close

Bagaimana Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pada Masa Awal Kemerdekaan ?

– Bagaimana Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pada Masa Awal Kemerdekaan ? Mau tahu jawabannya apa dr pertanyaan soal diatas.

Mari sama sama kita pelajari & ketahui dulu sejarah penerapan pancasila yg sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan, yuk baca terus. 

Sekilas Penerapan Pancasila dr Masa ke Masa

Perlu kita ketahui & ketahui bahwa kedudukan Pancasila selaku dasar negara & sebagai persepsi hidup bangsa sudah disepakati oleh seluruh bangsa & masyarakat Indonesia. 
Namun, memang dlm perwujudannya ada banyak mengalami pasang surut atau kendala. Itu tampakdlm sejarah bangsa Indonesia.
Yang telah mencatat adanya aneka macam upaya dlm cita-cita beberapa pihak untuk mengganti Pancasila selaku dasar negara,
Dan pandangan hidup bangsa dgn paham atau ideologi lainnya. Upaya penyimpangan itu terus digagalkan oleh bangsa Indonesia sendiri.
Lalu bagaimana sejarah penerapan Pancasila di dlm kehidupan masyarakat berbangsa & bernegara dr masa ke masa ?
Berikut penerapan Pancasila dr masa ke masa yaitu :
1. Pada masa awal kemerdekaan dr tahun 1945-1959. 
2. Pada masa orde lama dr tahun 1959-1966
3. Pada masa orde baru dr tahun 1966-1998
4. Pada masa reformasi dr tahun 1998 – sekarang
Nah itulah sekilas penerapan Pancasila dr masa ke masa. Namun, pada potensi kali ini kita cuma akan membahas. 
Mengenai penerapan Pancasila pada masa awal kemerdekaan yakni dr tahun 1945 sampai tahun 1959 di dlm kehidupan berbangsa & bernegara. 
Kira kira ada gak ya tantangan atau kendala dlm penerapannya. 

Apa saja tantangan penerapan Pancasila selaku dasar negara pada masa permulaan kemerdekaan ?

Berikut ini dengan-cara ringkat tantangan dlm penerapan Pancasila masa awal kemerdekaan karena adanya berbagai penyimpangan, & pemberontakan, yakni :

1. Adanya Pemberontakan Partai Komunis Indonesia atau PKI 

Dimana pemberontakan itu terjadi di Madiun yakni pada tanggal 18 September tahun 1948. Dimana pemberontakan itu dipimpin oleh Muso. 
Dengan tujuan khususnya untuk mendirikan Negara Soviet Indonesia yg mana berideologikan komunis. 
Nah dgn pemberontakan itulah akan berupaya untuk mengubah Pancasila dgn paham atau ideologi komunis. 
Namun, pemberontakan tersebut dapat digagalkan, & tak sukses dlm mendirikan negara soviet Indonesia berideologikan paham komunis.

2. Adanya Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)

Dimana pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. 
Dalam pemberontakan ini ditandai dgn adanya didirkan Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus tahun 1949. 
Adapun tujuan terutama diresmikan NII yaitu untuk mengubah Pancasila selaku dasar negara dgn syari’at Islam. 
Namun, pemberontakan & gerakan itu ternyata berlawanan dgn anutan Islam yg bantu-membantu. 
Pemberontak itu melakukan perusakan & pembakaran rumah rumah warga atau penduduk. 
Selanjutnya, ada pembongkaran jalan jalan kereta api, perampasan harta benda yg dimiliki oleh warga, & melakukan suatu penganiayaan terhadap penduduk. 
Nah dimengerti bahwa upaya penumpasan pemberontakan ini, mengkonsumsi waktu yg memang cukup lama. 
Yang risikonya, pimpinan pemberontak yaitu Kartosuwiryo bersama para pengikutnya baru bisa ditangkap pada tanggal 4 Juni 1962.

3. Pemberontakan Republik Maluku selatan atau RMS

Nah perlu dikenali bahwa RMS yakni merupakan suatu gerakan separatisme. Yang dimana gerakan itu dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil. 
Adapun tujuan dr gerakan itu ialah untuk membentuk negara sendiri, yg mana diresmikan pada tanggal 25 April 1950. 
Dimana pulau pulau terbesarnya yakni Pulau Seram, Ambon, Buru. RMS yg di Ambon sudah dikalahkan oleh militer Indonesia yakni pada bulan November 1950. 
Namun, konflik di Seram masih berlanjut hingga bulan Desember 1963. 
Nah kekalahan di Ambon berujung pada pengungsian pemerintah RMS ke Seram. Dan kemudian mendirikan pemerintahan dlm pengasingan di Belanda itu pada tahun 1966.

4. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI

PRRI atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yg pada saat itu gerakan dipimpin oleh Sjarifuddin Prawiranegara.
Dan Ventje Sumual tepatnya pada tahun 1957 hingga 1958 di Sumatera & Sulawesi. 
Gerakan itu yakni merupakan suatu bentuk koreksi untuk pemerintahan pusat. Dimana pada waktu itu dipimpin oleh Presiden Soekarno. 
Dimana Soekarno pada waktu itu ia sudah tak bisa lagi diberikan hikmah dlm menjalankan pemerintahan, sehingga terjadinya suatu ketimpangan sosial.

5. Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA

APRI yaitu merupajan milisi yg mana diresmikan oleh Kapten KNIL Raymond Westerling pada tanggal 15 Januari 1949. 
Ia memandang dirinya sebagai sang Ratu Adil yg diramalkan akan membebaskan Indonesia dr tirani. 
Dimana gerakan APRA sendiri bermaksud untuk mempertahankan bentuk negara federal di Indonesia, & memiliki prajurit sendiri bagi negara negara RIS pada ketika itu. 
Nah APRA melaksanakan pemberontakannya pada tanggal 23 Januari 1950, yakni dgn melaksanakan serangan & menduduki Kota Bandung. 
Dan pula mengusai markas Staf Divisi Siliwangi. Westerling mempersiapkan untuk menyarang Jakarta. Namun, usahanya itu mampu digagalkan. 
Selanjutnya berkat APRIS mengantarkan pasukannya yg berada di daerah Jawa Tengah & Jawa Timur. 
Nah selain itu adanya upaya yg dikerjakan oleh Drs Mohamad Hatta sebagai Perdana Menteri RIS saat itu telah sukses melakukan perundingan dgn Komisi Tinggi Belanda. 
Dimana dgn adanya insiden itu, maka semakin mempercepat pemerbubaran RIS & kembali ke bentuk NKRI pada tanggal 17 Agustus 1950.

6. Perubahan Bentuk Negara

Dimana pergeseran bentuk negara dr Republik Indonesia Serikat (RIS) menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
Sedangkan untuk konstitusi yg berlaku yaitu Undang Undang Dasar Sementara 1950. 
Nah di dlm perjalannya sukses melaksanakan Pemilihan Umum pertama di Indonesia pada tahun 1955. Yang mana itulah dianggap paling demokratis. 
Namun, anggota Konstituante hasil Pemilihan Umum dimana tak dapat menyusun Undang Undang Dasar mirip yg dibutuhkan. Hal itulah yg menyebabkan krisis politik, ekonomi, & keselamatan. 
Yang mana hasilnya menimbulkan Pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959. Kemudian, Dekrit Presiden itu dikenal dgn Dekrit 5 Juli 1959 yg mana berisi :
> Membubarkan Badan Konstituante
> Undang Undang Dasar Tahun 1945 berlaku kembali & Undang undang Dasar Sementara Tahun 1950 tak berlaku
> Segera akan dibuat MPRS & DPAS
> Pada periode ini dasar negara tetap Pancasila
Tetapi, dlm penerapannya lebih diarahkan seperti ideologi liberal yg ternyata tak menjamin adanya suatu stabilitas pemerintahan.
Nah itulah penerapan atau perwujudan dr Pancasila pada masa permulaan kemerdekaan Indonesia. Untuk menjawab pertanyaan diatas mari simak dibawah ini jawabannya ya.

Bagaimana Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pada Masa Awal Kemerdekaan ?

Berikut jawaban dr pertanyaan diatas ihwal Bagaimana Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pada Masa Awal Kemerdekaan ?, yakni :

Jawabannya : 
Nah dimana pada periode masa awal kemerdekaan, penerapan Pancasila sebagai dasar negara & persepsi hidup yaitu tengah menghadapi aneka macam masalah. 
Dimana adanya upaya upaya dlm untuk menggantikan ideologi Pancasila sebagai dasar negara, & adanya berbagai penyimpangan terhadap nilai nilai Pancasila. 
Seperti yg sudah dijelaskan diatas aneka macam pemberontakan terjadi pada masa awal penerapan Pancasila khususnya masa awal kemerdekaan.
Nah itulah kira kira jawaban dr hasil temuan yg coba dibuat. Teman sahabat silahkan untuk mencari rujukan tambahan maupun jawaban dr pertanyaan diatas.
Perlu dikenang bahwa jawaban diatas tidaklah jawaban yg mutlak benar & atau salah. Karena jawaban itu cuma sebagai materi suplemen belajar saja.
Demikianlah untuk pembahasan & menjawab pertanyaan perihal Bagaimana Penerapan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pada Masa Awal Kemerdekaan ?.
Referensi dr : 
Materi Pembelajaran Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Edisi Revisi 2018 untuk pelajar kelas IX Sekolah Menengah Pertama/MTs.

Kontributor Naskah : Ai Tin Sumartini & Asep Sutisna Putra

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum & Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, Cetakan ke-2 Edisi Revisi. Diakses pada Rabu, 23 Maret 2022