Jakarta – Kapitalis pertokoan Tionghoa Indonesia 2009, dipahami dgn keuletan melakukan pekerjaan hal ini terperinci bagaimana setiap ekonomi yg dilaksanakan begitu baik dgn budaya kerja yg rajin namun moral menurun berdasarkan hasil kekayaan yg diperoleh selaku penghargaan.
Indonesia, Tionghoa & Pribumi saling berkaitan dgn kepentingan ekonomi & perdagangan yg tak baik kepada pergantian apa yg lekas dlm sebuah dilema sosial budaya yg menempel pada kebudayaan setempat, kepada dampak agama kristiani di Indonesia.
Tetapi, moralitas & ekonomi memiliki efek pada kebudayaan setempat dgn adanya kapasitas hubungan dasar dr suatu budaya budbahasa atau asli dgn kepentingan ekonomi politik suatu Negara. Migrasi antar Negara banyak pada masyarakat Tionghoa Indonesia.
Sementara, untuk sistem pendidikan & bekerja, hal ini dikarenakan budaya ekonomi Tionghoa masih berada pada pertokoan, kuliner, & teknologi itupun dibeli guna menawarkan konsumsi bagi pekerja dr Negara lain.
Dengan adanya kebuasaan ekonomi tampak pada budaya sosial penduduk & kelas sosial dgn adanya nalar insan terhadap wawasan & teknologi yg dipakai Tionghoa Indonesia, dgn ragam kebudayaan barat yg melekat pada dimensi ekonomi pada kurun 21.
Perdagangan & spritualitas menjadi penyertaan kepada dinamika ekonomi yg primitif, & menghasilkan berbagai hal terkait moralitas, kekayaan, & ilmu wawasan harus diketahui dgn adanya model pembelejaran yg baik terhadap dinamika sosial, kelas sosial & lainnya di perkotaan.
Membaca berbagai sistem ekonomi di Indonesia, yg didominasi orang Tionghoa Indonesia, & tata cara pemerintahan dgn adanya perebutan kekuasaan, akan menjadi buas kepada perolehan karir dimasa kemudian pada tahun 1980an di Kalimantan, Pontianak terutama di lingkungan Keuskupan Agung Jakarta & Pontianak.
Konsumsi kuliner, & spritualitas menjadi penting dlm mengetahui berbagai hal terkait dgn tata cara budaya setempat yg berasal dr budaya kota yg jauh jangkuan pada teknologi, & pengetahuan merupakaan kemiskinan yg terjadi pada moral insan pada tahun 1999 – 2002.
Ketidaksenangan, menjadi penyingkiran kepada aneka macam pekerjaan yg lantas diperoleh dr kehidupan awal dr konsep ekonomi kota, & daerah di Kalimantan yg berasal dr sistem mata duit & pencaharian dgn adanya moralitas & spritualitas – agama.
Ditengah pertentangan etnik, agama di masa kemudian & ketidakpatuhan pada alkitabiah terjadi serta kekerasan di masa mendatang serta pekerjaan yg melibatkan aneka macam pandangan & dimensi kepada urbansiasi ekonomi, di Jakarta antara kapitalis & budaya Barat.