Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru ?

– Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru ? Mau tahu jawabannya sobat, mari sama sama kita ulas melalui pembahasan & penjelasan dibawah ini.

Kunci jawaban Uji Kompetensi BAB 1 Halaman 29. Materi Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan untuk kelas IX Sekolah Menengah Pertama/MTs Edisi Revisi 2018.

Berikut ini pembahasan bagaimana penerapan Pancasila pada masa orde gres dengan-cara singkat, dr thaun 1966 sampai 1998, jelaskan dgn singkat, & sebutkan bentuk penyimpangannya.

Agar sobat semua mampu mengerti materi dr pertanyaan soal kompetensi ihwal Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru, yuk baca terus !

Sekilas Sejarah Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia sebelum disahkan, nilai-nilainya sudah diterapkan & jiwa bangsa Indonesia.

Sejak zaman dulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan Negara, yg berbentuknilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religious. 

Nilai-nilai tersebut sudah diterapkan dlm kehidupan sehari-hari selaku pemikiran hidup.

Sejarah penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara melalui musyawarah & perdebatan yg panjang. 

Pada tanggal 1 Juni 1945 dlm sidang pertama hari terakhir BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan).

Pidato oleh Presiden pertama RI, Soekarno  pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yg menjadi dasar negara Indonesia. Usulan tersebut ternyata mampu diterima oleh seluruh anggota sidang.

Pada siding BPUPKI terdapat beberapa tokoh yg mengemukkan pendapatnya mengenai dasar negara Indonesia yakni, Mr.Mohammad Yamin, Mr. Supomo, & Ir.Soekarno. 

Menurut prof. Mr Muhammad Yamin, kata pancasila berasal dr bahasa Sanskerta yg terdiri dr dua suku kata & mengandung dua macam arti, yakni: 

  Tuliskan Kegiatan yang Mencerminkan Persatuan dalam Keberagaman di Sekolah, Ini 7 Contohnya

Panca artinya “lima” & Syila artinya “kerikil sendi, bantalan, atau dasar”. 

Sedangkan menurut aksara Dewanagari “Syiila” yg artinya peraturan tingkah laku yg penting/baik/senonoh. 

Dari kata “Syiila” ini dlm bahasa Indonesia menjadi “susila” artinya tingkah laris yg baik.

Penyempurnaan rumusan Pancasila & pengerjaan undang-undang tak terlepas dr tugas penting dr Panitia Sembilan, yaitu :

Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, & Achmad Soebardjo.

Melalui proses yg cukup Panjang, Pancasila hasilnya ditetapkan selaku dasar negara Republik Indonesia.

Pada sidang pertama PPKI (18 Agustus 1945) yg didahului dgn penetapan Rancangan Mukadimah (Pembukaan) & rancangan UUD.

Menjadi Pembukaan & Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, dengan-cara sah & resmi menurut ketentuan yuridis konstitusional. 

Pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia didahului dgn legalisasi. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yg dipimpin.

Langsung oleh Ketua PPKI, Ir. Soekarno. Bunyi kelima butir sila Pancasila yg sudah ditetapkan dengan-cara sah & resmi pada sidang pertama PPKI (18 Agustus 1945) adalah selaku berikut: 

Satu: Ketuhanan yg Maha Esa 

Dua: Kemanusiaan yg Adil & Beradab 

Tiga: Persatuan Indonesia 

Empat: Kerakyatan yg Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dlm Permusyawaratan Perwakilan Lima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Nah itulah sobat, sekilas mengenai sejarah Pancasila itu sendiri. Selanjutnya mari kita bahas bareng & jawab wacana pertanyaan diatas, berikut ini. 

Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru ?

Berikut yakni sekilas Bagaimana penerapan Pancasila pada masa abad orde baru ? yakni : 

Penerapan Pancasila di masa orde baru yg dimana berjalan dr tahun 1966 hingga tahun 1998.

Nah dlm penerapan pada periode ini, dimana Indonesia menerapkan Demokrasi Pancasila dgn tata cara yaitu presidensial sebab pada ketika itu runtuhnya demokrasi terpimpin. 

Presiden Soeharto (1966-1998) menggantikan Presiden Soekarno lewat TAP MPR XXXIII/MPRS/1967. 

Era ini dikenal dgn konsep Demokrasi Pancasila. Pameran utama yg muncul dlm orde ini adalah Angkatan Darat. 

Ada landasan konstitusional mengenai masuknya militer ke dlm politik, yakni Undang-Undang Dasar 1945 yg menyebutkan adanya golongan ABRI dlm anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Visi utama pemerintahan orde gres ini untuk menegakkan Pancasila & Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 dengan-cara murni & konsisten dlm setiap aspek kehidupan Indonesia.  

Dengan visi ini, orde baru menawarkan secercah impian bagi masyarakat Indonesia, tertutama dlm hal pergantian politik.

Yang bersifat sewenang-wenang pada masa demokrasi terpimpin di bawah Presiden Soekarno menjadi lebih demokratis. 

Pada kurun ini Presiden Soeharto berhasil membubarkan PKI & pula berhasil membuat stabilitas keamanan negara pasca pemberontakan PKI dlm waktu relatif singkat. 

Presiden Soeharto pula melaksanakan Pembangunan Lima Tahun (Rapelita) & Program Pembangunan yg tertuang dlm Garis-Garis Haluan Negara (GHBN). 

Hal tersebut mendorong pesatnya kemajuan pembangunan nasional. 

Pemerintah orde baru sukses mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara & ideologi negara sekaligus berhasil memberantas komunis di Indonesia.

Akan tetapi, implementasi & penerapannya sangat mengecewakan, karena kebijakan-kebijakan yg dikeluarkan ternyata tak sesuai dgn jiwa Pancasila. 

Penyimpangan-penyimpangan Pancasila Pada Masa Orde Baru

1. Pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto faktor-faktor demokrasi melemah

Kebebasan pers dibatasi karena dinilai mampu membahayakan kekuasaannya. 

Jika ada informasi di media yg menjatuhkan pemerintah maka akan dicabut izinnya & ditutup. 

Banyak para pencetus yg mengkritik pemerintah pada akhrinya orang tersebut hilang.

2. Banyaknya Pelanggaran hak asasi manusia

Misalnya mirip, yakni terjadinya masalah Tanjung Priok, perkara Marsinah, kasus wartawan Udin dr Harian Bernas Yogyakarta, & lain-lain

  Apa Makna yang Dapat Kamu Petik dari Upaya Mempertahankan Kemerdekaan dalam Pertempuran Surabaya ?

3. Terjadi penafsiran sepihak terhadap Pancasila melalui acara P4

Hal ini dimanfaatlkan Presiden Soeharto untuk melanggengkan kekuasaannya.

4. Adanya penindasan ideologis

Yang sehingga orang-orang yg mempunyai pemikiran kreatif & kritis menjadi takut bersuara.

5. Perlakuan diskriminasi oleh negara 

Dimana perlakuan diskriminasi ini dikerjakan kepada masyarakat non pribumi (keturunan) & kalangan minoritas.

6. Zaman Soeharto populer dgn zaman yg tingkat KKN yg tinggi.

7. Adanya penindasan dengan-cara fisik

Misalnya mirip pembunuhan di Timor Timur, Aceh, Irian Jaya, perkara di Tanjung Priok, kasus pengrusakan pada 27 Juli, & lain sebagainya.

8. Presiden Soeharto memegang kendali dilembaga eksekutif, legislative, & yudikatif sehingga peraturan dibentuk atas kesepakatan dirinya.

Pada orde baru terjadi krisis ekonomi & moneter yg bikin perekonomian Indonesia turun drastis. 

Disinilah yg sehingga rakyat Indonesia menggulingkan rezim orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto

Nah itulah sekilas jawaban dr pertanyaan ihwal Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru.

Silahkan sobat teman pula mencari rujukan acuan atau buku bacaan lainnya mengenai topik pembahasan soal pertanyaan diatas.

Agar mampu lebih luas lagi dlm mengerti berbagai penerapan Pancasila di masa orde gres tersebut di lingkungan penduduk . 

Demikianlah pembahasan dr pertanyaan soal perihal Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru. Kunci jawaban Uji Kompetensi BAB 1 Halaman 29.

Materi Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan untuk kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi 2018, Penyelia Penerbitan oleh Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Penulis Artikel : Rindiani Nurfahima

Sumber Kutipan :

Dewi, Sandra. Andrew Shandy Utama. (2018). Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Indonesia Serta Perkembangan Ideologi Pancasila Pada Masa Orde Lama, Orde Baru, & Era Reformasi. Jurnal PPKn & Hukum. Vol. 13. No. 1 April 2018.

Fauzia, Natasya Noor. 2017. “Sejarah Perumusan Pancasila selaku .” Researchgate. 

Sumartini, Ai Tin, and Asep Sutisna Putra. 2018. Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.