Proses mengerti budaya, akan dikenal dgn tata cara konsumsi maka akan diketahui dgn adanya istilah dr kebinasaan, Berbagai penjeratan, konsumsi makan akan diadakan dgn adanya perangkap yg “menjerat serta cambuk yg dibentuk guna lambung & duri dimata mu, hingga binasa di tanah ini”.
Hal ini sebagai perjalanan kehidupan yg dibentuk oleh bangsa ini, orang-orang di tanah Kalimantan. Disampaikan bahwa untuk dikenali dgn disampaikan hingga berbagai aspek kehidupan yg tak diminati dgn aneka macam istilah dlm kehidupan beragama & budaya.
Jelas bagaimana mereka memperlakukan berbagai hal itu sebagai pewujudan dr kehidupan agama & budaya, di tanah Kalimantan. Berbagai hal terkait itu juga, maka tak lepas dr studi yg mesti dilaksanakan guna meraih usaha dlm metode konsumsi.
Bagaimana mereka berpihak pada Tuhan, & bagaimana hal ini dapat menjadi belahan dr pemahaman pada setiap kunjungan budaya. Hal ini menjadi pecahan penting dr setiap apa yg dikonsumsi, & dikosumsi pada setiap lambung ditujukan pada manusia, & saya.
Perjalanan rohani, menjadikan spiritual penting dlm kehidupan budaya & agama, layaknya banyak sekali kepentingan itu turut menjadi dasar dr setiap faktor manusia ingin mengerti peran agama dlm kehidupan sosial & budaya.
Di Kalimantan tata cara budaya orang Dayak, tentunya jika tak makan maka tak akan menghargai tuan rumah sebagai budaya mereka utamanya pada suku Dayak,begitu pula apa yg dihindangkan pada setiap aktivitas berjalan.
Ciri ini, menjadi perjalanan yg mempesona tetapi memiliki kesan terhadap faktor budaya & agama, yg melekat pada arti budaya itu sendiri. Makan & konsumsi merupakan kelimpahan berkat yg diberikan oleh pencipta.
Apa yg dimakan, terlihat lezat tetapi kehidupan berbeda untuk dipahami akan memiliki makna kepada proses sosial budaya yg berlangsung di penduduk , privasi, & lingkungan. Konsumsi makanan, akan bersahabat pada dinamika budaya ketika ini, baik itu berbeda suku, agama, & budaya pada apa yg terlihat dimata.