close

Asia – Kolektifitas Ekonomi – Kehidupan Tionghoa Hakka Indonesia

Asia – Dayak Kalimantan, telah berlabuh pada kota Singkawang jalur air, terletak pada perdagangan, rempah – rempah, hasil bahari pesisir & emas yg menjelaskan keberadaan mereka hingga ke perkotaan Shenghie kawasan Keraton Melayu di Pontianak.

Pada misi Kristen di Kalimantan, pastinya mereka memiliki kepercayaan agama primitive & budha – Konghucu sebelum masuknya agama kristiani di Kalimantan Pada misi mulanya di Kab. Sintang. Pada mulanya hal ini berawal kolonial Belanda, dgn kebuasaan penduduk orisinil Melayu atau Dayak – Tionghoa Hakka yg hidup di kawasan Hutan & hasil hutan 1880an.

Sistem ekonomi mereka melakukan pekerjaan dengan-cara kolektif, berlawanan dgn Ekonomi Barat & metode mata pencarian & budaya kehidupan sosial mereka sehari – hari. Dalam setiap pemahaman agama, & filsafat yg baik dengan-cara khusus di Pontianak, diantara aneka macam pertentangan etnik, & agama pada setiap peristiwa selama di Kalimantan, Indonesia.

Politik ekonomi uang pula dilaksanakan, selaku awal bahwa semua tak baik – baik saja, dlm hal ini maka konflik dibentuk sengaja atau tidak, tergantung pada penyadaran diri terhadap agama & spritualitas menjadi awal dr kehidupan rohani & jasmani masyarakat lokal atau adat.

Kalimantan, dgn ragam suku & etnik yg buas pada daerah Hutan atau Dayak iban Kapuas Hulu, dgn masyarakat Tionghoa Hakka dgn metode ekonomi yg dipraktekkan pada penduduk Desa & kota dlm hal ini pada sistem  bertahan hidup, ekonomi & kehidupan ekonomi budaya pada kawasan hutan  menjelaskan hak tersebut dgn baik.

Tionghoa tatkala tiba pada sistem budaya ekonomi, sebagai penambang maka pertentangan sumber daya alam pada tempat hutan dgn masyarakat akhlak lokal – Dayak mampu dibilang sudah terjadi pada masa kolonial Belanda, di Kalimantan Barat.

  Pendidikan, dan Budaya Pada Pembangunan Manusia Pontianak 1996 - 2008

Kekuasaan ekonomi kolektifitas bekerjsama menyeramkan disamping hukum dapat dibayar dgn ekonomi atau duit, diantara kriminalitas seksualitas, & budaya serta agama & pertentangan di masa lalu yg sampai kini belum tamat. 

Termasuk para elit politik yg beada di pedesaan, untuk tak membual akan kebenaran perihal Tuhan, & pengetahuan, & menjauhkan diri dr hal tak baik di hadapan. Begitu pula dgn konsumsi makanan & budaya asimilasi mereka terhadap agama kristiani di Indonesia, pada politik ekonomi 2008.