Olahraga atletik menjadi salah satu jenis olahraga, yg paling sering digelar dlm pertandingan. Hal ini karena olahraga atletik memiliki banyak cabang, sehingga masyarakat bisa memilih sesuai dgn keahlian. Sebut saja lari estafet, lompat jauh, panahan, serta masih banyak cabang lainnya. Perkembangan olahraga ini pula tak lepas dr sejarah yg cukup penting untuk dipelajari.
Daftar Isi Artikel
Pengertian Olahraga Atletik
Pengertian dasar olahraga atletik adalah sebuah gabungan dr beberapa teknik gerak seperti berlari, melompat, melempar, serta berjalan. Maka, sebuah olahraga bisa disebut “atletik”, jika memuat unsur-unsur teknik tersebut. Di Indonesia, olahraga atletik berdiri di bawah naungan organisasi bernama PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).
Sejarah & Perkembangan Olahraga Atletik
Olimpiade pertama yg memfasilitasi perlombaan olahraga atletik terjadi pada tahun 776 sebelum Masehi. Pada saat itu, satu-satunya olahraga yg dilombakan adalah lari (stade). Setelah itu, mulai muncul banyak event serupa pada era klasik Eropa, misalnya:
1. Panhellenik Games The Pythian Game
Game atau permainan ini dimulai sejak tahun ke-6 sebelum Masehi. Game ini digelar setiap 2 tahun sekali di kawasan Argolid.
2. The Isthmian Game
Event ini mulai marak dilakukan sejak tahun 523 sebelum Masehi. Setiap 2 tahun sekali, acara ini rutin dilaksanakan oleh penduduk Isthmus dr Corinth.
3. The Roman Games
Dari kedua game di atas, The Roman Games bisa dikatakan sebagai akar dr perlombaan yg berasal dr Yunani dengan-cara murni. Pada perlombaan ini, mulai terlaksana 2 jenis olahraga atletik, yaitu berlari & melempar.
Setelah era klasik Eropa berakhir, kemudian muncul organisasi formal pada abad ke-19. Organisasi ini mulai mengadakan event modern dlm olahraga, misalnya olimpiade pada tahun 1896 & tahun 1928. Seiring perkembangan zaman, mulai terbentuk beberapa organisasi olahraga atletik, seperti IAAF (International Association of Athletics Federations) & AAU (Amateur Athletic Union).
Jenis-Jenis Olahraga Atletik
Sampai saat ini, olahraga atletik memiliki banyak cabang yg sudah sangat lazim dilakukan, bahkan dilombakan oleh masyarakat. Beberapa di antaranya, bahkan sudah menjadi materi pembelajaran di sekolah formal. Meskipun sebagian cabang lainnya belum diresmikan sebagai materi wajib bagi siswa sekolah. Berikut 15 cabang olahraga atletik yg ada di Indonesia.
1. Tolak Peluru
Tolak peluru adalah olahraga atletik dgn teknik melempar. Benda yg dilempar berupa bola besi, bola ini harus dilempar sejauh mungkin oleh atletnya. Olahraga ini bisa dimainkan di lokasi luar ruangan, maupun di dlm ruangan.
Tolak peluru memiliki 3 gaya dasar, yaitu gaya samping (klasik), gaya meluncur (glide), & gaya berputar (spin). Aturan dlm permainan ini di antaranya yaitu dilakukan dlm waktu 60 detik, peluru harus menempel di leher sebelum dilempar, serta atlet tak boleh keluar dr lingkaran tolakan yg sudah ditentukan.
2. Lempar Lembing
Lempar lembing adalah suatu cabang olahraga atletik yg mengharuskan atletnya melempar lembing dgn jarak tertentu. Dalam olahraga ini, seorang atlet harus mampu menyeimbangan 3 buah keahlian, yaitu kecepatan gerakan, kekuatan tubuh, serta teknik permainan. Keberhasilan olahraga ini ditentukan oleh beberapa teknik dasar.
Teknik dasar tersebut di antaranya, yaitu cara memegang lembing, cara membawa lembing, serta cara berlari pada awalan melempar. Panjang lintasan yg diperlukan untuk olahraga ini harus lebih dr 30 m. Atlet lempar lembing akan mendapatkan nilai tatkala ujung lembing mendarat di atas tanah, baik menancap maupun sekedar menggores di dlm sektor lemparan.
3. Lempar Cakram
Lempar cakram pula termasuk dlm cabang olahraga atletik, karena di dalamnya terdapat teknik melempar. Objek yg dilempar berupa cakram seberat 2 kg dgn panjang diameter 22 cm. Olahraga ini pertama kali dilombakan pada ajang olimpiade tahun 1896 di Athena.
Ada 2 gaya dlm olahraga ini, yaitu gaya samping & gaya belakang. Selain gaya, para atlet pula harus menguasai teknik-teknik dlm olahraga ini. Teknik tersebut meliputi cara memegang, cara mempersiapkan lemparan, cara melempar, serta cara bersikap setelah selesai melempar cakram.
4. Lempar Martil
Gerakan melempar selanjutnya terdapat dlm olahraga lempar martil. Lempar martil adalah sebuah permainan yg dilakukan dgn cara melempar objek berupa martil. Seorang atlet harus mengayun martil dgn teknik tertentu, sehingga martil akan terlempar dgn jarak yg cukup jauh.
Jarak inilah yg nantinya dijadikan sebagai pedoman penilaian dlm olahraga lempar martil. Secara garis besar, teknik olahraga ini meliputi bentuk posisi awal, putaran atau transisi, fase akhir, & kemudian lemparan martil. Biasanya, lapangan untuk cabang olahraga ini sama dgn lapangan untuk olahraga lempar cakram.
5. Lompat Tinggi
Sesuai namanya, olahraga lompat tinggi mengharuskan atletnya untuk sanggup melompat setinggi-tingginya. Atlet harus melompat melewati sebuah mistar dgn berbagai gaya. Kesempatan yg diberikan sebanyak 3 kali. Jika lompatan menyentuh mistar, maka atlet dinyatakan kalah. Aturan lainnya yaitu harus menggunakan satu kaki saat bertolak dr tanah.
Mistar yg digunakan harus berukuran setidaknya 3,98 meter sampai 4,02 meter, dgn berat maksimal yaitu 2 kg. Kemudian, ada beberapa gaya yg bisa ditampilkan oleh atlet lompat tinggi, di antaranya yaitu gaya guling straddle, flop, gaya gunting, & gaya guling sisi. Olahraga ini digelar pertama kali pada ajang olimpiade di Skotlandia, tepatnya pada abad ke-19.
6. Lompat Galah
Hampir sama dgn lompat tinggi, lompat galah pula menuntut atletnya untuk bisa melompat setinggi-tingginya. Perbedaanya adalah, dlm olahraga lompat galah, para atlet harus menggunakan sebuah alat (galah) dgn ukuran yg cukup panjang. Selain berbentuk memanjang, sebuah galah pula harus memiliki berat yg sama dgn berat tubuh atletnya.
Kemudian sebelum melompat, para atlet harus menguasai beberapa teknik yg diterapkan pada saat awalan, tolakan, melayang, serta pendaratan. Lompat galah harus digelar pada lintasan yg memenuhi aturan standar, yaitu harus memiliki ukuran panjang antara 45 meter sampai 147 meter. Kotak untuk menancapkan galah harus berukuran 1 x 0,6 meter.
7. Lompat Indah
Sedikit berbeda dgn lompat tinggi & lompat galah, olahraga lompat indah merupakan gabungan dr senam & kebugaran seni. Para atlet lompat indah harus mampu menampilkan kelenturan tubuhnya. Juri tak hanya menilai gerakan tubuh dengan-cara teknis saja, namun pula menilai keindahan gerakan yg ditampilkan.
Permainan ini dilakukan dgn cara melompat dr atas ketinggian, lalu melakukan gerakan akrobatik, kemudian masuk ke dlm kolam air. Beberapa jenis lompatan yg biasa ditampilkan dlm olahraga ini adalah lompatan lurus, sudut, bebas, maupun jongkok. Saat pelaksanaan, para atlet akan didampingi oleh wasit yg mengatur setiap tahapan dlm perlombaan.
8. Lompat Jauh
Lompat jauh adalah sebuah olahraga atletik yg mengombinasikan teknik kekuatan, kecepatan, serta kelincahan atletnya. Penilaian dlm olahraga ini berdasarkan pada sejauh mana jarak yg mampu ditempuh atlet saat melompat. Agar lompatan maksimal, para atlet harus menguasai teknik awalan, teknik melayang serta teknik pendaratan yg baik.
Selain menguasai teknik, para atlet pula diperbolehkan menampilkan beberapa gaya saat beraksi. Misalnya, ortodok (gaya jongkok), schnepper style (gaya menggantung), & walk in the air (berjalan di udara). Olahraga lompat jauh harus dilakukan pada sebuah lintasan yg memiliki lebar 1,22 meter & panjang 40 meter.
9. Jalan Cepat
Tidak hanya melompat & berlari, berjalan pula termasuk dlm cabang olahraga atletik. Namun, cara berjalan dlm olahraga ini memiliki perbedaan yg cukup signifikan, dgn cara berjalan biasa. Jalan cepat mengharuskan atletnya berjalan maju dengan-cara cepat. Selain itu, langkah kaki dlm olahraga ini tak diperbolehkan terputus dgn permukaan tanah.
Agar laju tubuh seimbang, atlet jalan cepat pula harus menggerakan tangannya dgn posisi siku ditekuk setara 90 derajat, kemudian diayun dengan-cara bergantian antara kanan & kiri. Keberhasilan dlm olahraga ini tak lepas dr hal-hal kecil, namun cukup penting. Misalnya, pemilihan sepatu yg tepat serta melakukan pemanasan sebelum memulai perlombaan.
10. Lari Gawang
Tidak sekedar berlari, olahraga lari gawang mengharuskan atletnya melewati beberapa rintangan berupa gawang. Tinggi gawang biasanya mencapai 1 meter, & panjang lintasannya bisa sampai 110 meter untuk putra, & 100 meter untuk putri. Hal-hal yg dinilai dlm olahraga ini adalah kecepatan berlari, serta ketepatan saat melompati gawang.
Saat start, para atlet harus berada pada posisi jongkok. Kemudian saat sedang berlari, tangan harus ikut bergerak untuk mengimbangi gerakan kaki. Meski terlihat mudah, namun sebenarnya lari gawang cukup sulit dilakukan. Pasalnya, para atlet harus mampu melakukan sprint di antara gawang satu & lainnya, serta berusaha agar tak menyentuh gawang.
11. Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah adalah salah satu cabang olahraga atletik, yg dilakukan dgn cara berlari pada lintasan sepanjang 800 meter, 1500 meter, sampai 3000 meter. Salah satu teknik yg harus dilakukan saat lari jarak menengah ini adalah ball heel-ball. Ball heel-ball adalah sebuah posisi yg memperlihatkan tumit & ujung kaki yg selalu bergerak “menolak” tanah.
Selain itu, teknik awalan pula cukup penting untuk dikuasai oleh atlet. Sebelum berlari, para atlet harus meletakkan telapak tangan di atas tanah, & pandangan lurus ke depan. Kemudian saat sedang berlari, para atlet harus tetap berada di dlm jalur lintasannya masing-masing. Perpindahan jalur boleh dilakukan, asalkan sudah melalui tikungan pertama.
12. Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek sering disebut dgn istilah sprint. Olahraga ini mengharuskan para atlet untuk berlari secepat mungkin. Panjang lintasan yg digunakan yaitu 100 meter, 200 meter, atau bisa pula 400 meter. Atlet yg lebih dulu mencapai garis finish dinyatakan sebagai pemenang. Durasi saat berlari pula dijadikan sebagai catatan penting bagi atlet.
Ada beberapa teknik awalan yg harus dikuasai oleh para atlet. Teknik tersebut yaitu bunch start (start pendek), medium start (start menengah), serta long start (start panjang). Sedangkan saat berlari, teknik yg sering digunakan yaitu fase topang (memperkecil hambatan), & fase layang (memaksimalkan dorongan).
13. Lari Jarak Jauh
Hampir sama dgn lari jarak pendek, olahraga atletik lari jarak jauh pula mengharuskan atletnya untuk adu kecepatan & kekuatan. Perbedaannya adalah, lintasan pada lari cepat jauh lebih panjang, dibandingkan dgn lari jarak pendek. Panjang lintasannya bisa mencapai 1000 meter sampai 5000 meter.
Teknik yg digunakan saat berlari jarak jauh ini sama dgn teknik lari jarak pendek. Namun, ada teknik tambahan yg sangat penting untuk dikuasai, yaitu pernapasan. Atlet lari harus menguasai teknik pernapasan menggunakan perut, mulut, & pernapasan dangkal atau pendek.
14. Lari Estafet
Lari estafet sering disebut pula sebagai lari sambung, hal ini karena aturan permainannya membutuhkan lebih dr satu atlet. Setiap tim biasanya terdiri dr 4 orang atlet. Atlet pertama akan berlari menuju atlet kedua, dgn membawa sebuah tongkat, kemudian atlet kedua melanjutkannya menuju atlet ketiga, & seterusnya sampai tongkat dibawa oleh atlet terakhir.
Dalam olahraga ini, teknik yg perlu dikuasai tak hanya sebatas teknik berlari saja. Namun juga, teknik saat memberikan tongkat & menerima tongkat. Lari estafet dilaksanakan pada lintasan berbentuk lingkaran yg terdiri dr 4-10 jalur, bisa di dlm maupun luar ruangan. Keliling lintasan di dlm ruangan yaitu 200 meter, & 400 meter untuk lintasan luar ruangan.
15. Panahan
Cabang yg terakhir adalah panahan. Cabang olahraga atletik ini cukup berbeda dgn lainnya, karena tak menggunakan teknik berlari, melompat, maupun melempar. Namun demikian, olahraga panahan cukup sulit untuk dipelajari. Hal ini karena panahan membutuhkan tingkat konsentrasi & ketepatan yg tinggi, agar anak panah yg diluncurkan tepat sasaran.
Ada banyak teknik yg bisa dipelajari oleh atlet panahan, di antaranya stance (berdiri), nocking the arrow (penempatan ujung anak panah), & hooking and gripping the bow (gerakan memanah). Salah satu aturan dlm olahraga ini yaitu, jarak antara atlet & papan sasaran sekitar 30 meter sampai 90 meter. Jarak ini disesuaikan dgn kriteria atlet yg berlomba.
Olahraga atletik memiliki 15 cabang yg sudah populer di masyarakat. Pelaksanaan olahraga tersebut tak hanya untuk ajang perlombaan saja, namun pula bisa dilakukan sebagai aktivitas kebugaran jasmani pribadi, agar tubuh menjadi lebih sehat. Meski demikian, semua jenis olahraga harus berdasarkan teknik yg benar agar tak menimbulkan cedera pada anggota tubuh.