Apakah yg dimaksud dgn sosialisasi?
Sosialisasi yakni suatu proses penanaman atau transfer kebiasaan, atau nilai & aturan dr satu generasi ke generasi lainnya dlm suatu golongan atau penduduk .
Sejumlah sosiologi menyebut sosialisasi selaku teori mengenai peranan (role theory), karena dlm proses sosialisasi diajarkan peran-tugas yg harus dijalankan oleh individu. Jenis sosialisasi Keluarga sebagai mediator sosialisasi primer.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua yakni sosialisasi primer & sosialisasi sekunder.
a. Sosialisasi primer.
Peter L. Berger & Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama individu semasa kecil dgn belajar menjadi keluarga atau anggota masyarakat .
Sosialisasi primer berlangsung dikala anak mulai mengenal anggota keluarga & lingkungan keluarga, dengan-cara bertahap ia mulai mampu membedakan dirinya dgn orang lain di sekeliling keluarganya.
Peran orang-orang yg terdekat dgn anak menjadi sungguh penting, alasannya seorang anak melakukan pola interaksi dengan-cara terbatas di dalamnya. Kepribadian anak akan sungguh diputuskan oleh interaksi yg terjadi antara anak dgn anggota keluarga terdekatnya.
b. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder yaitu proses sosialisasi lanjutan dr sosialisasi primer, memperkenalkan individu ke dlm kelompok tertentu pada penduduk dlm bentuk resosialisasi & desosialisasi.
Proses resosialisasi yakni pertolongan suatu identitas diri yg baru pada seseorang, sedangkan dlm proses desosialisasi seseorang mengalami pencabutan identitas diri yg lama.
Menurut Goffman kedua proses tersebut berlangsung dlm institusi total, yaitu tempat tinggal & tempat melakukan pekerjaan .
Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dlm situasi yg sama, terpisah dr masyarakat luas dlm jangka waktu kurun tertentu, bahu-membahu menjalani hidup yg terkukung, & dikontrol dengan-cara formal.
Proses Sosialisasi
Sosialisasi yakni rancangan biasa yg diartikan sebuah proses di mana kita mencar ilmu interaksi dgn orang lain, perihal cara bertindak, berpikir, & mencicipi, di mana semua itu merupakan hal penting dlm menghasilkan partisipasi sosial yg efektif.
Salah satu teori tugas yg dikaitkan dgn sosialisasi merupakan teori George Herbert Mead. Dalam teorinya yg diuraikan dlm buku Mind, Self, and Society (1972), Mead menguraikan tahap pengembangan diri manusia. Manusia yg baru lahir belum memiliki diri.
Diri manusia berkembang dengan-cara bertahap lewat interaksi dgn anggota penduduk lain. Menurut Mead pengembangan diri manusia berlangsung melalui tahap-tahap selaku berikut :
Menurut George Herbert Mead sosialisasi yg dilalui seseorang mampu dibagi melalui beberapa tahap selaku berikut.
a. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Tahap ini dialami semenjak manusia dilahirkan, dikala seorang anak merencanakan diri untuk mengenal dunia sosialnya, tergolong untuk memperoleh pengertian perihal diri. Pada tahap ini pula bawah umur mulai melakukan kegiatan meniru meski tak tepat.
b. Tahap siap bertindak (Game Stage)
Dalam tahap siap bertindak, peniruan yg dikerjakan sudah mulai berkurang & digantikan peran dengan-cara eksklusif dimainkan sendiri dgn penuh kesadaran. Kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat, sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain dengan-cara bahu-membahu. kesadaran adanya permintaan untuk membela keluarga & bekerja sama dgn sobat-temannya. Lawan berinteraksi semakin banyak & hubunganya kian kompleks. Individu mulai berafiliasi dgn sobat-sobat sebaya di luar rumah.
c. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage).
Pada tahap ini seseorang telah dianggap akil balig cukup akal, mampu menempatkan dirinya pada posisi penduduk dengan-cara luas. Individu mampu bertenggang rasa 8 tak hanya dgn orang-orang yg berinteraksi dengannya tetapi pula dgn penduduk luas. Manusia cukup umur menyadari pentingnya peraturan, kesanggupan melakukan pekerjaan sama bahkan dgn orang lain yg tak dikenalnya, dgn kemajuan diri pada tahap ini sudah menyebabkan individu sebagai warga masyarakat dlm arti sepenuhnya. Charles H. Cooley lebih menekankan peranan interaksi dlm teorinya.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Sosialisasi.
a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal intinya merupakan aspek-aspek yg berasal dr luar diri individu yg melaksanakan proses sosialisasi tersebut.
Faktor eksternal ini mampu berupa norma-norma, tata cara sosial, metode budaya, tata cara mata pencarian yg ada di dlm penduduk .
b. Faktor Internal
Pada hakikatnya aspek internal yakni faktor yg berasal dr dlm diri individu yg melakukan proses sosialisasi. Wujud nyata dr aspek internal antara lain mampu berbentukpembawaan ataupun warisan biologis tergolong kesanggupan yg ada pada diri seseorang.
4. Jenis-jenis Strategi : Menurut Anshori (2014: 20-22), jenis jenis strategi terbagi menjadi tiga serpihan yakni:
a. Klasifikasi menurut ruang lingkup, seni manajemen ini merupakan taktik utama (induk). Strategi ini bisa dirumuskan lebih sempit seperti taktik program & mampu dirancang sebagai sub strategi.
b. Klasifikasi berdasarkan tingkat organisasi, contohnya dlm perusahaan yg terdiri atas sejumlah devisi yg sekurang-kurangnnya dua tingkat, yakni strategi kantor sentra & seni manajemen devisi.
c. Strategi pribadi pimpinan, strategi ini bersifat mendasar, biasanya tak tertulis & ini merupakan kerangka untuk mengembangkan seni manajemen instansi.