– Gerakan sosial yg dilakukan untuk melawan aneka macam ketidakadilan dlm masyarakat, dapat dijalankan dgn banyak sekali cara atau tahapan dlm melaksanakan gerakan sosial tersebut. Berikut yaitu lima tahapan gerakan sosial menurut studi Henselin.
Gerakan sosial menurut Kamanto Sunarto adalah perilaku kolektif yg memiliki tujuan jangka panjang untuk mengubah atau menjaga penduduk /instansi yg ada didalamnya. Agar pencapain tujuan dr hasil final pergerakan sosial yg dijalankan oleh masyarakat maupun kelompok sosial, perlu menyiapkan aneka macam cara untuk mewujudkan tujuan final gerakan sosial tersebut.
Beberapa cara bisa menjadi alternatif yg sering dijalankan oleh para pelopor yg berjuang menyuarakan ketidakadilan atau yg menyuarakan penolakan kepada suatu perubahan tertentu. Ada yg menggunakan kekerasan & ada pula yg menggunakan Non-kekerasan.
Gerakan sosial menggunakan kekerasan, umumnya seperti pembajakan, demontrasi anarkis, penyandraan, penculikan, pembunuhan, perang, & sejenisnya. Sedangkan, non-kekerasan, mirip demonstrasi tenang, pemerdayaan, advokasi, mogok, & sejenisnya. Itulah gerakan sosial yg memakai kekerasan & non kekerasan.
Hasil studi yg dilaksanakan oleh Henselin dr berbagai sumber atau literatur mendapatkan beberapa tahapan gerakan sosial, yaitu :
Pertama, tahap kerusuhan & agitatif. Tahap ini dimulai dgn tertanggunya beberapa kelompok atau penduduk , yg mana akan membuat suatu perlawanan. Selanjutnya, akan timbul seseorang atau pimpinan yg akan memimpin perlawan tersebut.
Kedua, tahap mobilisasi sumber daya. Tahap ini dimana gerakannya mampu menenteng orang untuk ikut meramaikan, serta mampu memobilisasi sumber daya, seperti waktu, dana, keterampilan orang, & untuk mendapatkan perhatian dr media massa.
Ketiga, tahap pengorganisassian. Tahap ini ditandai dgn matangnya antisipasi yg dilakukan para penggagas, mulai dr pembagian kerja demonstrasi. Pimpinannya melaksanakan atau menetapkan sebuah kebijakan, sementara perangkat atau anggotanya melaksanakan tugas sehari-harinya semoga gerakan sosial berlangsung.
Keempat, tahap institusionalisasi. Tahap ini, dimana gerakan sosial yg dikerjakan sudah pada tahap sudah membuatkan suatu birokrasi. Kontrol yg ada pada gerakan sosial ini berada pada penjabat karir, & akan mungkin mementingkan kepentingan atau posisi mereka apalagi dahulu. Pada tahap ini gairah politik sangatlah kental & terasa dlm gerakan sosial yg dilaksanakan tersebut.
Kelima, tahap kemunduran & kemungkinan kebangkitan kembali. Tahap ini, administrasi acara gerakan sosial dilakukan oleh kepemimpinan yg sehari hari mendominas. Adanya sentimen pergantian politik, & tak adanya lagi komitmen yg besar lengan berkuasa dr orang-orang yg ikut dlm gerakan sosial ini.
Dengan demikian gerakan ini bisa saja akan redup ditengah jalan, alasannya tak ada keseriusan dlm melakukan perlawanan, & atau bisa saja bangun kembali kalau ada sosok pimpinan yg bisa membangkitkan idealis serta berkomitmen tinggi dlm tujuan gerakan sosial bareng .
Tahapan gerakan sosial yg dikerjakan diatas merupakan upaya permulaan dlm memulai sebuah perlawan terhadap penolakan pergantian yg ada.
Refrensi Bacaan : Pengantar Sosiologi Perkotaan oleh Prof Dr Damsar & Dr Indrayani
Sumber foto : kompas.com