Bagaimana Demokrasi Berbasis Facebook-Google Terhadap Pemilu

Pendiri facebook, ialah sosok yg fenomenal beberapa tahun ini, kenapa tidak, pendiri facebook yg begitu mengagumkan saat ini, menciptakan penduduk senang menggunakan facebook, & google. Kirim surat cinta cuma beberapa detik saja, begitu juga dgn facebook. Pendiri facebook & google ini memang dirancang untuk menjangkau manusia-manusia yg ada di dunia. Mestinya kita paham untuk hal ini.
Menjelang demokrasi facebook & Google menjadi salah satu ajang bagi para politisi untuk menjatuhkan perusahaan IT raksasa ini. Misalnya, bahaya itu mirip “Google & Facebook dinyatakan selaku ‘bahaya’ bagi demokrasi dunia dlm program World Economic Forum (WEF) 2018. Hal ini diungkapkan oleh George Soros, pemodal & senang memberi asal Hungaria dlm acara World Economic Forum, program tahunan yg berjalan di Davos, Swiss.

Dalam hal ini, mestinya yg mesti dilihat dr penemuan, namun hal ini tak demikian, Soros mencontohkan, penggiringan opini publik melalui konten berbayar ini telah terjadi saat penyeleksian presiden di AS. Menurutnya terjadi manipulasi asumsi melalui konten berbayar itu yg dilakukan lewat kontrol media sosial. Hal ini menurut Soros akan menghambat apa yg disebut Stuart Mill sebagai masyarakat dgn “kebebasan anggapan”.

Menjelang tahun politik, di Indonesia nantinya ini ialah salah satu pandangan dlm menyaksikan masalah yg menjadi saingan dlm memproduksi & mendistribusikan sebuah perusahaan IT. Kiranya pengguna tak terpengaruh dgn problem teknologi yg terjadi di AS, agar tak menjadi pengaruh bagi Indonesia.
  Nigeria - Federal Republic of Nigeria capital Lagos