Pengertian Disorganisasi Sosial, Ciri, dan Dampaknya

Disorganisasi Sosial

Perkembangan teknologi pada hakekatnya semakin maju tentu saja kuat terhadap segala hal, mulai dr pekerjaan yg bisa dilaksanakan dgn lebih singkat, bahkan hingga dgn perubahan arti sikap penduduk yg memiliki aliran jauh lebih didepan.

Umumnya pengaruh teknologi ini memang tak mampu dihindari oleh siapapun, alasannya sifatnya yg kompleks, luas & bisa dipakai oleh semua kelompok. Sehingga kondisi ini memberikan dampak kasatmata ataupun efek negatif mirip disorganisasi sosial.

Disorganisasi Sosial

Disorganisasi sosial ialah suatau tanda lepasnya keterikatan tatanan sosial dr suatu institusi sosial maupun individu.

Umumnya keadaan mirip ini mampu terjadi karena adanya fenomena sosial dr efek terjadinya perubahan sosial di lingkup masyarakat. Sehingga mereka mengalami perubahan tatanan hidup yg awalnya dilakukan dgn sarat adab istiadat, norma-norma, justru kian berkembang, semua hal tersebut hilang dgn sendirinya.

Ciri Disorganisasi Sosial

Ciri dr disorganisasi sosial antara lain selaku berikut;

  1. Terjadinya pergeseran tatanan hidup

Pergerseran ini sendiri yaitu adanya perubahan baik dengan-cara eksklusif, cepat, maupun sedikit demi sedikit dlm hidup penduduk . akan tetapi perubahan yg teradi dengan-cara cepat tanpa adanya anutan jangka panjang justru mampu mencelakakan kehidupan setiap individu.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Umumnya masyarakat sudah terbiasa dgn adanya keterikatan sosial, sehingga pada saat perubahan tatanan hidup ini datang dgn tiba-tiba & tak adanya filter maka ditakutkan akan terjadi kegoyahan dlm hidup penduduk itu sendiri.

  1. Munculnya sikap individualistik

Sikap individualistik pada dasarnya adalah kondisi dimana insan memilih untuk melaksanakan hidupnya dgn dirinya sendiri tanpa adanya campur tangan dr orang lain atau siapapun.  Karakter individualistik ini cenderung akan timbul tatkala setiap insan merasa sudah mendapatkan kebebasan & sudah hilang rasa sosialnya.

Sehingga hal ini masuk kedalam ciri disorganisasi, alasannya sikap perorangan itu merupakan keadaan yg menilai  bahwa dirinya mampu untuk melaksanakan segala sesuatu tanpa bantuan orang lain. Padahal di lingkup masyarakat tatanan hidup yg bahwasanya bukanlah semacam itu, mengenang insan ialah makhluk sosial, yg harus saling begotong royong.

  1. Berperilaku bernafsu

Perilaku agresif adalah sikap manusia yg mengira bahwa dirinya yakni sosok paling benar & tak mau disalahkan dlm hal apapun, sehingga membuat dirinya ingin memberontak pada kesempatan yg sekiranya bisa dilaksanakan.

Karakter mirip ini lebih sering terjadi pada dikala individu tak dapat mengontrol dirinya dlm lingkup masyarakat, alasannya menilai bahwa tak adanya aturan yg mengikat dirinya untuk bertingkah lebih baik lagi.

Maka dr itu kejadian inilah yg menjadi salah satu ciri dr disorganisasi sosial. Mengingat seseorang yg berperilaku bergairah tanpa mengenal lingkungan yg sedang mereka hadapi adalah acuan perilaku yg buruk & seolah-olah tak ada norma yg mengikatnya untuk menjadi lebih baik.

  1. Terjadinya perubahan pola pikir yg lebih maju

Disorganisi sosial tentunya tak akan terjadi apabila manusia hanya berjalan ditempat. Maka dr itu perubahan sosial ini condong teradi dgn adanya ciri pola pikir yg lebih maju. Sehingga hal tersebut membuat penduduk pada umumnya menginginkan perubahan tanpa adanya aturan-hukum sosial yg mengikatnya.

Kebebasan yg diperoleh dianggap bahwa hal tersebut yaitu suatu pertumbuhan untuk memperbaiki kehidupan. Akan tetapi perlu dikenang kian bebas seseorang tanpa adanya batasan yg sebaiknya tak dilanggar justru akan menciptakan hidup orang tersebut terlalu riskan untuk semua hal.

Maka dr itu akan lebih baik apabila perubahan itu terjadi tetapi tetap adanya pegangan yg kuat semoga hidup tetap sebanding.

  1. Timbulnya modernisasi

Modernisasi ialah kondisi dimana gaya hidup kian meningkat & terbuka luas pada dunia luar. Pada dasarnya ciri hidup yg sudah menandakan adanya modernisasi pasti akan menimbulkan suatu perubahan dlm kehidupan masyrakat.

Sehingga tidak aneh dr perubahan-perubahan yg dinikmati oleh setiap individu menciptakan mereka ingin lepas pegangan dr apa yg selama ini sudah mengenang mereka.

Modernisasi sendiri tentu saja pula menjinjing kepuasan maupun kondisi yg lebih menggembirakan untuk sebagain masyarakat. karena kemajuan teknologi yg makin mumpuni. Akan tetapi modernisasi yg datang tanpa suatu penyaringan yg baik dr kehidupan masyarakat condong dapat menjinjing manusia ke arah yg kian jelek.

Maka dr itu sebaik mungkin, penerimaan modernisasi tetap bisa dijalankan tetapi tak semua harus diterima dgn tangan terbukan, melainkan ada hal-hal yg dipikirkan & di filter terlebih dahulu, apakah hal tersebut cocok & sesuai dgn kebudayaan masing-masing negara.

Dampaknya Disorganisasi Sosial

Adapun untuk beberapa dampak yg ditimbulkan dr disorganisasi sosial. Antara lain;

  1. Munculnya kriminalitas

Sikap seseorang yg senantiasa ingin maju & tak mau adanya pesaing, menciptakan setiap individu berupaya untuk melaksanakan segala cara agr mampu meraih kesuksesan. Hal inilah yg mengakibatkan mereka melakukan langkah-langkah-langkah-langkah menyimpang atau kriminalitas demi mencapai kepuasan yg ada dirinya.

Umumnya perlakuan ini bisa terjadi pada diri seseorang, karena mereka sudah tak memiliki pegangan tatanan hidup yg benar. Sehingga semua yg menjadi perbuatannya tak ada pengontrolan sama sekali.

  1. Transisi budaya tradisional ke budaya modern

Perubahan zaman yg semakin berkembang dgn adanya globalisasi membuka faktor yg lebih luas lagi dlm kehidupan masyarakat. Mereka condong akan meninggalkan budaya-budaya tardisional & beralih pada budaya terbaru alasannya mengganggap lebih anggun & kekinian.

Sehingga dgn hal tersebut lunturlah kebudayaan tradisional suatu bangsa yg selama ini menjadi ciri khas dr suatu negara.

  1. Personally disorganized

Personally disorganized yaitu kondisi dimana seseorang mengalami kerapuhan dlm dirinya alasannya adalah tak tau apa yg mesti dilakukan, mengingat mereka sudah kehilangan arah & melepaskan segala nilai maupun norma-norma yg selama ini mengikat mereka biar menjadi pribadi yg senantiasa baik.

  1. Krisis ketrentraman pada masyarakat luas

Rasa tenteram & ketrentaman pada penduduk akan semakin hilang apabila tatanan hidup sosial makin bergeser dgn luas tanpa meninggalkan sisa sedikitpun untuk mempertahan suatu nilai atau aturan-hukum yg selama ini hidup berdampingan dlm diri penduduk tersebut.

Ketrentraman sendiri bisa hilang karena manusia mulai berlomba-lomba mementingkan dirinya sendiri untuk mencapai keberhasilan tanpa memikirkan insan lain yg mana jiwa sosialnya kian luntur. Maka dr itu tak aneh dgn pola perubahan hidup semacam ini, akan timbul banyak kejahatan yg tiba demi mencapai status sosial yg lebih tinggi.

  1. Hilangnya norma masyarakat

Rasa cita-cita untuk bebas dr belenggu segala keterikan aturan yg ada dlm penduduk , membuat masing-masing individu melepaskan pegangan hidup dlm tatanan sosial.

Sehingga dgn demikian norma-norma yg ada di penduduk menjadi di sepelekan & tak ada yg menghargainya lagi. Mengingat mereka menghendaki suatu keleluasaan & perubahan besar dlm hidupnya tanpa memikirkannya efek yg terjadi kedepan kalau setiap perubahan tersebut tak ada batas yg mengaturnya.

Demikinalah postingan yg bisa kami kemukakan pada segenap pembaca berkenaan dgn pengertian disorganisasi sosial, ciri, dampak, & contohnya yg ada di penduduk dlm kehidupan sehari-hari. Semoga menawarkan edukasi.

  Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Adalah