Alamsyah Mahasiswa Berprestasi FISIP Universitas Sriwijaya 2018

“Bagi saya kompetisi adalah salah satu cara untuk mengukur diri & mengenali hal-hal penting apa saja yg harus dipersiapakan dr kita,” ungkap Alamsyah, Mahasiswa Sosiologi Universitas Sriwijaya, (3/4/2018).

Hobinya membaca & menulis. Beberapa bulan kemudian, tepatnya di bulan April 2018, kami menghubungi Alamsyah lewat pesan singkat di WA.

Cerita singkat kami (admin) dgn Alamsyah, yaitu kami membicarakan perihal enumerator. Bercerita singkat wacana pengalaman saja.

Selepas itu, saya mencoba untuk membuat profil singkat Alamsyah di situs web sosiologiku.com & di instagram @sosiologiku.com.

Admin             : Mas Alam, saya sama mitra-mitra sos di Unri sedang menciptakan topik postingan yg berkaitan dgn figure kampus, ya salah satunya Mahasiswa Sosiologi yg ada di Unri ataupun diluar Unri, mas bersedia gak saya tulis di topik figure ?
Alamsyah        : Boleh-boleh, dgn bahagia hati mas.
Admin             : Nanti, pas gak sibuk tolong kirim CV ya mas. Terimakasih mas.

Percakapan singkat diatas, menjadi permulaan untuk kami menuliskan biografi singkat Mas Alamsyah selaku topik figure kampus.
Bernama lengkap Alamsyah. Ia lahir di Cahya Bumi, 26 Mei 1997. Ia merupakan Mahasiswa Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya, angkatan tahun 2015. Tinggal di Apartemen Putra Universitas Sriwijaya.
Alamsyah yaitu Mahasiswa Berprestasi Ke-3 Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya tahun 2016. *untuk lengkapnya akan kami lampirkan CV Alamsyah.
[07:46, 4/2/2018] Apa yg ingin Alam capai dr keberhasilan meraih prestasi & aktif di beberapa aktivitas kampus tersebut ?
[20:18, 4/3/2018] Saya coba jawab ya. Bagi saya kompetisi ialah salah satu cara untuk mengukur diri & mengenali hal-hal penting apa saja yg mesti dipersiapakan dr kita.  

Alamsyah bercerita, sewaktu saya semester 2, saya dgn percaya diri ikut pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat fakultas, padahal saat itu saya belum ada prestasi apa-apa & gak ada kemungkinann menang. Orang-orang kebanyakan enggak berani untuk ikut dengn banyak sekali ganjal an, misalnya belum siap, nunggu semester berikutnya. 

Tapi, saya ikut  dengan visi yg jelas yaitu Belajar, Mengukur diri & Mencari Informasi. Singkatnya, saya tak menang. Tetapi, saya sukses mendapatkan apa yg saya cari. Saya mencar ilmu banyak dr event tersebut.

“Saya sadar kenampuan saya masih sungguh jauh & saya mendapat informasi yg sangat penting, bahwa untuk menjadi mahasiswa berprestasi tolok ukur yg mesti dipenuhi adalah mempunyai IPK yg kondusif, pencapaian prestasi yg cukup level nasional & internasional, kesanggupan menulis ilmiah (KTI), kesanggupan bahasa inggris & aktif organisasi. Selepas event tersebut saya azamkan pada diri saya “I must study harder and try again later,” terperinci Alamsyah, yg menjabat selaku Direktur Utama Cogitocommunity 2017/2018 [BPH KOMUNITAS COGITO].
Ia melanjutkan motivasinya untuk dapat meraih apa yg menjadi target. “Inilah yg memacu saya di tahun 2016 & 2017 ikut perbagai lomba di level nasional & internasional. Belajar keras mempertahkan ipk & belajar menulis ilmiah. Belajar bahasa inggris. Aktif berorganisasi. Akhirnya, 2018 saya mujur memperoleh selempang Mawapres Utama Fakultas 2018. Benar kata orang bijak, bahwa keberuntungan yakni antisipasi bertemu potensi ,” imbuhnya.

[07:46, 4/2/2018] Lalu, kebiasaan apa yg Alam kerjakan untuk mengawali langkah meraih prestasi tersebut ?

Kebiasaan yg saya bangkit, ya mulai membuat peta tahun-tahun yg akan saya jalani. Dan memperjelas target-target apa yg hendak saya capai. Kemudian berguru keras pada hari-hari yg saya lewati. Misalnya membaca buku, membaca berita online, membaca buku berbahasa inggris & bergabung di organisasi-organisasi ilmiah.

“Saya percaya benar bahasa kemenangan besar dibangun dr kemenangan-kemenangan kecil. Bangun pagi, baca satu topik di pagi hari, membaca beberapa berita perhari & lain sebagian ialah bentuk-bentuk kemenagan kecil yg disediakan untuk kemenangan besar,” ajak Pria yg  hobi membaca & menulis ini.
[21:07, 4/3/2018] Menurut alam, bagaimana agar proses berguru kita efektif ?
[20:18, 4/4/2018] Kalo alam belajarnya tematik, misal lagi seru isu Bunuh Diri. Alam akan coba baca info ihwal bunuh diri kmudian memperdalam dgn membaca teori-teori bunuh diri yg ada di buku sosiologi. 

“Dengan cara ini kita kesengsem untuk membaca topik tersebut, sedangkan hal-hal yg kita kesengsem akan itu maka mudah ingat & lambat lupa..hehe. Tapi, baca buku dr awal hingga akhir cantik juga,” rekomendasi Alam.

Berikut CV Alamsyah : Klik

Silahkan follow & add akun media sosial Alamsyah ya !

A post shared by ALAMSYAH IBN NORMAN (@alamsyahnorman) on