Tatkala kita membicarakan ekonomi Desa, maka yg dibahas perihal bagaimana penduduk Desa memenuhi kebutuhan jasmaniah. Sistem ekonomi penduduk Desa terkait erat dgn system pertaniannya. Akan namun system pertanian masyarakat Desa tak hanya merefleksikan system ekonomi, tetapi ada hal yg menawan untuk dikenali tatkala system norma, nilai-nilai & aspek kebudayaan serta keagamanaan.
Memang terlalu banyak para andal menerangkan bahwa Desa mempunyai potensi yg fantastis jikalau dikontrol dgn baik, & didukung dgn perangkat Desa. Hal ini, tentunya ialah bab dr proses kebudayaan penduduk yg tak terpisahkan oleh penduduk Desa hingga dikala ini, tatkala masalah ekonomi naik & turun maka, Desa masih mempunyai ketahanan ekonomi tersendiri.
Keterkaitan system ekonomi dgn system social berhubungan dgn tingkat penggunaan teknologinya, dimana pada masyarakat petani yg belum memakai teknologi terbaru & belum terkomersial, maka relasi-kekerabatan social yg ada memberikan keakrabaan, serba informal, serta permisif. Maka, dr itu pemahaman mengenai Globalisasi tentunya mendorong liberalisasi perdagangan untuk semua komoditas, termasuk hasil pertanian.
Dengan mengalirnya ke dunia ketiga contohnya sejumlah persyrataan membentuk sebuah prioritas terhadap tumbuhan komersial, maka melalui IMF, WTO biar merenggangkan tarif masuk pasar dlm negeri untuk dipangkas sesuai dgn fasilitas impor komoditas pertanian di luar Indonesia. Hal ini, sebagai pengertian bahwa proses ekonomi ialah bagian dr perkembangan & pertumbuhan pertanian penduduk .