Pengertian Kognisi, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Kognisi Adalah

Kognisi menjadi ungkapan yg merujuk pada proses sosial terkait mental yg terlibat dlm memperoleh pengetahuan & pemahaman. Proses-proses ini sendiri termasuk berpikir, mengetahui, mengingat, menilai & memecahkan duduk perkara.

Atas penjelasan tersebutlah maka fungsi otak tingkat tinggi & meliputi bahasa, imajinasi, persepsi, & perencanaan. Kognisi ditandai oleh beberapa ciri termasuk penginderaan, perkumpulan, fantasi, jawaban, intuisi, & lain-lain. Sehingga dlm proses pembelajaran di kelas, ranah kognisi atau kognitif bisa dinilai dr 6 jenis sikap, yg meliputi pengetahuan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, & penilaian. Salah satu acuan kognisi dlm psikologi misalnya belajar, lantaran melalui proses ini otak kita terhubung dgn desain yg kita pelajari dgn cara yg berlainan untuk mengingat apa yg telah kita pelajari.

Kognisi

Kognisi dengan-cara etimologis berasal dr bahasa Latin, yakni “cognoscere” yg artinya mengetahui, to how to recognoze yang mana mempunyai definisi kognisi ialah suatu proses mental yg dengannya seorang individu menyadari & menjaga relasi sosial dgn lingkungannya baik lingkungan dlm maupun lingkungan luarnya (fungsi mengenal).

Bagian-belahan dr proses kognisi bukanlah kekuatan yg terpisah-pisah, namun bantu-membantu itu merupakan cara dr seorang individu untuk berfungsi dlm hubungannya dgn lingkungannya.

Sejarah Singkat Studi Kognisi

Studi ihwal bagaimana kita berpikir berasal dr zaman para filsuf Yunani kuno, Plato & Aristoteles. Pendekatan Plato untuk mempelajari pikiran menyarankan bahwa orang memahami dunia dgn terlebih dulu mengidentifikasi prinsip-prinsip dasar yg terkubur jauh di dlm diri mereka & kemudian memakai pemikiran rasional untuk membuat pengetahuan.

Sudut pandang ini kemudian diusulkan oleh para filsuf seperti Rene Descartes & mahir bahasa Noam Chomsky. Pendekatan pada kognisi ini sering disebut sebagai rasionalisme. Di sisi lain, Aristoteles, yakin bahwa orang memperoleh wawasan mereka lewat observasi mereka kepada dunia di sekeliling mereka.

Pemikir selanjutnya tergolong John Locke & B.F. Skinner pula mengusulkan sudut pandang ini, yg sering disebut sebagai empirisme. Selama masa-masa awal psikologi & untuk paruh pertama abad kedua puluh, psikologi sebagian besar didominasi oleh psikoanalisis, behaviorisme, & humanisme.

Akhirnya, bidang studi formal yg semata-mata ditujukan untuk studi kognisi timbul selaku cuilan dr “revolusi kognitif” tahun 1960-an. Bidang psikologi yg berkaitan dgn studi kognisi dikenal sebagai psikologi kognitif.

Salah satu definisi paling awal perihal kognisi disajikan dlm buku teks pertama ihwal psikologi kognitif yg diterbitkan pada tahun 1967. Menurut Neisser, kognisi adalah “proses-proses di mana input indera diubah, dikurangi, dielaborasi, disimpan, dipulihkan, & dipakai”.

Pengertian Kognisi

Kognisi ialah ungkapan yg digunakan oleh jago psikologi untuk menerangkan  semua acara mental yg berkaitan dgn persepsi, pikiran, ingatan, & pengolahan isu yg memungkinkan seseorang mendapatkan wawasan, memecahkan dilema, & mempersiapkan masa depan.

Pengertian Kognisi Menurut Para Ahli

Adapun definisi kognisi menurut para jago, antara lain adalah selaku berikut;

  1. Salso, Kognisi merupakan studi ilmiah ihwal jiwa yg berpikir & berhubungan dgn bagaimana kita mengamati & memperoleh isu, bagaimana informasi disimpan & diproses dlm otak, serta bagaimana memecahkan persoalan, berfikir & merumuskan bahasa.
  2. Naisser, Pengertian kognisi ialah kegiatan manusia untuk mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, & menggunakan pengetahuan.
  3. Myers, Definisi kognisi yaitu semua acara mental yg berhubungan dgn berpikir, memahami, & mengenang.
  4. Drever, Kognisi merupakan ungkapan biasa   yg meliputi segenap versi pengertian, yakni persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian, & akal budi.
  5. Margaret W. Matlin, Kognisi ialah acara mental yg melibatkan kegiatan memperoleh, menyimpan, mencari, & menggunakan ilmu pengetahuan.

Ciri Kognisi

Dalam arti psikologi, kognisi ialah proses psikologis yg berkaitan dgn bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, memperhatikan, membayangkan, memperkirakan, menganggap, & mempertimbangkan lingkungannya.

Gejala kognisi dlm psikologi ialah proses mental karena kognisi merefleksikan pemikiran & tak bisa diamati dengan-cara eksklusif.

Berikut ini beberapa ciri atau gejala kognisi dlm psikologi yg bisa dilhat dr perilaku yg ditampilkan seseorang:

  1. Penginderaan

Penginderaan yakni penyaksian indera seseorang atau sebuah stimulus yg tak bisa diartikan dengan-cara terang menjadi sesuatu yg dipahami seseorang. Melalui proses penginderaan inilah seluruh organ dlm tubuh manusia bisa berfungsi.

  1. Pengamatan

Pengamatan bisa dilaksanakan dgn cara mengenali obyek, mengidentifikasikan, & kemudian menterjemahkan ke dlm pemahaman-pemahaman yg sesuai & dimengerti untuk menawan sebuah kesimpulan gres  mengenai apa yg seseorang alami.

  1. Reproduksi

Reproduksi merupakan gejala kognisi dlm psikologi yg dengan-cara eksklusif berasal dr jiwa yg mampu menjadikan balasan menuju kesadaran seseorang, yg dimulai dr mengenang sesuatu yg telah diperhatikan & dialami menjadi sesuatu yg tak mengerti & terus dimasak menjadi obyek atau hal yg dipahami seseorang & terwujud dlm tingkah lakunya mengenai pemahaman akan hal tersebut.

  1. Asosiasi

Asosiasi merupakan korelasi antara fikiran satu dgn anggapan yg lain dlm satu jiwa yg satu sama lain dikaitkan & diambil mana yg terkuat atau mana yg paling benar menurutnya.

  1. Fantasi

Fantasi ialah pemikiran mengenai bayangan atau sesuatu yg dikembangkan dlm khayalan. Fantasi merupakan sesuatu yg tak terbatas & gejalanya susah diamati dengan-cara pribadi karena tak semua fantasi bisa ditunjukkan dlm dunia nyata.

  1. Memori

Memori ialah beragam bentuk tanda-tanda psikologi yg memperlihatkan bahwa sesuatu yg diperhatikan tak mampu eksklusif hilang begitu saja, tetapi akan terekam & tersimpan dlm otak, untuk kemudian dipikirkan & diambil sebuah kesimpulan.

  1. Lupa

Lupa merupakan tanda-tanda kognisi dlm psikologi yg dialami oleh setiap manusia & bisa diperhatikan perilakunya dengan-cara eksklusif. Gejala ini kadang-kadang tak bisa dibedakan antara mana yg benar & mana yg salah. Untuk mengetahui hal tersebut bisa dilaksanakan dgn menggunakan pendekatan psikologi.

  1. Berfikir

Berfikir ialah tahap di mana seseorang ingin membuat kesimpulan atau ingin menciptakan obyek yg baru dr obyek yg usang. Melalui proses berpikir seseorang bisa menyebarkan suatu obyek yag diamati & mengetahui faedah dr obyek yg diamati tersebut.

  1. Tanggapan

Tanggapan ialah kesan yg dialami seseorang sesudah proses observasi berhenti & setelah lewat proses berpikir. Tanggapan bisa berupa hal-hal yg bisa diamati dengan-cara pribadi. Misalnya, seperti ungkapan setuju atau tak oke atau bisa pula dikerjakan dgn memperlihatkan gejala yg tak ditampilkan dengan-cara pribadi, contohnya diam dgn lisan yg pertanda ketidak-setujuannya.

  1. Intuisi

Intuisi merupakan tanda-tanda kognisi dlm psikologi yg berupa kesanggupan untuk memahami sesuatu tanpa akal sehat rasional & muncul dr alam bawah sadar. Intuisi tak bisa diterangkan dengan-cara langsung alasannya bekerjasama dgn perasaan pribadi serta mempunyai penilaian khusus akan sesuatu hal yg tak bisa diterangkan pada orang lain.

Aspek yg Mempengaruhi Kognisi

Adapun bisa disebutkan bahwa kognisi merupakan tindakan mental atau proses memperoleh wawasan & pengertian lewat pikiran, pengalaman, & indera. Kognisi seseorang dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya yaitu:

  1. Fisik

Faktir interaksi fisik antara individu atau kelompok dgn dunia luar mampu menjadi sumber wawasan gres. Melalui interaksi terkait dgn relasi afeksi & kognisi tersebut maka seseorang akan memperoleh pengalaman serta mengembangkannya.

  1. Kematangan Sistem Saraf

Faktor kematangan metode syaraf pula besar lengan berkuasa kepada kognisi seseorang sebab itu memungkinkan seseorang mendapatkan faedah dengan-cara optimal dr pengalaman fisik, sehingga memungkinkan seseorang untuk  berkembang, sedangkan dlm kondisi kematangan yg kurang hal itu justru akan membatasi perkembangan prestasi dengan-cara kognisi.

  1. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial pula kuat terhadap pertumbuhan kognisi seseorang. Lingkungan sosial tersebut meliputi peran bahasa & pendidikan. Pengalaman fisik bisa memacu atau menghalangi pertumbuhan kognisinya.

Jenis Kognisi

Dalam proses pembelajaran, penguasaan materi adalah hasil mencar ilmu dr ranah kognitif. Sudijono (20018) mengemukakan bahwa ranah kognisi tersebut terdiri atas 6 jenis peilaku, yaitu:

  1. Pengetahuan (knowledge)

Yaitu bagian kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengetahui kembali perihal nama istilah, ilham, tanda-tanda, rumus-rumus & sebagainya tanpa disertai kemampuan untuk menggunakannya.

  1. Pemahaman (comprehension)

Yaitu kesanggupan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu sesudah sesuatu itu diketahui & dikenang. Seorang siswa dikatakan memahami sebuah bahan jika ia bisa menunjukkan penjelasan atau memberi uraian yg lebih rinci tentang hal itu dgn kata-katanya sendiri.

  1. Penerapan atau aplikasi (application)

Yaitu kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mengaplikasikan ilham-wangsit yg biasa , tata cara maupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori, & sebagainya dlm situasi yg gres & kasatmata.

  1. Analisis (analysis)

Yaitu kesanggupan seseorang untuk merinci atau menguraikan sebuah bahan atau kondisi berdasarkan bagian-potongan yg lebih kecil & mampu untuk mengetahui kekerabatan diantara cuilan-cuilan atau faktor-faktor yg satu dgn fakto-faktor yg yang lain.

  1. Sintesis (synthesis)

Yaitu kemampuan berpikir memadukan pecahan-kepingan atau unsur-unsur dengan-cara logis sehingga bermetamorfosis menjadi sebuah pola yg berstruktur atau berupa pola gres.

  1. Penilaian atau penilaian (Evaluation)

Yaitu kesanggupan seseorang untuk bikin pertimbangan terhadap situasi, nilai, atau ilham, misalnya, tatkala seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan bisa memilih satu opsi yg terbaik, sesuai dgn patokan-patokan atau tolok ukur yg ada.

Contoh Kognisi

Berikut ini beberapa contoh kognisi dlm psikologi atau yg bisa dikatakan sebagai psikologi kognitif:

  1. Membuat penilaian tentang sesuatu menurut isu yg Anda terima yg diproses otak Anda.
  2. Belajar yaitu acuan dr kognisi. Cara otak kita menghubungkan tatkala kita mempelajari konsep dgn cara yg berbeda untuk mengenang apa yg sudah kita pelajari.
  3. Kemampuan kita untuk bernalar melalui logika adalah pola utama dr kognisi. Orang memang memiliki cara berpikir yg berlainan jika kita berpikir wacana kenapa orang berbelanja barang tertentu saat berbelanja.
  4. Kemampuan kita untuk menyelesaikan problem berhubungan dgn fungsi otak kognitif. Jika mobil kita rusak, kita dapat menilik daftar hal-hal yg kita kenal yg memungkinkan kita untuk mencari tahu apa yg sesungguhnya menimbulkan masalah.
  5. Dalam pendidikan, guru harus sepenuhnya menyadari kemajuan kognitif anak pada usia yg berbeda. Seorang anak berusia 6 tahun tak cukup mempunyai kemampuan untuk menerapkan fungsi matematika tertentu ke dunia nyata.

Nah, itulah tadi serangkain postingan yg sudah bisa kami tuliskan dengan-cara lengkap pada segenap pembaca terkait dgn pengertian kognisi berdasarkan para hebat, ciri, faktor mempengaruhi, jenis, & misalnya dlm kehidupan sehari-hari. Semoga bisa menunjukkan referensi yg bermakna.

  Dua benda bermassa MA = 20 kg dan MB = 10 kg dihubungkan dengan tali seperti gambar.