, & impian perilaku & interaksi yg lazim bagi keluarga kita, kelompok sebaya, komunitas, & penduduk yg lebih besar.

Definisi sosialisasi mengajarkan kita bagaimana berpikir & berperilaku dgn cara yg diterima, & dgn melakukannya, dengan-cara efektif mengendalikan partisipasi kita dlm penduduk . Organisasi fisik penduduk pula merupakan cuilan dr kontrol sosial.

Misalnya, jalan beraspal & sinyal kemudian lintas mengontrol, setidaknya dengan-cara teori, sikap orang tatkala mereka mengendarai kendaraan. Trotoar & penyeberangan mengontrol lalu lintas pejalan kaki.

Ketika kita gagal untuk menyesuaikan diri dgn norma, aturan, & cita-cita sosial, kita akan menerima sanksi yg mengingatkan kita akan pentingnya berperilaku sesuai nilai & norma, & sanksi tersebut pula berfungsi untuk mengendalikan perilaku kita.

Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli

Adapun definisi pengendalian sosial berdasarkan para jago, antara lain:

  1. Bruce J. Cohen, Pengertian pengendalian sosial ialah fasilitas atau metode yg digunakan untuk mendorong seseorang untuk bertingkah selaras dgn kehendak rakyat dlm kelompok besar atau khusus.
  2. Horton, Definisi pengendalian sosial mampu didefinisikan selaku semua jalan & proses dimana sekelompok orang atau penduduk , sehingga anggotanya mampu bertindak sesuai dgn golongan/penduduk .
  3. Joseph S. Roucek, Arti pengendalian sosial merupakan ungkapan kolektif yg mengacu pada proses yg direncanakan atau tak direncanakan untuk mengajar, membujuk atau memaksa individu supaya mengikuti keadaan dgn kebiasaan & nilai-nilai kalangan.
  4. Peter L. Berger, Makna pengendalian sosial merupakan aneka macam cara yg digunakan oleh penduduk untuk mengekang pemberontak/pembangkang.
  5. Soetandyo Wignyo Subroto, pengendalian sosial merupakan sanksi, yg merupakan bentuk penderitaan yg sengaja disediakan oleh masyarakat.
  6. Astrid S. Susanto, Definisi pengendalian sosial dapat didefinisikan selaku mengontrol psikologis & non-fisik sebab akan menjadi “tekanan mental” terhadap individu sehingga individu akan bersikap & bertindak sesuai dgn penilaian dlm kalangan.

Ciri Pengendalian Sosial

Pengedalian sosial memiliki beberapa ciri, antara lain:

  1. Suatu cara/metode atau teknik untuk menertibkan penduduk /individu.
  2. Dapat dijalankan oleh individu kepada individu, golongan kepada kelompok atau kelompok terhadap individu.
  3. Bertujuan meraih keserasian antara stabilitas dgn pergantian-pergantian yg terus terjadi dlm masyarakat.
  4. Dilakukan dengan-cara timbal balik walaupun terkadang tak disadari oleh kedua belah pihak.

Sifat Pengendalian Sosial

Sifat-sifat pengendalian sosial mampu dibedakan menjadi tiga:

  1. Preventif

Pengendalian sosial bersifat preventif yaitu pengendalin sosial yg dilakukan sebelum terjadinya penyimpangan kepada nilai & norma sosial yg berlaku di penduduk . Atau dgn kata lain tindakan preventif adalah tindakan pencegahan.

Contoh pengendalian sosial preventif contohnya seorang ibu melarang anak lelakinya merokok lantaran

merokok dapat menghancurkan kesehatan, Polisi menegur pemakai jalan raya yg melanggar rambu-rambu kemudian lintas.

  1. Kuratif

Pengendalian sosial bersifat kuratif yaitu pengendalian sosial yg dikerjakan pada dikala terjadi penyimpangan sosial. Contoh pengendalian sosial kuratif misalnya seorang guru menegur & menasihati siswanya lantaran tertangkap basah menjiplak pada ketika ulangan.

  1. Represif

Pengendalian sosial bersifat represif yaitu pengendalian sosial yg bermaksud mengembalikan keharmonisan yg pernah terusik karena terjadinya sebuah pelanggaran. Pengendalian ini dikerjakan sesudah seseorang melakukan penyimpangan.

Contoh pengendalian sosial represif misalnya seorang guru selaku mahluk sosial memberi pemanis pekerjaan rumah dua kali lipat saat mengenali siswanya tak mengerjakan pekerjaan rumah yg ditugaskan padanya.

Bentuk Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial memiliki bentuk yg bermacam-macam, antara lain:

  1. Pendidikan

Bentuk pengendalian sosial yg satu ini mesti diberikan oleh orang bau tanah di rumah maupun oleh pihak sekolah biar akseptor didik mengetahui perihal norma & nilai yg berlaku di masyarakat.

  1. Agama

Bentuk pengendalian sosial lewat agama merupakan cara untuk mengendalikan kehidupan sosial melalui pendekatan rohani dgn mengajarkan apa yg baik & buruk menurut kitab suci.

  1. Teguran

Bentuk pengendalian sosial lewat teguran mampu dilaksanakan dengan-cara lisan maupun goresan pena untuk memberikan kritik kepada perbuatan seseorang yg melanggar aturan semoga tak di lakukan lagi.

  1. Gosip

Bentuk pengendalian sosial lewat gossip merupakan bentuk kontrol sosial dgn cara membahas kesalahan seseorang dr mulut ke lisan sehingga mampu membuat individu yg dibicarakan merasa malu.

  1. Sanksi atau Hukuman

Bentuk pengendalian sosial yg dilakukan dgn memberikan hukuman atau hukuman merupakan bentuk pengendalian sosial pada pelanggar aturan dengan-cara pribadi untuk menawarkan imbas jera.

  1. Intimidasi

Bentuk pengendalian sosial lewat merupakan bentuk kontrol sosial yg dilakukan dgn cara paksa pada pihak yg melanggar aturan.

  1. Ostrasisme

Bentuk pengendalian sosial melalui ostrasisme merupakan bentuk kendali sosial yg dilaksanakan dgn cara membiarkan pelaku pelanggaran tetap melaksanakan kesalahannya, tetapi penduduk sekitarnya akan mengacuhkan atau tak akan berbicara dgn orang tersebut.

Tujuan Pengendalian Sosial

Tujuan pengendalian adalah untuk melakukan kendali terhadap orang dengan-cara efektif. Menurut Kimball Young, tujuan dr pengendalian sosial adalah “untuk mewujudkan konformitas, solidaritas, & kontinuitas kalangan atau penduduk tertentu”.

Tiga tujuan kendali sosial yg disebutkan oleh Kimball Young tersebut  mampu diuraikan selaku berikut:

  1. Kontrol Sosial menghasilkan konformitas sosial

Inilah tujuan utama kontrol sosial. Masyarakat sungguh kompleks, maka norma diferensial masyarakat yg multi-kelompok mesti hidup berdampingan. Akibatnya, pola sikap kelompok yg berlainan berbeda dengan-cara signifikan.

Tetapi perbedaan-perbedaan ini seharusnya tak diperbolehkan melampaui batas toleransi. Orang harus dibuat mencicipi keperluan akan keselamatan. Demi keamanan, mereka berkewajiban, untuk menerima kepatuhan. Kontrol sosial dgn demikian memperlihatkan kesesuaian.

  1. Kontrol Sosial mewujudkan solidaritas

Tujuan utama kedua dr kendali sosial yaitu untuk menciptakan dlm benak orang-orang perasaan identitas & solidaritas. Agar masyarakat berfungsi dgn baik & tanpa kendala, banyak sekali organisasi & institusi sistem sosial harus diintegrasikan dgn baik.

Kalau tidak, di dunia yg kompetitif ini, golongan yg lebih lemah dapat sepenuhnya dieksploitasi oleh yg lebih berpengaruh, atau kelompok yg sama kuatnya mungkin saling berbenturan di antara mereka sendiri & merusak perdamaian & ketertiban.

Beberapa golongan bahkan dapat menyebarkan sikap anti-sosial & menjadikan bahaya permanen bagi organisasi masyarakat. Menjadi penting bagi penduduk untuk membangun keseimbangan yg masuk nalar antara berbagai kalangan & forum.

  1. Kontrol Sosial menjamin kelangsungan golongan sosial atau masyarakat

Masyarakat tak cuma berjuang untuk stabilitas & solidaritas tetapi pula untuk kelangsungan hidup atau kelangsungan mereka sendiri. Kontinuitas yakni landasan yg menjadi sandaran masa depan masyarakat. Masyarakat menjaga kesinambungannya dgn mengendalikan dengan-cara efektif orang-penduduknya & kalangan mereka.

Karena kontinuitas ini, fasilitas kontrol sosial menjadi bagian dr budaya. Sebagai kepingan dr budaya mereka ditransmisikan dr satu generasi ke generasi yang lain. Dengan demikian, berbagai alat kendali sosial berfungsi tanpa tamat untuk menjaga kelangsungan penduduk .

Fungsi Pengendalian Sosial

Fungsi pengendalian sosial dlm masyarakat diantaranya yakni:

  1. Untuk menjaga ketertiban sosial

Jika nilai-nilai & norma-norma sosial dijalankan oleh semua penduduk , maka ketertiban sosial dlm penduduk bisa terpelihara. Salah satu cara untuk menanamkan nilai & norma sosial yaitu lewat forum pendidikan & keluarga. Melalui lembaga tersebut anak akan diarahkan untuk meyakini nilai & norma sosial.

  1. Untuk menghalangi penyimpangan terhadap nilai & norma sosial di  masyarakat

Melalui eksistensi pengendalian sosial seseorang atau masyarakat akan mempertimbangkan balasan apabila melakukan perilaku yg menyimpang.

  1. Untuk berbagi budaya malu

Pada dasarnya masing-masing individu mempunyai yg namanya “rasa malu“, karena rasa aib berhubungan dgn harga diri seseorang. Harga diri seseorang akan turun apabila ia melakukan kesalahan yg melanggar norma-norma sosial di dlm masyarakat.

Apabila seseorang melaksanakan kesalahan maka masyarakat akan mencela. Celaan tersebut akan menyadarkan seseorang untuk tak mengulangi pelanggaran terhadap norma. Jika setiap perbuatan melanggar norma dicela maka “budaya malu“ akan timbul dlm diri seseorang.

  1. Untuk menciptakan & menegakkan tata cara hukum

Sistem hukum yakni aturan yg disusun dengan-cara resmi & diikuti sanksi tegas yg harus diterima oleh seseorang yg melaksanakan penyimpangan.

Contoh Pengendalian Sosial

Berikut ini, beberapa acuan tindakan pengendalian sosial yg terjadi di penduduk , antara lain:

  1. Polisi memberikan penyuluhan pada masyarakat yg berhubungan dgn pentingnya berkendara dgn perlengkapan yg lengkap, & berkendara aman demi mencegah terjadinya kecelakaan saat berada di jalanan.
  2. Pihak sekolah yg mendata murid-murid yg terlambat tiba ke sekolah setiap hari aktif belajar.
  3. SATLANTAS yg diposisikan di beberapa titik-titik tertentu di jalan setiap harinya bertugas untuk menyadarkan masyarakat mengenai tata tertib kemudian lintas di jalanan & kelangsungan kemudian lintas.
  4. Pemberian hukuman atau hukuman pada tersangka yg berkategori pada perkara pemahaman korupsi, sebagai wujud derma imbas jera dikarenakan telah melanggar norma & aturan yg berlaku.
  5. Orangtua yg memantau kemajuan & pergaulannya anak-anaknya dengan-cara eksklusif
  6. Aparat petugas membubarkan demonstrasi yg kerap kali berujung dgn aksi anarkis dgn cara kekerasan, mirip melempar gas air mata, & lain sebagainya.
  7. Untuk menangkal terjadinya tawuran pelajar, sebaiknya pelajar diberikan ilmu sosial budaya lebih dalam. Hal ini karena, ilmu sosial budaya mempunyai manfaat untuk pelajar, yaitu semoga tak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.

Itulah tadi penjelasan serta pengulasan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pengertian pengendalian sosial menurut para andal, ciri, sifat, bentuk, tujuan, fungsi, & misalnya di masyarakat. Semoga memalalui artikel ini mampu memperlihatkan pengetahuan serta menambah pengetahuan mendalam.

  5 Contoh Masalah Sosial yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup